saat masih dalam keadaan kesakitan untungnya sean dan gracia datang disaat itu juga dan mereka langsung melarikan chika kerumah sakit dengan bantuin sean yang membantu zeno menggendong chika kedalam mobil
sampainya dirumah sakit kini chika belum masuk kedalam ruangan persalinan karena ia malah berdebat dengan zen yang tidak menyetujui keinginan nya
"Plis chikaaa, keadaan kamu kayak gini sekarang,kita lebih baik operasi aja jangan keras kepala sayang,aku takut kamu ga sanggup ngelahirin secara normal"ucap zen mengacak rambutnya frustasi
"a-aku mauuu lahiran normal zen,ini anak pertama kitaa aku ga mau nyia nyiain hal ini,aku mau ngerasain lahiran secara normal,aku mohon izinin akuuuu"ucapnya yang masih berusaha sekuat tenaga menahan sakit diperutnya
"aku khawatir chikkaaa!,ayolahh sekali aja turutin kemauan akuuu,aku khawatir sama kamu,aku takut kamu ninggalin aku Chik"ucap zen berjongkok didepan bangsal dimana chika dibaringkan ia menggenggam tangan chika
"aku tau kamu khawatir,tapi kamu percaya kan sama aku zen?aku sayang sama kamu,aku sayang kalian semua,jadi aku ga bakal ninggalin kamuu, disini kita sama sama berjuang buat anak kita ya? izinin aku plis"ucapnya semakin lirih
"zen sudahlah,kamu jangan seperti inii nak,kita cukup berdoa untuk chika,kalau dia pengennya begitu,kamu temani dia didalam, jangan menunda-nunda lagi, kasian istri kamu semakin kesakitan "ucap sean memberi pengertian
"maaf,kita memang tidak bisa menunggu lama lagi,bisa langsung tante bawa masuk keruang persalinan chikanya?kamu boleh ikut mendampingi zen"ucap feni,ya benar chika langsung dibawa kerumah sakit tempat feni,dan feni yang akan membantu persalinan chika
"jangan nangis,kita harus berjuang "ucap chika tersenyum manis dan menyeka air mata zen yang mengalir
tanpa mengatakan apapun lagi feni dan para suster lainnya langsung membawa chika untuk masuk keruang persalinan ditemani oleh zen yang akan mendampingi chika, sedangkan yang lain menunggu didepan
"omaa,bubu ga bakal ninggalin cici kan?kenapa baba bilang bubu bakal ninggalin cici hikss,cici takut bubu pergi oma"tangis michi
"ssstt, jangan ngomong kayak gitu syggg,cici berdoa aja yaa semoga bubu sama dedeknya bisa selamat dan bisa segera main sama cici, jangan dipikirin ya sayang"ucap gracia yang langsung menggendong michi
"al kamu udah hubungi mami?"tanya sean pada aldi
"udah kok pa, katanya dia lagi dijalan kesini"ucap aldi diangguki oleh sean
dan tidak lama setelahnya aya pun datang dengan wajah cemasnya,ia berada dicafe yang memang hari ini cafe miliknya cukup ramai pengunjung jadinya ia memilih untuk pergi kecafe,tapi saat dikabari bahwa anaknya akan melahirkan aya meninggalkan semuanya dan bergegas ke rumah sakit
"Sean!, gracia! gimn sama chikaa?"tanyanya menatap Keduanya
"mereka masih didalam mbak, chikanya milih buat lahirin secara normal, jadinya dia udah didalam sama zen"ucap gracia
"ya Allah semoga aja anak itu sanggup"ucap aya
"kita cukup berdoa aja ay,aku yakin chika bisaa, karena dari yang aku liat,dia sangat yakin sama pilihannya,jadi kita harus percaya sama dia"ucap sean sedikit menenangkan
"semoga ya"ucap aya
didalam ruang persalinan kini chika mulai menjerit setelah semua pembukaan nya penuh,zen senantiasa memberikan semangat pada chika agar istrinya itu kuat, bahkan zen meletakkan tangan chika diatas rambutnya agar chika bisa melampiaskan semuanya pada zen
"tarikkk nafas sayangg habis itu buangg,ayo kamu bisaa"sahut feni
"s-sakitt hikss"tangisnya menjambak kuat rambut zen
