keesokan harinya,pada saat tadi malam chika bangun ketiganya menyuruh chika untuk kembali tidur dan istirahat begitu pun dengan mereka yang akhirnya bisa istirahat dengan lega karena chika sudah bangun
chika sama sekali belum melihat ketiga bayinya karena pas bangun ia disuruh tidur lagi,tapi kini dirinya terbangun lebih awal untuk melihat ketiga bayi yang berhasil ia lahirkan dengan selamat
"nihhh sayangg"ucap zen tersenyum ia mendorong box bayi itu mendekat kearah chika agar chika bisa melihatnya
"aa lucunya anak bubu ganteng semua,tapi kok mereka semua mirip kamu sayangg,ga ada yang mirip sama akuu"tanya chika sedikit sedih
"gpp donggg,kan babanya juga ganteng jadi mereka harus mirip sama babanyaa"ucap zen terkekeh kecil
"iyasihh,hey bayi, kalian itu 9 bulan diperut bubu loh sayangg,masa kalian ga ngikutin bubu satu pun,dari bibir,muka, hidung, semuanya masa mirip baba ajaaa sihh,ga adil ih"ucap chika berbicara dengan nada anak kecil
"bubu dapat hikmah nya aja ya bu,kali ini biar semuanya mirip baba dulu"ucap zen mengecup mereka satu persatu.
"sayang nanti bangun"tegur chika
"engga akan, mereka lagi nyenyak nya tidur ini, soalnya pas kamu belum bangun waktu itu mereka pada nangis,kuat bgt pada tahan ga dikasih susu"ucap ze tertawa
"iya yaa, makasih ya sayangnya bubu udah bertahan,ohh ya cici kok belum bangun sih,aku kangen bgt sama dia"ucap chika melirik kesofa yang dimana anak perempuan nya itu masih terlelap disana
kini masih jam setengah 6 pagi dan hanya mereka berdua yang bangun karena chika merengek ingin melihat anak anaknya, sedangkan gracia aya dan juga michi masih tertidur pulas tanpa terganggu dengan mereka berdua, christy,aldi dan sean? mereka tidak ada disana karena pagi ini mereka semua punya kegiatan jadi kemarin sore semuanya pada pulang kerumah
"ini masih pagi sayang, biarin aja dulu tidur kemarin pas kamu belum bangun cicinya kebanyakan nangis, katanya dia pengen dipeluk kamu,tapi kamunya ga bangun bangun"ucap zen naik keatas bangsal chika
"kasian"gumma chika
"haha nanti kamu bisa peluk dia dulu,aku juga kasian sama anaknya nangis nangis"ucap zen mengelus rambut chika
"kalau kamu nangis ga?"tanya chika menangkup pipi zen yang duduk disebelah nya
"nangis? engga dongg aku lebih ke kangen sih"ucap zen
cup
"aku juga kangen"ucap chika tersenyum setelah mengecup singkat bibir zen
"kurang sayang,lagi dong"ucap zen memajukan bibirnya mencurut kedepan
"mau bgt?"tanya chika tertawa kecil melihat tingkah zen yang sangat lucu itu, sedangkan zen hanya mengangguk
tanpa membantah chika pun menuruti apa yang diinginkan suaminya ia mengecup bibir zen berkali kali sampai saat nya ia akan melepaskannya zen malah menahan tengkuk nya dan sedikit melumat bibir chika yang sudah lama tidak ia makan
cup
"cantik, istri aku selalu cantik"ucap zen setelah melepas tautan ciuman mereka,zen selalu bersyukur setiap bangun dan setiap harinya itu disinggahi oleh kecantikan chika yang membuat hatinya tenang,damai zen tidak akan pernah bosan dengan wajah cantik chika, bahkan tanpa make up pun wanita ini sudah sangat cantik
"apasih ba pagi pagi udah gombal"ucap chika memukul pelan dada zen,ia tersenyum salting mendengar pujian zen yang selalu membuat hatinya berdebar
"tapi kamu suka kan?"tanya zen mengelus rambut chika
