⁴²

1.1K 176 4
                                    

zen yang mendengar bisikan anaknya itu pun mendadak terkekeh,ia memeluk erat tubuh kecil michi yang sedang ia gendong seperti koala

"baba ga tertarik sama siapapun kecuali bubu sayang,jadi anak cantik nya baba tenang aja ya"bisik zen mengelus punggung michi

"ini mas, totalnya 500rb"ucap kasir memberikan belanjaan zen yang sudah ia hitung

zen menerima nya dan mengambil dompet disaku celana miliknya dengan michi yang tetap ia gendong,zen mengeluarkan uang lembaran 100rb sekitaran 10 lembar lalu memberikannya pada kasir

"ini mbak uangnya, lebihnya bayar belanjaan mbak yang disebelah saya aja ya,kalau gitu saya permisi"ucap zen yang langsung pergi tanpa menghiraukan wanita itu yang memanggil nya

"dahh, sekarang kita pulang oke"ucap zen yang sudah ada didalam mobil bersama dengan michi

"okeeee baba"seru michi

zen pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena ini juga sudah larut jadi harus sedikit berjaga jaga apalagi jalan menuju ke rumah mereka bisa dibilang lumayan sepi, walaupun banyak perumahan disana, ditengah perjalanan nya zen menoleh kearah anaknya itu yang tidur meringkuk dalam duduknya (kayak menyamping gitu na)

"kasian bgt anak aku kedinginan kayaknya"gumma zen tersenyum menatap michi

ia tidak ingin melanjutkan perjalanannya dengan michi yang kedinginan,zen menepikan mobilnya sebentar,ia menurunkan perlahan kursi michi agar anak itu bisa tidur nyenyak,lalu zen juga melepas jaket yang ia pakai dan menurut setengah tubuh michi

cup

"tidur yang nyenyak sayang, nanti sampai rumah baba gendong"ucap zen mengecup kening michi dan mengelus rambut anak itu sekilas

zen kembali melanjutkan perjalanan sampai akhir mereka tiba didepan rumah,ia keluar dari mobil terlebih dulu, mengambil belanjaan tadi dan menenteng nya dibahu,agar ia bisa menggendong michi ala bridal style dan membawa anak itu masuk kedalam rumah

"assalamualaikum"ucap zen sedikit pelan

"waalaikumsalam,kok lama zen?ini cicinya kenapa?"tanya aya yang memang sendari tadi menunggu menantu dan cucunya pulang

"ngajak anaknya beli mainan juga mi, mungkin ngantuk jadinya ketiduran"ucap zen

"Kalau gitu langsung dibawa kekamar mami aja anaknya"ucap aya diangguki oleh zen tanpa menunggu lagi zen berjalan dan masuk kedalam kamar aya menidurkan michi disana, sebelum pergi kekamar nya sendiri zen akan selalu mengecup michi dulu

"ohh ya mi,ini mainan cicinya siapa tau aja besok bangun tidur langsung nyariin,zen mau kekamar dulu takutnya ngamuk"ucap zen memberikan paper bag yang berisi mainan michi

"yaudh mami simpan,sana gih ntar kamu diamuk loh"ucap aya

"hahah iya nih,zen kekamar dulu mi"ucap zen diangguki aya

ia pun pergi dari kamar aya menuju ke kamarnya sendiri, perlahan zen membuka pintu dan melihat chika yang belum tidur tapi duduk dikasur sambil bermain ponsel

"sayang ini nihh bolanya"tunjuk zen tersenyum

"wahh!!asikkk akhirnya datang juga"seru chika turun dari kasur dan langsung merebut bola itu dari tangan zen

"kok lama bgttt sih ba, padahal dedeknya udah nungguin dari tadi tau"ucap chika yang mendadak cemberut tapi dirinya tetap memeluk bola yang zen beli

"maafin baba ya,tadi baba ajak cici jugaa terus tadi kita berdua beli mainan dulu, jadinya lama dehhh,maaf yaa"ucap zen duduk disamping chika dan mengelus perutnya

"lohh kamu ajak cici? terus sekarang cicinya dimana dongg?kok ga dibawa kesini aja sekalian"tanya chika menatap zen

"tadi dijalan cicinya bobo sayang, kalau sekarang mah cici lagi tidur dikamar mami,yaudh biarin aja kan maminya juga lagi kangen itu sama anaknya"ucap zen

"iyaa sihhh,tapi kann aku juga pengen tidur meluk cici sama bolanya"ucapnya

"malam besok kan bisa sayang, biarin aja dulu maminya,kan hampir dua bulan ini mami jarang ketemu michi karena sibuk dicafe, mungkin lagi kangen bgt,kalau kamu kan setiap hari ketemu cici"ucap zen, memang akhir-akhir ini aya jarang dirumah karena cafenya yang sangat ramai ditambah ada beberapa masalah tapi untungnya sudah selesai

"iyasih,yaudh deh hari ini dedek tidurnya dipeluk bola yaaa,baba udah beliin kita bola nih"ucap chika menatap perutnya dan juga mengusapnya

"ga mau dipeluk baba aja?masa Bobonya dipeluk sama bola sih, harusnya dipeluk baba lah"ucap zen

"engga ah"ucap chika yang kini merebahkan tubuhnya dan memeluk bola basket itu

"peluk akuuu donggg, masa kamu lebih milih meluk bola sih dari pada aku"ucap zen yang ikut rebahan dan menatap chika

"engga mau!, dedeknya mau peluk bola aja ga mau dipeluk baba!,udah ah baba jauh jauh sana, bubunya mau tidur jangan diganggu"ucap chika memejamkan matanya

"ish,tau gitu mending ga usah dibeliin tadi"gerutu zen pelan,ia membalikkan badannya memunggungi chika

chika yang mendengar itu hanya diam saja tanpa berniat mengatakan apapun,ia tetap memejamkan matanya dengan bola yang ia peluk

                                              
                                          ******

pagi hari zen yang masih terlelap tanp gangguan siapapun, mungkin karena ngantuk apalagi semalam ia terus memperhatikan chika yang memang lebih memilih bola dari pada dirinya, sampai ia sulit tidur

"ZENO!!"teriak seseorang dari luar

cklek

"bener bener ni anak!,bisa bgt tidur nyenyak dia ga sadar apa istrinya hilang!"kesel gracia

"zeno bangun!,kamu gimn sih kok istri sendiri ga diperhatiin"ucap gracia membangunkan nya dengan tak santai

"apa ma,zen masih ngantuk bgt"ucap zen pelan

"Bodo amat, sekarang kamu ketaman kebelakang bujuk istri kamu berhenti lompat lompat,dia main basket sampai lompat lompat loh!mama udah kasih tau tapi dia ga mau nurut!, lagian kamu juga bukannya jagain malah tidur"ucap gracia

"lompat lompat?,ya ampun dia ngapain kayak gitu ma"ucap zen yang langsung duduk

"mama juga ga tau,tadi mama pas nyampe denger suara dia lagi kesenangan,yaudh mama kebelakang ehh dia malah main basket sambil lompat lompat,mama kasih tau dianya ga nurut, mending kamu suruh berhenti sekarang,mama takut dia sama bayinya kenapa napa"ucap gracia

"chika bener bener"ucap zen yang langsung berlari turun kebawah dan pergi ke halaman belakang rumahnya

sampainya disana memang benar,chika bermain dipinggir kolam dengan bola yang ia lempar keatas lalu chika melompat untuk mengambil bola itu kembali, walaupun lompatan nya kecil tapi tetap saja bahaya dengan perut besar seperti itu

"CHIKA! BERHENTI GA!"teriak zen menatap tajam chika

bukannya takut chika malah menjulurkan lidahnya pada zen

"engga mau! orang lagi seru serunya juga mah disuruh berhenti"ucap chika yang kembali melanjutkan kegiatan nya

"tuh kan ga mau nurut"ucap gracia menggeleng

"baba!"teriak michi dari belakang

"lohh kok bubunya loncat loncat, nanti dedeknya kenapa napa gimn"ucap michi yang ikut melihat chika,ia langsung berlari kearah chika

"bubu"panggil nya menarik ujung baju chika dari arah belakang

chika yang memang bersorak kegirangan tidak mendengar panggilan yang michi lontarkan,chika kembali melakukan nya tanpa tau kalau michi ada dibelakang nya,saat melompat tanpa sadar ia malah sedikit mundur yang dimana membuat michi juga ikutan mundur dan

Byurr

"MICHI!"























































Bersambung..........
Telat kah? Engga lah ya
ayokk ramainnnn

nikah karena wasiat [chikzee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang