Jangan lupa vote dan komentar nya ya 💙
.
.
.Siang hari ini, kedua tangan Arkan sedang
sibuk membawa kantong plastik berukuran besar
yang berisikan sampah. ia memasukkan sampah yang ia
bawa ke tempat yang semestinya."Akhirnya selesai juga" gumam nya lega,
hendak berjalan kembali ke arah rumah. tapi
langkahnya harus berhenti saat melihat ada sebuah
brosur tentang lowongan pekerjaan.Arkan mengambil dan membaca isi brosur
tersebut. perlahan kedua sudut bibir nya tertarik
ke atas membentuk senyuman lebar. "wah, kayanya
Arkan harus coba deh lamar pekerjaan di sini. siapa tau
aja Arkan bisa diterima""Kalau Arkan diterima, Arkan kan bisa kasih
gaji Arkan ke Kanza supaya Kanza bisa beli apapun
yang dia mau" tambahnya jadi tidak sabar untuk cepat-cepat
bekerja demi bisa memenuhi kebutuhan adiknya.Arkan menyimpan brosur tersebut di
saku celana, berniat melanjutkan langkahnya
ke rumah. di lain sisi, kini terlihat kalau Kanza tengah
disibukkan oleh suatu kegiatan. yaitu cuci piring, setelah
ia selesai makan."Sekalian" ucap Gerry tiba-tiba, meletakkan
piring dan gelas kotor nya di hadapan Kanza
membuat anak laki-laki itu menoleh dengan sinis."Dih, ogah. emang nya lo siapa, sampe-sampe
gue harus nurutin perintah lo?" tolak sang kembaran
Arkan mentah-mentah, tak sudi kalau harus mencuci piring
dan gelas bekas Gerry."Lo berani sama gue?" Kanza mengabaikan
ucapan Gerry. ia memilih meletakkan piring nya
ke tempat semula, melangkah hendak masuk ke kamar.
tapi langkahnya harus berhenti saat Gerry menahan tangan
anak laki-laki itu."Sialan, mau pergi kemana lo?!"
Kanza menepis tangan Gerry. "gak usah
megang-megang, badan gue bisa alergi kalo di
sentuh sama lo" sinis anak laki-laki itu tidak takut
kalau Gerry sampai mengadukan hal ini pada Arya.Rahang Gerry mengeras, mendengar ucapan
Kanza yang begitu menyinggung perasaan nya.
ia menatap tajam sepupunya itu. "berani banget lo
sama gue. lo mau gue aduin ke ayah gue?!" ancam Gerry."Silahkan aduin gue ke ayah lo, gue gak
takut. lagian gue heran, lo kan masih punya
tangan, jadi kenapa gak lo sendiri aja yang bersihin
piring sama gelas kotor lo itu? kenapa harus nyuruh gue
coba? emangnya gue pembantu lo apa?""Iya, lo sama Arkan itu emang pembantu di sini.
inget, kalian itu udah numpang di rumah ini. jadi
mau gak mau kalian harus jadi babu di sini. jangan
cuma bisanya jadi beban doang" balas Gerry dengan
tatapan remeh."Beban mata lo! eh Ger, lo sama ayah lo bisa
hidup berkecukupan kaya gini itu karena harta
dari orang tua gue. jadi jangan sok iye deh lo!" cibir
Kanza membalas perkataan Gerry yang sangat mengesalkan.Gerry mengepalkan tangannya sempurna,
menatap tajam Kanza. "lo--""Kalian berantem lagi?" beo Arkan baru
saja kembali ke rumah, menatap Kanza dan
Gerry yang sedang bertengkar di dapur. kedua
orang itu reflek menoleh dengan tatapan yang masih
sangat sengit."Eh Ar, cuci piring sama gelas gih" perintah
Gerry pada Arkan yang baru saja kembali. anak
laki-laki itu melirik ke arah piring dan gelas yang kotor
sebelum ia mengangguk, daripada menolak yang malah
hanya berakhir dengan keributan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS || ARKANZA
Novela JuvenilArkan dan Kanza, merupakan kembar fraternal yang memiliki sifat saling bertolakbelakang. Meskipun keduanya memiliki kepribadian yang berbeda 180°, namun mereka sangat kompak dan memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Mereka hidup bersama dengan p...