Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pertandingan besar yang sudah dipersiapkan oleh tim basket sekolah Lisa selama berminggu-minggu dimulai sore itu. Lapangan penuh dengan sorak-sorai dari para penonton, termasuk siswa, guru, dan keluarga yang datang untuk memberi dukungan. Suasana sangat hidup, dengan bendera dan spanduk yang berkibar di mana-mana. Jennie duduk di barisan depan, tepat di belakang bangku tim, untuk bisa menyaksikan Lisa dan timnya beraksi dengan lebih dekat.
Sejak peluit pertama dibunyikan, permainan berlangsung dengan cepat dan intens. Lisa, sebagai pemain andalan tim, tampak sangat fokus. Gerakannya lincah, operan dan tembakannya akurat, membuat tim lawan kesulitan mengejar poin. Setiap kali Lisa mencetak angka, Jennie ikut bersorak, merasakan detak jantungnya yang semakin cepat, seolah ikut berlari bersama Lisa di lapangan.
Namun, di babak kedua pertandingan, suasana mulai berubah. Tim lawan yang semula tertinggal mulai menunjukkan permainan yang lebih agresif. Tekanan demi tekanan diberikan kepada Lisa dan teman-temannya, membuat mereka sedikit kehilangan ritme. tampak kelelahan, tetapi tidak mengendurkan usahanya sedikit pun. Dia terus berjuang, mencoba mengembalikan keunggulan untuk timnya.
Jennie bisa merasakan ketegangan yang semakin terasa di udara. Setiap kali bola berpindah tangan, setiap kali ada tembakan ke arah ring, dia menahan napas. Namun, pada satu momen yang menentukan, ketika Lisa berusaha melakukan lay-up, seorang pemain lawan tiba-tiba menabraknya cukup keras. Lisa terjatuh, dan terdengar erangan kesakitan.
Penonton mendadak hening. Jennie berdiri dengan cemas, matanya terfokus pada Lisa yang tergeletak di lantai. Beberapa detik yang terasa seperti selamanya berlalu sebelum Lisa perlahan bangkit dibantu oleh rekannya. Pelatih dan tim medis segera memeriksa kondisinya di pinggir lapangan.
Jennie ingin segera berlari mendekat, tetapi ia tahu bahwa ia harus tetap di tribun. Hatnya serasa mencelos melihat wajah Lisa yang meringis menahan sakit, namun ia berusaha tetap kuat. Lisa tampak berbicara sebentar dengan pelatih, dan tak lama kemudian ia kembali memasuki lapangan, meskipun sedikit pincang.
Semangatnya tak padam. Meski terasa jelas bahwa pergerakannya tidak secepat sebelumnya, Lisa tetap memutuskan untuk melanjutkan pertandingan. Dia memberi isyarat kepada rekan-rekannya untuk tetap fokus dan terus bermain. Tim lawan tampak memanfaatkan kondisi ini, menambah tekanan dan terus menekan pertahanan mereka.
Saat waktu semakin mendekati akhir, skor masih terpaut tipis. Dengan sisa waktu yang hanya tinggal beberapa detik, bola berada di tangan Lisa. Semua mata tertuju padanya, dan jantung Jennie berdebar kencang. Lisa berusaha menghindari penjagaan ketat dari pemain lawan, lalu dengan gerakan cepat, ia melompat dan melepaskan tembakan tiga angka.
Bola melambung tinggi, meluncur menuju ring. Seluruh penonton menahan napas, termasuk Jennie. Waktu seakan melambat, dan ketika bola akhirnya menyentuh tepi ring, terdengar bunyi dentingan... sebelum akhirnya masuk ke dalam keranjang dengan sempurna.
Sorak-sorai pecah di seluruh penjuru lapangan. Tim Lisa berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis. Jennie melompat dari kursinya, berteriak kegirangan bersama penonton lainnya. Lisa segera dikerubungi oleh rekan-rekannya yang merayakan kemenangan. Meskipun kelelahan dan masih merasakan sakit di kakinya, senyuman di wajahnya menunjukkan betapa puas dan bangganya ia atas pencapaian ini.
Ketika semua pemain mulai meninggalkan lapangan, Jennie menunggu di dekat pintu keluar ruang ganti. Ketika Lisa muncul, ia segera berlari ke arahnya dan memeluknya erat. "Kamu luar biasa, Lisa! Aku bangga sama kamu!" serunya, tak mampu menahan air mata kebahagiaannya.
Lisa membalas pelukan itu dengan hangat. "Kamu yang buat aku bisa terus semangat. Terima kasih udah selalu dukung aku," katanya sambil menatap Jennie dengan penuh rasa sayang.
Di tengah kebahagiaan kemenangan ini, mereka merasakan bahwa momen ini bukan hanya tentang sebuah pertandingan, tetapi juga tentang kekuatan cinta dan dukungan yang terus ada di antara mereka. Pertandingan mungkin telah usai, tetapi perjalanan mereka baru saja dimulai. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi ke depan, selama mereka bersama, mereka bisa menghadapi semuanya dengan hati yang kuat dan saling mendukung.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Jantung di Lapangan Basket
Romansa"Detak Jantung di Lapangan Basket" adalah cerita tentang dua remaja, Jennie dan Lisa, yang saling menyukai tetapi belum berani mengungkapkan perasaannya. Mereka bersekolah di High School yang sama, dan setiap hari sepulang sekolah, Jennie sering ter...