Setelah kemenangan yang menggembirakan dalam turnamen basket, suasana di sekolah menjadi lebih ceria. Tim Lisa mendapatkan pujian dari seluruh siswa dan guru atas prestasi mereka, dan Lisa merasa semakin percaya diri. Jennie pun merasa bahagia melihat Lisa bangkit kembali, meskipun ia masih khawatir tentang kondisi pergelangan kaki Lisa yang belum sepenuhnya pulih.
Satu minggu setelah turnamen, Lisa dan Jennie merencanakan untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka memilih untuk pergi ke kafe favorit mereka, tempat di mana mereka sering menghabiskan waktu bercanda dan berbagi cerita. Ketika mereka sampai, suasana di dalam kafe penuh dengan tawa dan obrolan hangat dari pengunjung lain.
Setelah memesan minuman dan camilan, mereka duduk di sudut yang tenang, menikmati kebersamaan mereka. "Aku masih nggak percaya kita menang," kata Lisa dengan senyum lebar. "Semua kerja keras itu terbayar, ya?"
Jennie mengangguk sambil tertawa. "Iya, dan kamu sangat hebat! Tapi, aku masih khawatir tentang pergelangan kakimu. Sudah mendingan, kan?"
Lisa mencoba mengabaikan kekhawatiran Jennie. "Aku baik-baik saja, Jen. Cedera kecil seperti ini nggak akan menghentikanku," ujarnya sambil menggenggam tangan Jennie.
Namun, saat mereka menikmati waktu bersama, suasana di kafe tiba-tiba berubah. Seorang pria yang tampak angkuh dan percaya diri masuk ke dalam kafe. Jennie mengenalinya sebagai Kai, mantan pacarnya yang sebelumnya menjalin hubungan cukup lama. Kai langsung melihat Jennie dan menghampiri mereka dengan senyuman lebar.
"Hai, Jennie! Lama tidak bertemu! Kalian terlihat bahagia," sapa Kai, menatap Lisa dengan tatapan yang sedikit meragukan.
Lisa merasakan ketegangan di udara, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Hai, Kai," jawab Lisa, sedikit menegangkan.
Jennie merasa tidak nyaman dengan kehadiran Kai. "Iya, kami baru saja merayakan kemenangan tim basket," ujarnya dengan nada dingin. Ia berharap Kai akan segera pergi.
Kai tidak mengindahkan suasana canggung dan malah duduk di sebelah Jennie. "Aku dengar kamu bermain basket, Lisa. Mungkin kita bisa main bareng suatu waktu?" tawarnya dengan senyuman.
Lisa merasakan aliran ketidaknyamanan semakin kuat. "Terima kasih, tapi aku sibuk dengan latihan," jawabnya tegas, berharap Kai mengerti.
Jennie menyadari ketegangan antara keduanya dan berusaha untuk mengalihkan perhatian. "Kai, bagaimana kabar kamu? Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" tanyanya dengan sikap ramah, meskipun hatinya sedikit bergetar.
Kai mulai bercerita tentang proyek barunya dan bagaimana hidupnya berjalan dengan baik. Namun, selama pembicaraan, Jennie merasa semakin tidak nyaman. Kenangan masa lalu mulai muncul kembali, dan ia tidak ingin Lisa merasa terancam oleh keberadaan Kai.
Setelah beberapa menit, Lisa merasa perlu mengambil langkah untuk mengakhiri pertemuan ini. "Kami sebenarnya harus pergi sekarang, Kai. Terima kasih sudah menyapa," katanya sambil berdiri. Jennie merasa lega mendengar itu.
Kai terlihat kecewa, tetapi ia hanya mengangguk. "Oke, semoga kita bisa bertemu lagi. Selamat atas kemenanganmu, Kai," ujarnya sebelum berpaling pergi.
Setelah keluar dari kafe, Jennie dan Lisa berjalan dalam keheningan. Jennie merasa bersalah karena tidak bisa sepenuhnya menikmati waktu mereka karena kehadiran Kai. "Maaf kalau pertemuan itu membuatmu tidak nyaman, Lisa. Aku tidak tahu dia akan datang," ungkap Jennie.
Lisa menarik nafas dalam-dalam. "Aku baik-baik saja. Dia hanya mantanmu, kan? Aku tidak akan membiarkannya mengganggu kita. Yang penting bagiku sekarang adalah kita."
Jennie tersenyum, tetapi ada keraguan di dalam hatinya. "Tapi, apa kau yakin? Aku tidak ingin ada bayangan masa lalu yang mengganggu kita."
Lisa menghentikan langkahnya dan memandang Jennie dengan serius. "Jen, aku mencintaimu. Tidak ada yang bisa mengubah itu. Kita punya perjalanan kita sendiri, dan aku ingin itu terus berlanjut."
Jennie merasa hatinya bergetar mendengar kata-kata Lisa. "Aku juga mencintaimu, Lisa. Mari kita fokus pada apa yang ada di depan kita."
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Jantung di Lapangan Basket
Romance"Detak Jantung di Lapangan Basket" adalah cerita tentang dua remaja, Jennie dan Lisa, yang saling menyukai tetapi belum berani mengungkapkan perasaannya. Mereka bersekolah di High School yang sama, dan setiap hari sepulang sekolah, Jennie sering ter...