Setelah momen spesial di taman, hubungan Lisa dan Jennie mulai berubah. Keduanya merasa lebih dekat dan lebih terbuka satu sama lain, bukan lagi sebagai sahabat lama, tetapi sebagai pasangan yang baru saja menemukan cinta di antara mereka. Meski demikian, mereka mencoba menjalani hari-hari dengan tetap santai dan menjaga kehangatan yang telah ada sebelumnya.
Di sekolah, Lisa dan Jennie tetap berusaha untuk tidak membuat hubungan mereka terlalu mencolok. Mereka masih terlihat seperti biasanya tertawa bersama, bercanda, dan belajar di perpustakaan—namun bagi mereka berdua, semuanya terasa berbeda. Ada perasaan istimewa yang mereka bawa di setiap percakapan dan setiap pandangan mata.
Suatu hari setelah latihan basket, Lisa mengajak Jennie untuk makan di kafe kecil yang sering mereka kunjungi. Kafe itu terletak tidak jauh dari sekolah, dan mereka biasanya datang ke sana untuk menikmati minuman dingin setelah berlatih. Saat mereka duduk di meja favorit mereka, Lisa merasakan dorongan untuk membicarakan hal yang lebih serius.
"Jen, aku ingin kita bicara tentang... kita," ujar Lisa, mencoba mencari kata-kata yang tepat.
Jennie tersenyum lembut. "Aku juga, Lisa. Aku tahu kita baru saja memulai, tapi aku ingin kita bisa menjalani ini dengan jujur dan apa adanya," balasnya.
Lisa mengangguk. "Aku setuju. Aku tidak ingin terburu-buru, tapi aku ingin memastikan bahwa kamu tahu betapa pentingnya kamu buat aku. Aku siap untuk berusaha dan menjaga hubungan ini."
Jennie meraih tangan Lisa di atas meja, menggenggamnya erat. "Aku juga ingin hal yang sama, Lisa. Tapi kita harus tetap mendukung satu sama lain, bukan hanya sebagai pasangan, tapi juga sebagai teman. Aku tidak ingin kehilangan keakraban dan kebebasan kita selama ini."
Lisa mengerti maksud Jennie, dan ia merasa lega mendengar pemikiran yang sama. Mereka sepakat untuk tetap menjaga keseimbangan dalam hubungan mereka, dengan tetap menjadi diri sendiri dan saling memberikan ruang.
Saat mereka menyelesaikan pembicaraan itu, suasana di antara mereka terasa lebih ringan. Ada perasaan lega karena mereka telah berkomitmen untuk menjaga hubungan ini secara sehat dan tulus. Sepulang dari kafe, Lisa mengantar Jennie pulang dan mereka menghabiskan waktu sebentar di depan rumah Jennie, berbicara tentang rencana akhir pekan yang akan datang.
"Besok, bagaimana kalau kita menonton pertandingan basket di kota? Ada turnamen antar sekolah, pasti seru," usul Lisa.
"Boleh juga, sudah lama aku tidak menonton pertandingan besar," jawab Jennie dengan antusias.
Keesokan harinya, mereka berangkat bersama dan menghabiskan waktu menonton pertandingan sambil menikmati suasana kota. Mereka menyadari bahwa meskipun ada banyak hal baru dalam hubungan mereka, keakraban dan kenyamanan yang ada sejak awal tetap bertahan.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Jantung di Lapangan Basket
Romance"Detak Jantung di Lapangan Basket" adalah cerita tentang dua remaja, Jennie dan Lisa, yang saling menyukai tetapi belum berani mengungkapkan perasaannya. Mereka bersekolah di High School yang sama, dan setiap hari sepulang sekolah, Jennie sering ter...