28. Curhat Sama Atha

40 33 2
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

*

*

*

*

*

Tanggal 28 Oktober 200x dimana diperingati hari sumpah pemuda. Seperti yang di umumkan Atha kemaren, kelas Delvi termasuk terpilih untuk menghadiri upacara sumpah pemuda.

"Panas banget bah!" monolog Delvi sambil mengipas-ngipaskan telapak tangan nya ke wajah.

"Kapan ini selesai, udah mau satu jam di jemur nih!" keluh Delvi.

Ava yang memang sudah capek semakin capek saat mendengar keluhan-keluhan yang Delvi lontarkan.

"Elu bisa diem nggak sih!" kesal Ava.

"Apa lu? Mulut-mulut gua kenapa elu yang sewot?" ngotot Delvi tidak terima.

"Tapi kuping ane nih yang capek dengarin suara cempreng milik lu!" sungut Ava kesal.

"Cempreng-cempreng gini ciptaan Allah ya. Ayok lho elu zholim sama Allah!" ujar Delvi, menakut-nakuti Ava.

"Dasar sialan!" umpat Ava, makin kesal.

'Mampos lu! Rasain!' batin Delvi, puas.

"Mangkanya elu diem aja," ujar Delvi, puas.

"Udah Va, cewe elu lawan? Jangankan menang seri aja mustahil," saut cowok teman sekelas Delvi dan Ava.

"Lu benar Gan," jawab Ava, menyetujui perkataan Afgan.

"Udah ngalah aja, ribet debat sama cewe tu!" sungut Afgan, ikutan kesal.

Delvi yang mendengar mereka menghibahi dirinya tanpa ba bi bu, hap!

Ia berhasil menjambak rambut Ava dan rambut Afgan, tangan kirinya menjambak rambut Afgan sedangkan tangan kanannya menjambak rambut Ava. Seketika ke dua nya kaget dan memeki lumayan kuat.

"Arghhhh!" kompak Ava dan Afgan berteriak.

Delvi langsung melepaskan jambakannya dan kembali berdiri dengan tenang tanpa dosa sama sekali.

Beberapa orang yang mendengar teriakan Ava dan Afgan terheran-heran tapi mereka menganggap itu angin lalu.

"Shit!" umpat Afgan, kesal.

"Anak seta*! umpat Ava, kasar.

"Kalau tu anak nggak cewe udah gua sleding nih!" marah Afgan.

Ava yang mendengar perkataan Afgan melotot kaget, Afgan tidak tau saja Delvi memang pendek, tepos dan kecil tapi tenaganya setara dengan gajah yang mengamuk.

"Elu nggak tau aja itu anak gimana mending elu diam," ujar Ava, lirih.

"Dia Delvi si cewe bar-bar, tepos, pendek kecil lagi. Bodoh bangat yang mau temanan sama cewe kasar begitu, udah toxic kasar lagi!" sungut Afgan mengumpat Delvi.

Ava yang mendengar umpatan kasar dari Afgan melotot cemas, bahaya kalau anak nya dengar bisa habis Afgan.

"Sedikit yang elu tau itu lebih baik," ucap Ava, bijak.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang