4. Uwu-uwu Berakhir Marahan

123 91 11
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

*

*

*

*

*

Masya Allah, Dia begitu tampan dengan
Segala ekspresi wajah nya

-Delvi-

*

*

*

*

*

"Del, lima aja ya?" Ava berusaha mengajak Delvi bernegosiasi.

"SEPULUH!"

"Yaudahlah ane pergi beli dulu," ucap Ava pasrah.

Saat Ava menuju ke kantin, Ava tidak sengaja melihat keberadaan Atha yang sedang makan di salah satu meja kantin. Melihat Atha yang sedang dikantin otak jahatnya langsung bekerja, ia lalu melangkahkan kaki nya menuju dimana Atha berada.

"Teng!"

Atha yang sedang asik makan di kagetkan oleh kedatangan Ava, "Apa bang?" tanya Atha.

"Bukannya elu nggak bisa ke kantin di istirahat pertama ya?" basah basih dulu ya guys.

"Oh iya bang, Alhamdulillah urusannya cepat selesai mangkanya bisa ngantin," jawab Atha, "Oh iya lu doang bang? Dua curut mana?" dua curut yang dimaksud Atha siapa lagi kalau bukan Delvi dan Parida.

"Delvi dan Parida? Itu ada ditaman, katanya malas di kantin rame,"

"Pantesan, gua nyariin dari tadi nggak ketemu. Yaudah gua makan sendiri aja," ungkap Atha.

"Waelah, nyariin bah. Kenapa nggak telfon ane atau Delvi aja tadi?" tanya Ava.

"Hp ketinggalan di kelas bang, btw kenapa lu ke kantin sendri?"

"Ah iya lupa, ini ane mau beliin Delvi permen, anaknya ngambek karna lu kumpul nggak bilang, mana izin lewat perantara Parida," lancar sekali ngibulnya.

Tanpa pikir panjang, Atha mengelurkan duit dua puluh ribu dari dalam dompetnya dan langsung memberikan kepada Ava, "Nih bang duit buat beli permen," Ava dengan senang hati menerima duit pemberian dari Atha.

"Makasih Ateng," ucap Ava, 'Alhamdulliah, duit ane aman,' lanjutnya dalam hati.

*****

"Del, ini permen pesanan elu," ucap Ava sambil mengeluarkan banyak permen dari dalam kresek yang dia bawa.

Delvi melirik Ava dengan curiga, ini tidak seperti Ava yang dia kenal pelit bin perhitungan. Kenapa hari ini dia royal? Tadi saja sebelum pergi ke kantin untuk membeli permen, dia masih berusaha mengajak Delvi buat bernegosiasi. Tapi kenapa sekarang dia royal? Apa yang telah terjadi saat dia menuju ke kantin? Apakah Ava terpeleset? Lalu kepalanya terbentur lantai sekolah? Memikirkan itu membuat kepala Delvi sakit.

"Wah, tumben royal? Perasaan sebelum ke kantin lu masih sempat-sempatnya ngajak gua negosiasi. Apa yang terjadi, sampai elu seroyal ini?" tanya Delvi menatap Ava curiga.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang