30 || Terungkap

9 4 0
                                    

Halo para readers setia! Gimana kabar kalian? Udah sampai di bab 30 aja nih haha. Silahkan dinikmati bab ini ya, semoga terhibur dan jangan lupa berikan vote agar author semakin semangat nulisnya (⁠◡⁠ ⁠ω⁠ ⁠◡⁠)

 Silahkan dinikmati bab ini ya, semoga terhibur dan jangan lupa berikan vote agar author semakin semangat nulisnya (⁠◡⁠ ⁠ω⁠ ⁠◡⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat, kau lihat kan? Itu Marni!" kata Kyle kepada Julian. Saat ini Kyle dan Isabella sedang berada di rumah Julian untuk memperlihatkan rekaman CCTV di ponsel Isabella.

"Bisa dilihat, di sini bahwa Marni mencoba mengikuti mereka dari belakang, itu berarti Marni tahu siapa mereka." Kyle melanjutkan.

Ekspresi Julian menjadi lebih serius saat melihat rekaman CCTV di ponsel Isabella. Dia mengamati layar dengan saksama, memperhatikan setiap detailnya. "Kau benar," Julian mengakui, suaranya diwarnai kekhawatiran, "Marni jelas mengikuti mereka dari belakang. Dia jelas tahu siapa mereka."

Suara Kyle dipenuhi kekhawatiran saat ia berbicara kepada Julian, "Julian, apakah kamu yakin tidak mengenal wanita itu? Dia sedang mencarimu."

Julian menghela napas berat dan menggelengkan kepalanya, menunjukkan ketidakpastiannya. "Tidak, aku tidak kenal dia."

Suara Isabella tenang dan tegas saat dia berbicara, keyakinannya jelas dalam nadanya, "Kami percaya bahwa hilangnya Marni entah bagaimana terkait dengan wanita ini."

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, keyakinannya tampak jelas dalam setiap kata-katanya. "Wanita ini tidak diragukan lagi bukan orang biasa. Kehadiran bawahannya membuktikan bahwa dia adalah orang penting."

Kyle mengangguk setuju, mengakui betapa seriusnya situasi tersebut. "Itu benar. Jika wanita ini memang terkait dengan hilangnya Marni, masalah ini berpotensi menjadi masalah besar dan berlarut-larut."

Isabella mendesah frustrasi, kelelahan terlihat jelas dalam suaranya. "Lalu bagaimana dengan polisi yang sudah melakukan pencarian? Haruskah kita menunjukkan rekaman CCTV kepada mereka?"

Julian tetap diam, kecemasan dan keseriusannya tampak jelas. Kehadiran wanita itu membangkitkan rasa ingin tahu dalam dirinya, memicu rentetan pertanyaan dalam benaknya.

Siapa dia? Apa yang diinginkan wanita ini dariku?

"Bagaimana kabar Marni? Apakah kamu sudah berhasil berkomunikasi dengannya, berbicara langsung dari hatimu?" Tanya Isabella. 

Tatapan Julian bertemu dengan tatapannya saat dia menjawab, "Aku sudah berbicara dengannya, tetapi sepertinya dia tidak mendengarku. Aku khawatir sesuatu yang buruk mungkin telah terjadi."

Kyle mengerutkan keningnya bingung. "Tunggu, apa? Komunikasi lewat hati?" Dia memandang kearah kekasihnya seolah meminta jawaban.

Isabella memutar matanya. "Ya, Julian dan Marni bisa berkomunikasi lewat hati mereka."

Kyle terkejut dengan perkataan itu. "Apa? Tapi kenapa kalian tidak memberitahuku?!"

"Apa kau lupa? Waktu itu Julian sempat datang ke kafe tapi kau malah asyik di dapur." Kata Isabella.

MARNI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang