~happy reading~
...
~warning typo!!!~
Kini bulan pun menjadi tahun, sudah 1 tahun berlalu semenjak Senja kecelakaan di dalam misi, kehidupan keluarga kecil itu pun semakin bahagia ketika melihat sang anak pertama nya kini sudah mulai bisa berjalan sendiri tanpa pegangan walaupun terkadang dia akan terjatuh.
Sama seperti sekarang kini Senja dan bayi kecilnya yang tengah asik bermain dengan mainannya dan Senja yang hanya mengawasi gerak gerik sang bayi, takut-takut jika sang bayi akan kabur karena sekarang Abian benar-benar sudah lancar merangkak bahkan sudah bisa mengejar Senja ketika dia akan pergi.
"Sayang, bentar ya bubu mau bikin makan buat ade" Kata Senja setelahnya berdiri.
Namun belum sempat Senja keluar dari kotakan bermain Abian, Abian dengan cepat merangkak kearah pintu kecil yang jadi pembatas, dia mendorong pintunya dan keluar dengan memegangi pintu agar sang bubu bisa lewat.
Senja yang notice perilaku sang anak pun tertawa pelan setelahnya dia pun keluar dan langsung menggendong sang bayi dengan gemas menciumi kedua pipinya.
"Ya ampun gemes banget sih de, jadi bangga deh sama ade, pinter banget yaa sekarang" Kata Senja setelahnya dia pun membawa sang bayi ke dapur untuk membuat kan makanan sang bayi.
Senja mendudukkan sang bayi ke kursi khusus nya setelahnya dia pun membuat sereal untuk sang bayi gemasnya itu.
Setelah bergulat dengan alat dapur kini Senja membawa sang anak ke taman belakang menyuapinya makanan dengan memandang langit yang kini sudah sore dan sesekali mendengarkan ocehan sang bayi yang kini benar-benar sudah mulai besar.
"Lho disini rupanya, pantesan aku dateng ga disambut" Celetuk Langit
"Eh mas, maaf ya keasikan sama Abian hehe" Kata Senja dengan cengengesan.
Btw sekarang Senja udah mulai manggil si Langit dengan sebutan mas, katanya biar sopan sama suami wkwk.
Langit hanya tersenyum setelah mencium kening sang istri dan setelahnya membelai rambut halus nya.
"Iya gapapa sayang, aku tau ko, ya udah lanjutin, aku mandi dulu ya"
Katanya yang hanya direspon anggukan kepala Senja, setelah selesai menyuapi sang anak Senja ke dapur guna menyiapkan makan malam dan tentunya dibantu dengan Bi Kokom.
"Sayang makan dulu yuk, pasti kamu laper kan?"
"Iya nih duh laperr banget, hari ini istri aku masak apa nih" Jawab Langit dengan antusias nya.
"Masak kesukaan kamu lah tentunya, udah yu makan" Ajak Senja dengan menarik lengan sang suami.
Setelahnya mereka pun makan bersama dengan sesekali mengobrol dan tertawa melihat tingkah sang anak sulung yang kini sudah semakin pintar dan lucu tentunya.
Setelah acara makan bersama Senja dan Langit memutuskan untuk langsung ke kamar dan menidurkan sang bayi ke ranjang bayi lucu.
"Sayang" Panggil Langit dengan suara beratnya.
"Kenapa sayang?"
"Yuk, kangen bangettt" Rengeknya dengan menduselkan kepalanya ke dada milik Senja.
"Ihss, gelii tau"
"Ayoo, kangen" Rengeknya lagi membuat Senja hanya bisa pasrah.
"Oke" Pasrah nya membuat Langit tersenyum dan langsung mencium bibir Senja brutal bahkan sampai membuat Senja kewalahan.
"Emmm, ih biasa aja si" Kesal Senja dengan mendorong Langit pelan.
"Hehe maaf sayang, udah lama banget kan ga gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGSA (TAHAP REVISI)
Novela Juvenil"Kenapa dari sekian banyak nya lelaki, kenapa harus elo yang jadi suami gue, udah gitu sama-sama bisa lihat hantu pula, kan serem." - Naomi Senja Putri. Naomi Senja Putri, gadis cantik yang sialnya di kenal gadis gila karena tingkahnya yang sering...
