"Kenapa dari sekian banyak nya lelaki, kenapa harus elo yang jadi suami gue, udah gitu sama-sama bisa lihat hantu pula, kan serem."
- Naomi Senja Putri.
Naomi Senja Putri, gadis cantik yang sialnya di kenal gadis gila karena tingkahnya yang sering...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Senja dan Langit masuk ke sebuah minimarket. Senja dengan semangat memilih berbagai cemilan kesukaannya. "Ini enak banget tau Lang, Lo harus coba si," saran Senja dengan menunjuk camilan yang dia ambil dan tak lupa membeli es krim yang sudah lama tidak ia nikmati.
Setelah membayar, Senja dan Langit memutuskan untuk duduk di taman yang terlihat ramai.
"Lo udah tau kan, kalo gue dihukum?" tanya Senja, membuka percakapan.
"Udah," jawab Langit singkat, tanpa ekspresi.
"Baguslah. Jadi, nanti kalo gue mau keluar, lo harus nemenin gue," kata Senja tanpa menoleh, sibuk membuka bungkus es krimnya.
"Nyusahin," gumam Langit pelan, tapi masih bisa didengar Senja.
"Kalo lo mau protes, sana ngomong sama bokap gue. Lagian, kalo bukan karena cewek sialan itu, gue juga nggak bakal pulang telat," celetuk Senja, nada bicaranya berubah kesal saat menyebut 'cewek sialan'.
Langit terdiam. Dia jadi teringat kejadian semalam dan juga perkataan Rey.
Flashback
"Langit," panggil Rey.
"Kenapa?"
"Gue kok kayak kenal sama Catgirl itu, ya?" kata Rey, matanya menerawang.
"Yang mana? Mereka kan banyak," jawab Langit.
"Yang topeng item itu, sama yang topeng warna ungu dan biru," jawab Rey, membuat Langit menoleh.
"Mereka kayak Senja, Kayla, dan Aura, iya nggak sih? Lo sepemikiran sama gue, kan?" tanya Rey.
"Tadi gue sempet mikir gitu juga. Tapi, bukannya kata lo Kayla lagi ada urusan sama keluarganya?"
"Makanya itu gue jadi penasaran sama mereka."
"Angga udah pacaran lama kan sama Aura?" tanya Langit.
"Udah."
"Coba tanya Angga. Harusnya dia tau sesuatu."
Rey mengangguk, merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel. Namun, saat hendak menelpon, Angga tiba-tiba datang dan menjatuhkan dirinya di sofa.
"Lah, baru aja mau gue telpon, dateng sendiri lo," celetuk Rey.
"Kenapa emangnya?" tanya Angga.
"Lo pacaran sama Aura udah lama kan? Lo tau kalo Aura suka main motor gitu?" tanya Langit to the point.
"Nggak. Dia aja nggak punya motor, gimana mau main motor," jawab Angga heran.
"Serius lo?" tanya Rey.
"Serius lah, anjir. Dia pernah bilang kalo dia nggak punya motor, bahkan orang tuanya ngelarang dia bawa motor," jawab Angga.
"Kenapa sih? Ada apa?" tanya Angga, semakin penasaran.