13. Langsa

428 20 0
                                        

~happy reading~


"ARRHHH MAMII/ BUNDAA!!!" Teriakan Kayla dan Aura menggema di lorong kamar Senja, mengejutkan Rey, Langit dan Senja yang sedang sarapan.

"Astaghfirullah, kenapa?" tanya Rey, panik melihat pacarnya seperti melihat hantu.

"Lo di tungguin malah enak-enakan di sini!" kesal Kayla, menatap Senja yang makan dengan santai.

"Gue emang dari tadi di sini. Kalian yang lama, udah gue tungguin malah bercanda ga jelas," jawab Senja, membuat Kayla dan Aura ternganga.

"Lo kan masuk kamar mandi, udah kita tunggu 20 menit!" sergah Aura.

"Setelah Kayla masuk, gue izin mandi di kamar mandi bawah, terus manggil kalian, eh malah asik bercanda. Ya udah gue tinggal," jelas Senja.

"Tapi Senja, tadi kita main bareng, pas Kayla masuk Lo ngobrol sama gue!" Aura bersikeras.

"Udah, makan dulu, kita bahas nanti," Rey menengahi, menyadari ada yang tidak beres.

Saat mereka mulai makan dalam diam, Senja tiba-tiba mendongak, matanya merah menyala.

"Kenapa, masih kepikiran dengan ku?" Suara Senja serak dan datar, senyumnya berubah menjadi seringai menakutkan.

"S-Senja, Lo kenapa?" tanya Aura gemetar.

Senja hanya diam, menatap kedua temannya yang ketakutan. Langit dengan cepat menekan titik di tengkuk Senja, membuatnya tersentak dan kembali sadar.

"Minum dulu," Langit menyodorkan air putih.

"Lo kenapa sih Nja?" tanya Angga.

"Gak tau, tiba-tiba badan gue ga bisa digerakin. Tadi kayak ada yang mukul gue, baru lega," jawab Senja bingung.

"Senja asli Lo tadi serem banget," celetuk Aura.

"Serem? Maksudnya?"

"Mata lo merah, senyuman Lo nakutin," jawab Kayla.

"Udah, jangan dibahas lagi, kita makan," kata Langit.


👻👻👻


"Senja, Langit kita pamit dulu, makasih ya," kata Aura.

"Sama-sama, hati-hati," jawab Senja.

Setelah tos ala mereka, Kayla dan Aura pergi bersama Rey dan Angga. Senja dan Langit berdiri di ambang pintu.

"Gue mau cerita," kata Senja.

Mereka duduk berhadapan di ruang tamu.

"Lo kalo ga ngomong, gue tinggal," ancam Langit, jengah dengan keheningan Senja.

"Heh, jangan! Lagi mikir mau mulai dari mana,"

"Banyak banget ya?" tanya Langit lembut.

"Dari sebelum gue nikah sama lo. Pas malem kita ketemu, gue mimpi ruangan gelap, gue terikat di kursi kayu. Setiap hari diulang. Puncaknya pas malem kita nikah, ikatan itu lepas, tapi gue ga bisa gerak. Sosok gadis di belakang lo masuk, marah banget. Gue takut," jelas Senja.

"Sorry ya kalo keputusan gue nerima lo bikin lo menderita,"

"Engga Langit, harusnya gue yang minta maaf karena temen-temen gue udah nyudutin Lo semalem,"

"Lo denger?"

"Denger ko hehe tadinya gue udah sadar tapi pas Kayla mulai nyalahin lo gue pura-pura pingsan," jawab Senja cengengesan.

"Terus, dia ngomong sesuatu?"

"Heum, katanya gini: JAUHI LANGIT, JAUHI, PERGI ATAU LANGIT CELAKA!!!" Senja menirukan suara serak dan kencang.

"Gue ga tau sih, gue hampir ga pernah denger suara dia begitu, yang ada malah lembut," jawab Langit.

"Sebenarnya tuh salah gue dimana ya?" tanya Senja.

"Lo ga salah ko, gue yang salah emang seharusnya gue ga nerima dia dari dulu, dulu gue ga tau kalo dia hantu, gue fikir dia manusia," kata Langit.

"Jadi disini awal mulanya?"

Langit mengangguk, menceritakan pertemuannya dengan gadis itu di sungai, bagaimana dia meminta Langit menjadi temannya, dan bagaimana gadis itu mencelakai orang yang Langit suka.

"Gue selalu nyoba buat ngusir dia tapi setiap gue usir dia pasti bakal dateng ke mimpi gue dan ngancem bakal ngelukain Bunda, dan sampai sekarang gue ga berani ngusir dia,"

Senja mengusap pundak Langit. "Penglihatan lo normal ko, Tuhan mau ngasih Lo kelebihan, Lo harus bersyukur Lang di luaran sana masih banyak orang yang ga bisa lihat dunia, Lo harus bersyukur dan terima jika penglihatan Lo bisa melihat dua dunia sekaligus,"

"Lo lembut, seharusnya gue ga nyeret Lo sampai sini, gue minta maaf," batin Langit.

"Terimakasih, gue mulai sekarang bakal bersyukur, bahkan gue bersyukur punya istri kayak lo, gue janji bakal ngelindungin lo, apa pun situasinya gue tetep di samping Lo, mulai sekarang jangan sungkan buat cerita sama gue, gue juga mau denger keluh kesah istri gue," kata Langit lembut.

"Btw, cewek yang di mall siapa?" tanya Langit tiba-tiba.

"Temen gue sebelum gue kenal Meli," jawab Senja.

Tepat saat Langit akan membuka suara, ponselnya bergetar.

Senja melihat Langit menjauh untuk menerima telepon. Senja mengambil coco crunch dan susu pisang.

"Ngapain ketawa Lo bego, ini lagi serius," kata seseorang di seberang telepon Langit.

"Gak, ya udah nanti malem gue kesana aja,"

"Bawa Senja aja ga papa, takutnya kalo di tinggal kenapa-kenapa,"

"Gak usah, nanti gue bawa ke rumah ibunya aja,"

"Terserah lo, tapi kayaknya dia ga mau deh,"

"Udahlah Ngga, gue matiin dulu," kata Langit, mematikan sambungan telepon.

Senja kembali dari dapur dan melihat Langit mengganti channel TV.

"Ngapain di ganti?" tanya Senja kesal.

"Bosen,"

"Ganti lagi!"

"Gak!"

"Ganti Langittt!"

Senja merebut remot dan memukul lengan Langit.

"Kebiasaan banget sih," kesal Langit.

"Biisiin bingit sih," ejek Senja.

Setelah perdebatan singkat, mereka menonton kartun kesukaan Senja.

"Lo masih suka sama cinta pertama Lo?" tanya Senja tiba-tiba.

Langit terdiam.

"Ga papa jawab, gue juga punya ko cinta pertama tapi sayang dia ga bisa dimiliki," kata Senja.

"Kenapa begitu?"

"Adalah, buruan jawab masih suka apa engga?"

"Entah lah, tapi gue janji ko buat buka hati ke lo, jadi tenang aja ya,"

"Masih ternyata, it's ok gue ga masalah Lo mau suka siapa tapi yang jelas jangan sampai Lo ketahuan di depan gue Lang, gue emang belum cinta sama lo gue juga bakal usaha," kata Senja.

Langit mengangguk, memejamkan mata. 'Gue bakal usaha Nja, gue akan buktiin kalo gue beneran udah suka sama Lo'

Senja melirik Langit. Disaat gue mulai buka hati, ternyata Lo masih mikirin cinta pertama Lo itu,' batin Senja, tersenyum kecut.

Langit memecah keheningan. "Gue bakal usaha Nja, gue akan buktiin kalo gue beneran udah suka sama Lo,"

Senja hanya tersenyum dan mengangguk setelahnya nya menepuk pundak Langit.

Tanpa sadar Senja tengah melirik Langit yang hanya diam, sudah dia duga dari lama jika suaminya ini masih memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan.

 


~NEXT~

Yok lah Lang, udah baper nih Senja nya wkwk

Jangan ampe nih malah nyakitin Senja sih

Ga tau deh bgs apa ga eps ini, moga suka yak

Jangan lupa ae deh lah yak bingung mau ngetik apaan, jnlup vomen hehe kalo bisa sekalian folow mheheh

LANGSA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang