Assalamualaikum temen-temen 👋👋👋
Hehe maaf ya aku suka lama upp.
Apalagi sekarang aku lagi maraton drakor, wkwkw😭😭 jadi buat upnya males🤭
Tapi aku rasa partnya kira-kira sedikit lagii, doain yaaaa biar ini bisa cepet selesai dan ganti cerita baruuu yeayyy💌🤭
***
"Jadi sebenernya Regard dan Salma itu temen Papa sama Mama kamu yang udah meninggal? Dia juga yang udah dorong kamu waktu itu di dalem mobil?"
Pinky mengangguk lemah. Sekarang ia sangat takut, bukan dirinya sendiri, melainkan juga dengan keluarga Agaspati yang nantinya akan terkena masalah karenanya.
"Pinky jangan takut ya... Bulen, Daddy, Galte sama Gery pasti akan terus jagain Pinky. Dan untuk sekarang Bulen rasa kamu jangan sesering mungkin keluar tanpa Galte ya nak, Bulen cuma takut Regard incer kamu." jelas Ellen memeluk Pinky hangat dari samping.
Setidaknya mendengar seruan dari Ellen sudah cukup dirinya merasa tenang. Ia kali ini memang harus berjaga-jaga agar nanti tak merepotkan orang lain.
"Udah sekarang mending kalian semua istirahat, tidur yang cukup. Bunda gak mau kalian sakit karena kurang tidur, terus juga jangan terlalu mikirin ini. Bunda pastikan Daddy bakal lindungin kalian semua." sambungnya menatap anak-anaknya.
Gerynal dan Galtero berdiri mendahului. Galtero berdiri tepat di depan Pinky kemudian sedikit membungkuk guna bisa mengelus pucuk kepalanya.
"Kamu jangan takut, ada saya sama Bunda disini." ucap Galtero lembut pada Pinky sembari mengelus rambutnya sayang.
Pinky mengangguk haru, menatap Galtero tulus. "Terima kasih Terong..."
"Adek tenang ajaa ya, ada Abang Gery yang setia menemani Adek," seru Gerynal yang dikekehi kecil oleh Pinky.
***
"Al, gue mau balik sama Syelin. Lo masih mau disini?" tanya Vano pada Althar yang tengah menghisap rokoknya dalam-dalam, kemudian membuang asap rokoknya keatas.
Althar menghela nafas pelan setelah asap rokok dari mulutnya berhasil sepenuhnya ia keluarkan. "Gue juga mau balik Van. Besok gue harus temuin Papa buat ikut ke Inggris." jawab Althar dengan wajah serius.
Siapa sangka, Vano malah tertawa lepas mendengar temannya berseru seperti itu, ia pikir Althar tengah bercanda dengan ucapannya.
"Inggris? Yang bener ah! Kaya di film-film aja lo!" seru Vano terkekeh.
"Gue serius Van. Lo tau sendiri kan Papa gue kaya gimana."
Saat itu juga tawa Vano langsung terhenti ketika melihat wajah keseriusan dari Althar, bebarengan dengan Syelin yang dengan tak sengajanya berseru keras. "I-itu! Itu orang yang udah dorong adiknya Galtero." ceplos Syelin.
Althar maupun Vano langsung menoleh kearah tunjukan yang dituju Syelin. Kedua lelaki itu sempat terdiam karena yang dibicarakan juga tengah menatap kearah mereka dengan tajam.
"S-siapa kalian?!"
Vano dan Syelin gelagapan karena orang itu tampak kesal ketika Syelin memanggilnya. Sedangkan Althar tak bereaksi apapun, ia tetap memasang wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl
Teen FictionBagaimana jadinya jika Galtero satu atap dengan Pinky? Gadis polos yang menyebalkan, namun sialnya sangat menggemaskan. Kehidupannya menjadi berubah 290° derajat ketika bertemu dengannya. Gadis itu dengan beraninya telah menyebut Galte dengan sebuta...