Forecast

Bab 18 Nicholas Flamel?

~~~

Liburan musim dingin telah berakhir, dan Hogwarts kembali dipenuhi murid-murid yang sibuk dengan jadwal harian mereka.

Hermione, yang tampak lebih sibuk daripada biasanya, berjalan cepat dengan sebuah buku tebal di tangannya. Di belakangnya, Ron, Harry, dan Amelia mengikuti dengan langkah malas.

"Ujian semester pertama sudah semakin dekat, kalian tahu itu, kan?" kata Hermione tiba-tiba, menghentikan langkah mereka.

Ron mengerang, "Hermione, serius. Ujian masih jauh, dan kau sudah mulai mengomel tentang itu?"

Hermione menatap Ron dengan tajam. "Jika kau tidak belajar dari sekarang, Ron, kau akan gagal! Dan itu bukan sesuatu yang bisa kau anggap enteng."

Amelia tersenyum kecil, mencoba menenangkan suasana. "Hermione, kami tahu ujian itu penting, tapi kau tidak perlu mengingatkan kami setiap detik."

Hermione mendesah frustrasi dan beralih ke Harry. "Ngomong-ngomong, Harry, apa kau menemukan sesuatu dari Perpustakaan Terlarang tentang Fluffy?"

Harry menggeleng, wajahnya sedikit malu. "Belum. Aku tidak sempat membaca banyak. Filch hampir menangkapku waktu itu."

Hermione menghela napas panjang, seolah kecewa. "Baiklah, kalau begitu, kita semua harus pergi ke perpustakaan sekarang."

"Apa?" seru Ron. "Hermione, aku baru saja melewati liburan tanpa tugas, dan sekarang kau ingin menyeret kami kembali ke perpustakaan?"

Namun, Hermione tidak menggubris keluhan Ron. Ia menarik mereka bertiga ke perpustakaan, langsung menuju rak-rak buku tebal tentang sihir kuno. Setelah beberapa saat mencari, Hermione menemukan buku yang dimaksud.

“Lihat ini,” katanya sambil membuka halaman tertentu. “Batu Bertuah. Batu ini mampu memberikan kehidupan abadi dan menghasilkan emas tanpa batas. Itu adalah sesuatu yang sangat berharga, dan menurutku itulah yang dijaga oleh Fluffy di lantai tiga.”

Harry, Ron, dan Amelia menatap Hermione dengan terkejut.

"Batu Bertuah itu nyata?" tanya Harry dengan nada bingung.

"Iya," Hermione menjelaskan dengan penuh semangat. "Dan menurut buku ini, Batu Bertuah satu-satunya yang tersisa di dunia dimiliki oleh Nicholas Flamel."

"Siapa Nicholas Flamel?" tanya Ron, mengerutkan dahi.

Hermione menatapnya seperti ia baru saja menanyakan sesuatu yang sangat bodoh. "Nicholas Flamel adalah alkemis terkenal yang hidup lebih dari enam abad! Ia yang menciptakan Batu Bertuah. Dia dan istrinya, Perenelle, masih hidup karena batu itu."

Saat ketiga temannya terfokus pada diskusi tegang itu, Amelia tiba-tiba merasa pusing. Matanya terlihat kosong, dan suaranya menjadi aneh, seolah berbicara tanpa kendali.

"Unicorn di hutan gelap... darah yang tertumpah... Detention... bahaya semakin dekat..." katanya dengan nada rendah dan misterius.

Ketiganya membeku, menatap Amelia dengan penuh kekhawatiran. Namun, hanya beberapa detik kemudian, Amelia mengedipkan matanya seperti biasa.

“Apa yang baru saja terjadi?” tanya Hermione dengan tegang.

Amelia mengerutkan alisnya, bingung. "Apa maksudmu? Aku tidak mengatakan apa-apa."

Ron menatapnya dengan heran. "Kau baru saja bicara soal unicorn dan detention, Amelia."

Amelia menggelengkan kepala, terlihat benar-benar tidak mengerti. "Aku tidak ingat mengatakan apa-apa."

"Ini terjadi lagi," gumam Hermione sambil memijat pelipisnya. "Aku yakin Amelia adalah seorang seer. Dia mengatakan sesuatu yang penting tapi langsung melupakannya."

"Hebat," gerutu Ron. "Bahkan prediksinya lebih membingungkan daripada soal Transfigurasi McGonagall."

Namun, Harry tetap diam, merenungkan kata-kata Amelia. Ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh unicorn atau detention, tetapi ada perasaan aneh di dalam dirinya, seolah-olah peringatan itu lebih penting dari yang mereka kira.

Mereka akhirnya meninggalkan perpustakaan, membawa informasi baru tentang Batu Bertuah.

Meskipun mereka semakin dekat untuk memahami apa yang sedang terjadi di Hogwarts, mereka tidak menyadari bahwa bahaya yang mengintai. Voldemort...