Kabar Buruk yang TerUlang Kembali

203 20 106
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari ulang tahun sekaligus acara pertunangan pangeran hanrui, banyak sekali warga wilayah china selatan yang menghadiri pesta ini.

Semua orang tengah bersuka cita, termasuk kaisar zhang ji dan permaisuri zeyu.

Acara ini memiliki tema pesta dansa, oleh karena itu tak ada kursi untuk mereka duduk.

Dengan alunan musik ini membuat semua orang yang hadir merasakan keinginan untuk berdansa termasuk pangeran qihan dan juga pangeran guiyuan.

Mereka berdua tengah sama sama mencari bowen untuk mereka ajak berdansa, tapi entah kenapa setelah acara puncak selesai bowen tak terlihat begitu pula dengan ming kai dan a huan.

Pangeran qihan mencari bowen di lantai 2 sedangkan pangeran guiyuan mencari bowen di lantai bawah hingga sampai keluar ke taman kekaisaran ini, tetapi tetap saja bowen tidak mereka temukan.

Sementara para pangeran sedang sibuk mencari, nyatanya saat ini bowen dan juga ming kai, a huan tengah berada di danau kekaisaran zhang.

Mereka bertiga tengah bermain air, untungnya ketiganya sudah bertemu dengan pangeran hanrui karena itu mereka bertiga memilih untuk pergi dan tidak bergabung ke acara puncak yaitu pesta dansa.

Ming kai dan a huan yang berada di sisi danau lainnya menatap kagum ke arah bowen yang tengah bermain air, wajah putih dengan porposi tubuh yang ramping mengingatkan mereka kepada bibi zuo hang yang memiliki tubuh yang ramping juga.

"bowen, jika kamu bermain seperti iti aku yakin bajumu akan basah" ucap ming kai sambil merangkul tangan a huan.

Bowen yang tengah melihat ikan di danau itu pun melihat ke arah ming kai dengan cengiran mulutnya.

"tak apa a ming, oh ya kamu tidak mau bermain denganku?"

"tidak! Hari ini aku malas mandi,," ucap ming kai

"dasar pemalas, rasakan ini!!" ucap bowen sambil mencipratkan air ke arah ming kai dan juga a huan.

"berhenti bowen! Bowen yak!!" teriak ming kai sambil mendekat ke arah bowen dan menciprat cipratkan air juga.

Sedangkan a huan  hanya bisa melihat ke duanya dengan menggelengkan kepala karena merasa lelah dengan kelakuan keduanya.

Tawa keduanya mengalun indah di danau itu, kini baju keduanya sudah sama sama basah. Untuk mengeringkannya ming kai menyuruh a huan untuk membuat api agar baju dirinya dan bowen cepat kering.

"huh ya bowen kenapa wajahmu pucat seperti ini? Apa kamu kedinginan?" tanya ming kai yang melihat bibir bowen yang mulai memutih itu.

Bowen menatap ke arah ming kai dengan pandangan sayunya, ia juga tidak tahu ada apa dengan tubuhnya. Bowen juga merasa jika kepalanya kini berdenyut sakit.

Mata bowen sudah berkunang kunang, ia merasa bumi yang ia pijak kini berputar putar. Hingga saat ming kai berteriak memanggilnya yang ia lihat hanyalah kegelapan yang melanda.

______________________________________

"mohon ampuni saya yang mulai kaisar, tetapi tuan muda bowen saat ini tengah berbadan dua"

Ucapan tabib itu membuat semua orang yang berada di ruangan itu terkejut, kecuali zuo hang yang kini tengah memejamkan mata sambil mengepalkan kedua tangannya.

Dalam benaknya kini berpikir kembali, kejadian yang dulu ia pernah alami kini terjadi kepada putranya bowen.

"cobalah anda priksa kembali tabib, mana mungkin bowen mengandung" ucap kaisar zhu

selir√ zuo hangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang