"Mas?"
Di sore hari yang cerah itu, Dejan yang menjauh dari keramaian dan memilih untuk menikmati pemandangan dari kejauhan dikejutkan oleh Diego yang turut duduk di sampingnya. Kediaman Dejan Baskara hari ini ramai sebab sedang berlangsung acara ulang tahun seorang gadis kecil yang kini terlihat duduk di pangkuan omanya.
Alaia Shana Cassandra Pradiksa Baskara.
"Sendirian aja?" tanya Diego sambil menyalakan pemantik api yang membakar ujung batang rokoknya. Namun perkataannya tak digubris sedikitpun, membuatnya tersenyum kecil sembari membuang asap rokok ke udara. "Keputusan lo untuk adopsi Alaia itu masih gak masuk di akal gue sampai sekarang. Seorang Dejan, adopsi anak?" Diego menggeleng. "Gak habis pikir, bahkan sampai Alaia sekarang 4 tahun. Gue masih gak percaya aja." Ia mengembuskan napas. "Gue tahu, tujuan awal lo hanya untuk luluhin Tante Ros, supaya lo bisa baik-baik lagi sama dia. Tapi kesini-kesini, lo tahu? Gue baru nemuin sisi diri lo yang beda ketika ngabisin waktu sama Alaia, Mas."
Dejan ikut membuka bungkusan Parliament yang ada di meja hadapannya. Kemudian meraih pemantik api dan ikut membakar ujung batang rokoknya. Pandangannya tetap lurus pada Irene yang kini tersenyum sambil menggendong Alaia walaupun ia tahu wanita itu keberatan karena berat badan Alaia yang mulai naik karena nafsu makan akhir-akhir ini. Ia pun meringis kecil.
"Dulu dia nentang banget waktu gue mau adopsi Alaia," Dejan membuka suara sambil memandang Irene. "Dia gak mau. Dia nolak berkali-kali. Tapi lo lihat sendiri, justru dia yang kecintaan sama Alaia sekarang," katanya.
Waktu berjalan dengan penuh cerita. Dejan tidaklah hidup bahagia tanpa memikirkan apapun, walau kelihatannya seperti itu. Justru hidupnya dikelilingi oleh rasa trauma. Siapa yang menemaninya? Ya, Irene yang menemani. Dejan menyalahkan dirinya sendiri akibat kejadian masa lalu, tapi tak bisa dipungkiri juga Irene banyak membantu selama ini.
"She loves you to death, so she also loves the girl very much," komentar Diego ikut memandang Irene. "I don't want to talk too much about your love life, but it's really that complicated. Kalian selama ini hanya saling menyakiti, Mas. Pada akhirnya memang semua merasa tersakiti. Bukan hanya lo berdua aja, I mean her too. Dia yang paling sesakit itu. Modal berserah pada keadaan, tanpa seorang pun menemani, harus merasakan sakit dari orang yang dicintai dan menerima dengan lapang dada ketika kehilangan suatu yang berharga," Diego membuang napas sambil geleng-geleng kepala. "I'm proud if she's still sane until now."
"Do you think she will accept it when she sees me and Irene now?"
Diego tertawa. "Gila. Jawaban gue ya realistis, Mas. She hate you so much. Sekalipun dia gak terima, apa pengaruhnya? Lo udah hancurin dia berkali-kali dulu. Gue, sih, kalo jadi dia juga bakal mikir dua iblis yang hancurin hidup gue sekarang bisa hahahihi bahagia bersama bahkan rawat anak bersama. Gak mungkin Anindya gak lihat berita tentang Pradiksa Baskara yang gendong cicit angkatnya kemana-mana. Sedangkan anaknya yang jelas-jelas keturunan lo udah dikubur di depan matanya."
Dejan tiba-tiba mengusap kasar wajahnya. "Berapa kali harus gue bilang? Stop bawa-bawa mendiang anak gue ke pembahasan."
"Mas, lo butuh teman cerita 'kan? Lo bisa terbuka sama gue," kata Diego. "Lima tahun ini gue paham jadi tahun-tahun yang terberat buat lo."
Dejan terdiam.
"You loves her, right?"
Dejan membasahi bibirnya yang terasa kering sambil melirik Diego.
"Lo selama ini terjebak pada situasi 'kan, Mas?" Diego mengembuskan napasnya. "Lo cinta sama Anindya, tapi lo sayang sama Irene. Lo merasa Irene tanggung jawab lo yang gak bisa lo tinggal gitu aja karena mau bagaimanapun keadaan Irene yang sekarang, ada campur rasa bersalah lo di sana. Pada akhirnya Anindya yang ngalah 'kan? Tapi lo pernah mikir gak, Mas, kalau Anindya juga merasakan apa yang Irene rasakan? Sama-sama kehilangan bayinya dan sama-sama gak bisa mengandung lagi. Oke, Irene ada yang menemani dan itu elo, tapi Anindya? Siapa yang nemenin dia? Bokapnya?" Diego tersenyum kecil. "Bokapnya gak peduli gitu."
![](https://img.wattpad.com/cover/373111537-288-k25351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
ChickLitSemua yang terjadi di antara Dejan dan Nindya adalah kesalahan. Bukan kesalahan siapapun, tapi Dejan tetap menyebut penyebab mereka bersama karena suatu kesalahan. Sebab semua yang terjadi bukan atas dasar keinginan bersama. Kebersamaan mereka tak...