"Hey."
Di tengah waktu santainya, Nindya buru-buru menoleh sesaat ada yang memanggil ke arahnya. Pelanggan di jam makan siang hari senin memang ramai, tapi ia bersyukur bisa melewati jam-jam sibuk itu dan setidaknya bisa duduk untuk meneguk air mineral dan mengisi perut laparnya. Tetapi sosok pria yang berdiri tidak jauh darinya mengenakan chef coat terlihat tersenyum dengan satu tangan tertekuk di pinggang, seolah seperti ketua yang menangkap basah anak buahnya. Tetapi ekspresi yang diperlihatkan tidak seperti ingin marah, justru seperti ingin bercanda-canda dengan wanita yang kini juga balas tersenyum.
"Fabian," panggil Nindya setelahnya.
Pria itu bernama Fabian. Teman kerja Nindya yang memiliki jabatan sebagai Executive Chef di Fancy House Restaurant. Berusia tiga tahun di atasnya dan dengan jabatan yang sekarang ditempati, Fabian merupakan senior di tempat kerja mereka dan sudah kenal dekat dengan Nindya dan juga Netta.
Fabian ikut duduk di sebelah Nindya.
"Udah lunch?"
"Belum," Nindya menjawab sambil menghela napas. "Baru mau. Kamu udah makan?"
"Belum juga," Fabian nyengir. "Mau join boleh?"
Nindya berdecak. "Kebiasaan."
Fabian meraih sendok yang lain, juga meraih beberapa suap menu makanan yang ada di piring Nindya. Alhasil mereka makan berdua. Ini hal yang biasa, Fabian memang friendly dengan siapapun bukan hanya dengan Nindya saja, Fabian juga kadang suka makan berdua dengan Netta. Yah, ibaratnya ia bertemu dengan siapapun akan nyambung-nyambung saja.
"Kenapa memutuskan untuk secret wedding?"
Setelah lama mereka sibuk sendiri, Fabian melayangkan pertanyaan yang bersifat lebih personal.
"Padahal suami kamu juga bukan orang sembarangan, Nin."
Nindya bisa menebak kalau Fabian tahu mengenai suaminya itu dari Netta yang kapan saja bisa bermulut lemes, apalagi pada Fabian, teman mereka.
"Dia putra tunggal Tante Ros 'kan?"
Fabian juga tahu mengenai Rossalia karena beberapa kali mertua Nindya itu sering berkunjung ke Fancy House Restaurant dan selalu memperlihatkan keakrabannya dengan Nindya sehingga karyawan-karyawan yang lain tahu bagaimana kedekatan mereka.
"Kami dijodohkan, Fab."
"I know," kata Fabian. "Tante Ros memang kelihatan sekali suka sama kamu. Mungkin itu alasannya dia menjadikan kamu menantunya, tapi gimana respon anaknya mengenai perjodohan itu? Siapa namanya?" Fabian mencoba mengingat. "De ... Dejan, benar?" ujarnya agak lupa-lupa ingat.
Nindya mengangguk. "Dejan accept it."
"Ah, I see," Fabian mengangguk-angguk. "Sebenarnya gak masalah, aku bukan mau ikut campur, Nin, tapi biasanya di setiap perjodohan ada pihak yang keberatan. I just hope that doesn't happen to you guys."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
ChickLitSemua yang terjadi di antara Dejan dan Nindya adalah kesalahan. Bukan kesalahan siapapun, tapi Dejan tetap menyebut penyebab mereka bersama karena suatu kesalahan. Sebab semua yang terjadi bukan atas dasar keinginan bersama. Kebersamaan mereka tak...