fourteen

669 47 5
                                    

Sorenya sepulang kerja, Dejan tak ambil pusing, ia langsung menghubungi Aurel karena di pikirannya hanya wanita itu yang satu-satunya bisa menyebarkan berita tentang pernikahannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorenya sepulang kerja, Dejan tak ambil pusing, ia langsung menghubungi Aurel karena di pikirannya hanya wanita itu yang satu-satunya bisa menyebarkan berita tentang pernikahannya ini. Pernikahannya dengan Nindya memang digelar dengan megah dan mewah, tapi bersifat privat. Para tamu yang diundang juga merupakan orang-orang terpilih yang sudah diyakini tidak mengunggah apapun dari proses jalannya pernikahan itu sehingga berakhir dengan damai.

"Kamu sudah dengar dari Andre ternyata, ya?"

"Gak salah aku hubungi kamu," Dejan geleng-geleng kepala saat di depannya ini Aurel tersenyum menjebak. "Irene sekarang sudah tahu semuanya dari kamu, Rel?"

"Mas, kamu tega banget ya." Aurel tegakkan tubuhnya, mencoba melampiaskan semuanya sekarang. Menu yang mereka pesan di meja terlihat tak semenarik itu. "Segini aku masih baik gak bocorin di depan istri kamu itu bagaimana masa lalu kamu."

"Aurel, aku dan Irene sudah selesai," tekan Dejan. "Dia yang memutuskan hubungan. Dia yang membatalkan pernikahan. Dia yang pergi dariku. Atas dasar apa kamu bilang aku tega?"

"It's so easy for you to say that, huh?" balas Aurel sarkas. "Kamu lupa ingatan Irene pergi karena apa? Kamu mendadak amnesia dia memutuskan ke Berlin disebabkan oleh apa? She's trying to survive, Mas! Ditengah keadaan dia yang berusaha untuk bisa berdamai sama masa lalunya, kamu malah menikahi wanita lain? Brengsek, kamu benar-benar brengsek!"

"Kamu pikir selama ini aku diam saja?" Dejan tak terima dipojokkan. "Akupun berusaha, Rel! Aku terus-terusan berusaha supaya bisa selalu ada untuk dia selama ini, tapi apa yang aku dapat? Dia selalu menolak setiap kali aku datang, dia gak pernah bisa menerima kehadiranku. Do you think I'm not tired of being like this all the time?"

"I understand you, Mas!" Aurel masih emosi. "Tapi gak harus menikahi dia juga! Aku benci dia. Demi Tuhan, kenapa Tante Ros harus mempertemukan kalian? Lalu sekarang posisinya kamu meninggalkan Irene sendirian disaat dia masih berjuang untuk dirinya sendiri yang dulu hancur saat bersama kamu?"

Bertemu dengan Aurel yang tadinya Dejan niatkan untuk memperlurus semuanya, ternyata malah semakin mempersulit.

Dejan mengembuskan napasnya. "Tell me now, what have you told her?"

"Aku beritahu dia kalau kamu sudah menikah dengan wanita lain," balas Aurel sambil meneteskan air matanya. Bukan karena ia takut pada Dejan, tapi ia merasakan bagaimana sakit hatinya Irene-sahabatnya. Bahkan ia masih mengingat jelas, tarikan isakan sesak dari wanita itu di seberang telepon menyayat hatinya. "Kamu mau tahu apa respon dia?" Aurel menunggu jawaban Dejan, tapi pria itu tak kunjung membalas. "Dia hanya bisa menangis. Dia gak bilang apa-apa, dia gak berkomentar apapun tentang itu, tapi kemudian dia minta kontak Andre padaku."

"Keputusan kamu benar-benar buruk, Rel. Kamu gak memikirkan nantinya akan bagaimana, masih baik Irene-"

"Kalau aku gak melakukan itu, sampai kapan kamu akan menyembunyikan semuanya? Sampai Irene memilih menyerah pada dirinya dan kamu bisa seenaknya menikmati dunia ini dengan istri kamu itu, huh?"

Best MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang