five

1K 62 1
                                    

Di awal Nindya mengira interaksi mereka ketika bulan madu akan bersuasana cringe, minim pembicaraan dan akan saling fokus pada urusan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di awal Nindya mengira interaksi mereka ketika bulan madu akan bersuasana cringe, minim pembicaraan dan akan saling fokus pada urusan masing-masing. Tetapi ternyata tidak begitu faktanya, mereka justru sudah mulai mengenal sebagai teman. Jauhkan prasangka bahwa mereka akan mengenal sebagai pasangan, itu bahkan tidak pernah terlintas di pikiran. Melihat sampai detik ini Dejan selalu mengajaknya berbicara saja Nindya bersyukur, paling tidak ini bukanlah moment bulan madu yang buruk.

"Kamu bawa sunblock, Nindya?"

"Hm, yaa," Nindya langsung meraih tas miliknya dan mencari benda yang disebut tadi. "Mami sudah mengingatkan agar aku gak lupa membawanya," ujarnya sambil mengulurkan tangan memberi benda itu pada Dejan.

"Ya, bukannya apa-apa. Kalau tidak pakai, kulit kita bisa terbakar matahari."

Warna kulit Dejan sebenarnya tidak terang, agak kecoklatan namun tak begitu gelap. Jika dibandingkan dengan Nindya tentu saja warna kulit Nindya lebih putih. Tetapi justru menurutnya pria berkulit putih itu kurang menarik, entah mungkin tipe Nindya berbeda tidak seperti kebanyakan wanita yang menggilai pria berkulit putih keturunan Asia, Nindya lebih menyukai pria dengan warna kulit tan. Contohnya saja Dejan.

Percaya atau tidak Dejan merupakan blasteran. Antara Belanda dan Jawa. Ayah dari Rossalia merupakan keturunan Belanda, sedangkan ibunya Jawa asli. Wajah Dejan juga ada bule-bulenya sedikit, tidak begitu kentara. Tetapi penampilannya berhasil menarik mata.

Hari ini Nindya memakai play suit berwarna hijau muda. Pakaian yang dipilih Dejan kemarin di Ubud market. Saat itu Dejan bilang akan terlihat oke jika Nindya memakainya dan ternyata benar ketika hari ini mereka berencana menghabiskan waktu di pantai dengan berjemur, Nindya merasa percaya diri memakai pakaian yang sebenarnya bukan style-nya sekali sebab bagian belakang tubuhnya terekspos.

"Pasti kamu sudah sering pergi ke pantai seperti sekarang, ya?" tanya Nindya yang memperhatikan Dejan saat pria itu membuka penutup kemasan sunblock.

Dejan menoleh pada Nindya. "Nope," katanya sedikit meringis. "Tidak juga, jarang. Ini pertama kalinya aku pergi ke pantai berdua bersama wanita."

Nindya berdecih pelan. Itu mustahil. Wanita itu mencoba mencari posisi duduk yang nyaman setelah melepaskan sandalnya. Dejan duduk di kursi pantai sebelahnya dengan hanya mengenakan celana pendek juga kaos putih polos dan di sekeliling mereka juga banyak pasangan-pasangan lainnya yang sedang menghabiskan waktu bersama.

"Kenapa?" tanya Dejan reflek ketika melihat respon Nindya. "Kamu pasti berpikir aku bohong."

"Ya ... it just sounds impossible."

Dejan tertawa yang membuat Nindya terdiam seketika memandangnya.

Tiba-tiba pria itu mengulurkan kembali benda itu. "Kamu juga harus memakainya, Nindya," kata Dejan.

Best MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang