Sejak kecil Nindya memiliki keinginan untuk pergi ke kota-kota yang terkenal dengan tempat-tempat wisatanya. Contoh yang pastinya adalah Bali-kota yang sudah dikenal bahkan sampai mancanegara, namun sayangnya karena keterbatasan ekonomi ia harus mengubur dalam-dalam keinginan terbesarnya itu dan kali ini adalah kali pertama bagi Nindya menginjakkan kaki di kota lain selain Jakarta dan Yogyakarta, tempatnya lahir.Pembedanya adalah Nindya menjalani hari-harinya di Bali bersama Dejan, suaminya.
Dua hari ini Nindya dipaksa bisa membiasakan diri dengan keberadaan Dejan di sampingnya. Dari mulai ketika bangun tidur ada pria itu di sebelahnya masih dengan terpejam, lalu makan berdua dalam satu meja yang sama dan apapun yang dilakukannya seolah diawasi oleh Dejan begitupun apa yang dilakukan oleh Dejan diperhatikan olehnya. Paling tidak Nindya dan Dejan juga terlibat dalam obrolan karena tidak mungkin seharian mereka akan bungkam tidak ada percakapan. Mulai dari situ, Nindya mencoba untuk membiasakan bahwa statusnya kini sudah berubah.
Pagi tadi Dejan bilang bahwa keluarganya atau bahkan pria itu sendiri tidak memiliki aset di Bali, baik itu merupakan villa atau kendaraan bermotor. Dejan jarang berpergian ke Bali lebih seringnya ke luar negri, jadi jika sesekali berlibur ia hanya akan menyewa tempat dan kendaraan. Contohnya seperti sekarang, mereka menempati unit hotel dan sesuai rencana Nindya yang ingin berpergian mencari buah tangan-Dejan menyewa mobil yang kini sudah di depan Handaka Hotel untuk mereka berpergian.
Kalau Nindya bilang Dejan ini tajir melintir apa akan percaya?
Tunggu, ini memang Nindya yang miskin, tapi apa ada tempat sewa mobil dengan tipe mobil seperti di garasi rumah Dejan di Jakarta?
Lupakan sejenak tentang itu, Dejan kini mematikan mesin mobil ketika mereka telah berada di parkiran khusus wisatawan dekat tujuan. Jauh mata memandang ada sebuah jalanan yang jika ditelusuri pastinya akan banyak dipenuhi pedagang-pedagang yang berjualan aneka pernak-pernik beragam.
"Okay, we've arrived," kata Dejan melirik Nindya.
Ekspresi Nindya sangat semangat. Binar matanya terlihat. Wanita itu bergegas membuka pintu mobil untuk keluar lebih dulu dibanding Dejan. Senyumnya terbit ketika Dejan juga ikut keluar dari mobil sambil mengenakan kacamata hitam dan topi berwarna senada, cuaca siang menuju sore hari ini sangat terik. Nindya menyukai gaya berpakaian Dejan yang terlihat stylish padahal simple saja hanya memakai kemeja stripped baby blue yang kancing dua teratasnya dibiarkan lalu bawahan white chino short, bermerk Ralph Lauren memang outfit-nya
"Sebegitu senangnya hanya untuk beli buah tangan?" Dejan mendengkus sambil geleng-geleng.
"Aku gak sabar," sahut Nindya meringis pelan.
Sebelum berangkat, Dejan agak terkejut melihat penampilan Nindya. Tidak ada kompromi diantara keduanya, tapi saat ini mereka terlihat seperti couple terniat. Menurut Dejan, Nindya tampak menarik karena memakai dress floral blue yang membuat wanita itu cerah. Ada pernak-pernik seperti kalung mutiara di lehernya dan gelang manik di pergelangan tangannya. Nindya juga memakai sun hats yang semakin membuatnya menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
ChickLitSemua yang terjadi di antara Dejan dan Nindya adalah kesalahan. Bukan kesalahan siapapun, tapi Dejan tetap menyebut penyebab mereka bersama karena suatu kesalahan. Sebab semua yang terjadi bukan atas dasar keinginan bersama. Kebersamaan mereka tak...