*vote and comment💋
Play Mulmed
-
Bills, Enhypen🏁🏁🏁
Brakk!!
"Kak Evan!!"
Beberapa orang yang tengah berada dalam kamar Evan kompak terjingkat, berbagai pasang mata lantas tertuju total pada Aurel yang baru saja masuk ke dalam kamar Evander lengkap dengan raut bengis dan manik tajamnya.
Tanpa ada rasa bersalah sebab telah melampiaskan pada pintu ruangan Evander. Manik ungu sinarnya tampak membakar itu memendar, meneliti ruangan yang terdapat Evan, Jeffran dan Jake yang berada didalam hingga pandangannya tertuju pada Jake yang tengah duduk bersandar sambil meminum segelas alkohol.
"Oh, wow. Kayak nya ada yang lagi kebakar emosi." Jake terkikik ketika Aurel datang menghampiri dan merampas gelas berisikan cairan alkohol— meminumnya hingga tandas.
Sensasi alkohol membakar tenggorokan Aurel, lidah gadis itu mencecap rasanya, berharap rasa dari minuman yang ia teguk dapat memperbaiki mood nya yang mendadak rusak.
Dirasa masih kurang dan rasa kesal masih menumpuk pun bersarang kuat pada otaknya, kasar kasar Aurel ambil botol alkohol yang tersedia diatas meja, menuangkannya kembali pada gelas dan meminum nya hingga benar benar habis tak bersisa.
Mereka yang melihat kelakuan Aurel lantas saling bertatapan heran, menyalurkan banyak tanda tanya dari tiap tiap lirikan. Menyimpulkan bahwa gadis dihadapan mereka ini tengah berada dalam kondisi tak baik.
"Kurang?" Jeffran mengangkat satu alisnya mendapati Aurel baru saja menghabiskan satu minuman alkohol dalam sekejap, cukup takjub sebab kandungan alkohol yang tengah mereka nikmati tentu saja dengan kadar yang tidak bisa dibilang rendah.
Dan benar saja, Aurel kembali mengambil satu botol yang masih disegel, membukanya lihai tanpa kesulitan dan menuangkannya kembali kedalam gelas, tanpa mau peduli pandangan ngeri yang tertuju kepadanya.
"Cukup, Aurel. Cukup." Merasa muak dengan tingkah sang adik, Evander bangkit dari tempat duduknya lalu merampas botol alkohol ditangan Aurel. "Bukan gini caranya kalau mau mati."
Aurel mendengus, "Siapa yang mau mati?"
"Perempuan tolol yang tadi datang gebrak pintu terus ngabisin sebotol alkohol." Sarkas Evander.
"Kenapa Aurel? Gebrakan apalagi yang lo buat sampe bisa kesel begini?" tanya Jeffran, dilihat dari seberapa carut marutnya wajah Aurel cukup menjelaskan bahwa ada sesuatu yang baru saja terjadi, dan itu menganggu pikiran dan hatinya.
"Gue juga penasaran kemana pergi nya lo setelah gue temenin belanja tadi?" tambah Evan, manik ungu nya menatap lekat sang adik yang kini mendudukan diri disofa tepat sebelah Jake.
"Ke kandang singa." celetuknya, mengundang pandangan heran dari setiap mata akibat ucapan ngelanturnya.
"Ngapain lo ke kandang singa, kocak. Yang ada lo diterkam sama tu hewan." Jake menanggapi omongan tidak masuk akal Aurel.
"Tadinya emang hampir diterkam." tutur Aurel, pikiran gadis itu kembali menerawang pada kejadian tadi. "Taunya yang diterkam bukan gue, tapi orang lain."
"Stress." gerutu Jeffran tak habis pikir.
"Eit," Jake menjauhkan gelas yang baru saja diisi dengan cairan alkohol ketika Aurel berniat kembali merebutnya, "Jangan macam-macam, umur lo masih 17 tahun." ucapnya lalu menggeser sedikit tempat duduknya, menjauh agar tidak dapat Aurel jangkau.

KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLION
Genç KurguAntara cinta dan masa lalu. Kembalinya Aurel ketanah kelahirannya hanyalah berniat menyembuhkan luka, memperbaiki kesalah pahaman yang pernah terjadi juga kembali hidup seperti apa yang pernah ia impikan. Namun, segalanya rumit kala kakak laki-laki...