우리는 가족

566 56 10
                                        

Suasana di Mansion Hwang kembali dihiasi kemegahan dan aroma bunga segar, kali ini untuk menyambut hari pernikahan Hyunjin dan Felice. Dekorasi bunga mawar putih dan lilac memenuhi setiap sudut, menciptakan aura romantis yang anggun.

Di sebuah ruangan khusus, Felice duduk di depan cermin, gaun pengantin putih bersih membalut tubuhnya, menyembunyikan tonjolan kecil di perutnya yang kini mulai terlihat samar. Penata rias dan penata rambut sibuk menyempurnakan penampilannya. Meski berusaha tenang, jantung Felice berdegup kencang. Ini adalah hari yang telah ia impikan, lebih indah dari apa pun yang pernah ia bayangkan.

Jisung, Soodam, dan Seungmin berada di sisinya, memberikan dukungan dan canda tawa. "Kau cantik sekali, Licie," puji Jisung, matanya berkaca-kaca haru.

Soodam mengangguk. "Kak Hyunjin pasti akan terpana melihatmu."

Seungmin menggenggam tangan Felice. "Ini harimu, sayang. Nikmati setiap detiknya."

Di aula utama, tempat pemberkatan akan dilangsungkan, Hyunjin berdiri di hadapan altar, mengenakan setelan jas hitam yang pas di tubuhnya. Ketampanannya semakin terpancar dengan raut wajah gugup namun penuh kebahagiaan. Ia sesekali menarik napas dalam, mencoba menenangkan debaran jantungnya. Di sampingnya, Minho dan Changbin, yang bertindak sebagai best men, menepuk pundaknya.

"Santai, Bro. Jangan sampai pingsan di altar," goda Minho.

Changbin terkekeh. "Kau terlihat lebih pucat daripada saat kita menghadapi pengkhianat kemarin."

Hyunjin hanya mendengus, matanya terpaku pada pintu aula yang tertutup. "Ini berbeda. Jauh berbeda."

Musik pengiring pernikahan mulai mengalun lembut, mengumumkan dimulainya prosesi. Semua mata tertuju pada pintu besar yang perlahan terbuka.

Dari balik pintu, muncullah sosok Bangchan, tampil gagah dalam jasnya, menuntun Felice yang anggun dan memukau. Gaun pengantinnya yang menjuntai di lantai, dihiasi detail renda halus, membuat Felice terlihat seperti bidadari. Langkahnya anggun, namun ada getaran halus yang tak luput dari penglihatan Hyunjin. Senyum bahagia terpancar di wajah Felice saat pandangannya bertemu dengan Hyunjin.

Melihat calon istrinya, Hyunjin merasakan napasnya tertahan. Semua kegugupan yang melandanya seolah lenyap seketika, digantikan oleh rasa kagum dan cinta yang tak terhingga. Senyum lebar terukir di bibirnya, dan mata Hyunjin menunjukkan kilatan haru saat ia melihat Felice semakin mendekat.

Bangchan menyerahkan tangan Felice kepada Hyunjin. "Jaga Felice kami, Hyun. Dia sekarang tanggung jawabmu," ujar Bangchan dengan nada serius namun penuh kasih sayang.

"Akan kulakukan, aku berjanji," jawab Hyunjin mantap, menggenggam tangan Felice erat, seolah tak akan pernah melepaskannya.

Keduanya kini berdiri di hadapan pendeta. Suasana hening dan khidmat meliputi seluruh ruangan. Pendeta memulai upacara, membacakan janji suci pernikahan.

"Saudara Hwang Hyunjin, bersediakah engkau menerima Hwang Felice sebagai istrimu, untuk hidup bersamanya dalam ikatan pernikahan kudus, mengasihinya, menghiburnya, menghormatinya, dan menjaganya, dalam suka maupun duka, dalam kaya maupun miskin, dalam sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kalian?"

Hyunjin menatap dalam mata Felice, senyum tulus merekah di bibirnya. "Ya, saya bersedia." Suaranya lantang dan penuh keyakinan.

"Saudari Hwang Felice, bersediakah engkau menerima Hwang Hyunjin sebagai suamimu, untuk hidup bersamanya dalam ikatan pernikahan kudus, mengasihinya, menghiburnya, menghormatinya, dan menjaganya, dalam suka maupun duka, dalam kaya maupun miskin, dalam sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kalian?"

Felice tersenyum, air mata haru menetes membasahi pipinya. "Ya, saya bersedia," jawabnya, suaranya lembut namun jelas terdengar.

Setelah pertukaran cincin, pendeta tersenyum hangat. "Dengan ini, saya menyatakan kalian sah sebagai suami istri. Engkau boleh mencium pengantin wanita."

RENEGADES • HYUNLIX GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang