해피 엔딩

593 69 18
                                        

Changbin dan Soodam melangsungkan pernikahan mereka di Jepang. Tanpa pesta besar nan meriah, acara itu dilangsungkan dengan sangat intim, hanya dihadiri oleh keluarga besar Renegades dan Yakuza. Suasana sakral terasa kental selama dua hari acara, yang diisi dengan tradisi dan kebersamaan. Setelah itu, Changbin dan Soodam segera bertolak untuk bulan madu di Forks, tempat kisah romantis dari serial Twilight yang sangat disukai Soodam, mewujudkan impian kecil kekasihnya itu.

°°°°°°°°°°

Beralih ke pasangan Hyunjin dan Felice. Setelah kembali dari Jepang, entah kenapa Hyunjin sering diserang demam. Ini sangat aneh, mengingat pria itu biasanya tahan terhadap sakit apa pun. Namun, kali ini, ia seperti tidak berdaya, seolah tubuhnya menyuruhnya untuk beristirahat total.
Felice merawat Hyunjin dengan sangat telaten. Ia memastikan suhunya stabil, memberinya obat tepat waktu, dan menyiapkan makanan bergizi.

"Hyunie, kenapa kau tidak makan buburmu?" tanya Felice lembut, menyodorkan sesendok bubur ke bibir Hyunjin.

Hyunjin menggeleng pelan, matanya sayu. "Tidak nafsu, sayang. Aku hanya ingin kau di sini." Ia meraih tangan Felice dan menggenggamnya erat.

Felice tersenyum sabar. "Kau harus makan sedikit agar cepat pulih. Nanti kalau kau sehat, kita bisa jalan-jalan lagi."

Hyunjin mendesah manja. "Tapi aku suka saat kau merawatku seperti ini."

"Dasar manja," goda Felice sambil terkekeh, lalu dengan sabar membujuk Hyunjin untuk makan.

Sementara itu, Hyunjin sendiri, ia berubah menjadi sangat manja dan protektif. Pria itu akan memelototi siapa saja yang berinteraksi terlalu dekat dengan Felice, bahkan sekadar berbincang.

Suatu sore, saat Jake datang menjenguk dan sempat berbicara agak dekat dengan Felice di ruang tamu. Hyunjin yang terbaring di sofa, langsung menatap Jake tajam.

"Jake, ada apa kau mendekati kekasihku seperti itu?" suara Hyunjin serak namun penuh peringatan.

Jake sontak mundur satu langkah, mengangkat kedua tangannya. "Astaga, Tuan Besar! Ma... Maafkan saya."

Felice hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Hyunjin. "Kau ini kenapa sih? Kak Jake hanya memberikan catatan pemeriksanmu, Hyunie!" ujarnya kepada Hyunjin, yang hanya memalingkan wajah dengan cemberut.

"Aku tidak suka. Kau hanya boleh dekat denganku," gumam Hyunjin, menarik tangan Felice agar duduk lebih dekat di sisinya. Tatapan tajamnya cukup untuk membuat siapa pun menjaga jarak.

Setelah memastikan Hyunjin sudah makan dan terlelap dalam tidur siangnya, Felice melangkah masuk ke kamar mandi. Jantungnya berdegup kencang, tubuhnya bergetar hebat. Ia tak menceritakan kepada siapa pun tentang apa yang sedang ia alami saat ini.

Dengan tangan gemetar, Felice meraih test pack dari sakunya. Matanya tertuju pada hasil yang terpampang jelas: dua garis. Ia tengah mengandung. Air matanya mengalir, membasahi pipinya. Ada campuran rasa bahagia dan juga takut yang luar biasa.

Bahagia karena ia mengandung buah cintanya bersama Hyunjin, pria yang begitu dicintainya.
Namun, rasa takut itu tak kalah besar. Takut kalau kehamilannya di luar nikah itu akan mempermalukan keluarga besar, terutama dengan posisi Renegades yang kini semakin besar setelah Yakuza dan Eclipse menjadi bagian di dalamnya. Beban itu terasa begitu berat. Felice segera menghidupkan shower hingga airnya menderas, berusaha menyamarkan tangisnya yang pecah di tengah suara gemericik air.

°°°°°°°°°°

Malam harinya, Felice kembali merawat Hyunjin. Suhu tubuh pria itu mulai turun, namun badannya masih terasa lemas. Apalagi, beberapa menit sebelumnya, Hyunjin sempat muntah-muntah.

RENEGADES • HYUNLIX GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang