Bab 3: Raffi Felling

25.9K 1.7K 11
                                    

Arianna terkesiap kaget ketika mendapati sosok lelaki tampan yang sudah sekitar lima tahun ini tak dijumpainya, tengah berdiri kaku dihadapannya. Ariana menggeram kesal dalam hati.

Ini gila..ini benar-benar gila. Kebeteluan ini membuatnya ingin menjedotkan kepala didinding mall yang keras itu, biarlah dia disangka gila, paling tidak dia bisa kabur dari tempat ini dan melupakan fakta bahwa pria yang ada didepannya adalah Arrafi Atmadeva. Laki-laki yang membuatnya jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan.

Ariana memandang Raffi tak berkedip, dia tetap tampan sama seperti lima tahun yang lalu ketika terakhir kali mereka bertemu. Dengan mata hitam legam yang sekarang menatapnya penuh keterkejutan.

Sama halnya dengan Arianna, Raffi meneliti Arianna dari atas hingga bawah. Sedikit terkejut mendapati perubahan Arianna, Raffi mengakui Arriana memang sudah cantik dari dulu.

Tapi lihatlah sekarang, tubuhnya yang dibalut blouse berwarna peach dan rok pensil hitam itu mempertontonkan kaki jenjangnya benar-benar membuat sistem kerja otak Raffi tak berjalan sebagaimana mestinya.

Tubuhnya sedikit lebih berisi dari yang terakhir kali dia lihat, guratan make up natural diwajahnya menambah kecantikan Arriana. mata sipitnya menatapnya sendu. Dia tetap sama, Arriana-nya yang sama.

"permisi..terimakasih sudah menjaga Sisi.." suara Arriana membuyarkan lamunan Raffi

"Arianna...tungguu..!!" teriak Raffi dan mencekal tangan Arriana

"Bisa anda lepaskan tangan saya..?!" Arriana bertanya sambil melirik tangannya yang dicekal Raffi

"Kita perlu bicara Ann.." kata-kata Raffi penuh dengan penekanan

"Maaf, tolong lepaskan tangan saya.." tak mengindahkan perkataan Raffi, Arriana tetap mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Raffi.

"Tidak..sebelum kita bicara..!!"

"Tapi anda menyakiti sayaa...!!" Arriana setengah berteriak kepada Raffi, bagai tersadar Arriana tengah kesakitan, Raffi melepaskan cekalan tangannya.

"Maaf.." ucapnya lirih

"Saya permisi.." Ariana berkata sambil mendekap erat Sisi dan menggendongnya keluar dari mall tersebut. Firda yang sedari tadi ada dibelakangnya hanya diam dan mengikuti kakak angkatnya itu tanpa banyak bertanya.

Raffi yang melihat Arianna pergi tanpa menghiraukannya hanya mampu melihat punggung wanita itu berjalan menjauh darinya. Arianna-nya sekarang sudah memiliki anak..?? Arianaa-nya sekarang sudah menikah..?? Lalu diaa..?

Dia sendiri masih berada ditempat yang sama, dihati yang sama, dan segala bayangan Arianaa yang menghantuinya sekian waktu.

***

Arriana menidurkan Sisi diranjang kamarnya, sepertinya putrinya tadi kelelahan menangis, lihat saja sekarang matanya bengkak.

Arriana memperhatikan Sisi dalam diam, dia benar-benar mirip ayahnya. Matanya, hidungnya, bibirnya. Melihat Sisi bagai melihat "dia" dalam versi perempuan.

Tak terasa air matanya menetes perlahan, dia ingat betul bagaimana dulu memperjuangkan Sisi seorang diri. Arriana bisa saja menggugurkan Sisi saat itu, tapi dia wanita, bagaimanapun Sisi adalah hasil buah cintanya dengan "dia".

Walaupun mungkin kehadiran Sisi tak pernah diketahui, atau bahkan di inginkan oleh ayahnya sendiri. Tapi berbekal uang tabungan dan ijasah S1, Arriana mencoba berjuang berdua dengan Sisi yang saat itu masih didalam kandungan.

Meninggalkan semua kehidupannya yang lalu dan pindah disebuah kota kecil dikawasan jawa timur. Dia memulai karir sebagai karyawan bank swasta dikota itu.

Hingga suatu hari dia bertemu dengan Firdha, gadis mungil berkepribadian ceria yang ditabraknya ketika selesai kontrol kehamilan didepan rumah sakit. Saat itu Firda hanya sebatang kara, tak punya orangtua, rumahnya pun sudah terjual untuk melunasi hutang kedua orangtuanya.

Karena kasihan akhirnya Arriana mengajak Firdha tinggal berdua. Walaupun masih mempunyai orangtua lengkap, Arriana memilih tinngal sendiri karena tidak siap menerima cacian keluarga besarnya.

Walau papa mamanya memafkan kesalahannya, bukan berarti mereka tidak kecewa pada Arriana. tapi dengan berbesar hati mereka memaafkan Arriana.

Mereka juga beberapa kali datang mengunjungi Arriana dan Sisi, bahkan mereka juga menyambut baik kehadiran Firdha.

Karena gejolak hatinya dan mungkin kejadian tak terduga di mall tadi yang membuatnya lelah hati dan lelah fisik, arriana tertidur dikamar putrinya.

***

Mobil Range Rover putih keluaran terbaru milik Raffi berhenti, jaraknya cukup jauh beberapa meter dari sebuah rumah mungil yang berada diujung komplek. Matanya fokus mengawasi gerak-gerik Arianna yang baru saja menghentikan mobilnya didepan rumah.

Kemudian Arianna keluar diikuti oleh Sisi dan gadis muda berumur sekitar 20tahun. Sisi masuk rumah dengan berlari-lari kecil, tangannya menggandeng gadis tadi. Arianna mengikuti dibelakang mereka, lantas menutup pintu rumahnya.

Raffi memperhatikan rumah mungil Arriana. Rumah mungil dengan gaya minimalis yang asri karena banyak bunga-bunga ditaman mungil yang berada didepan rumah, ada sebuah garasi kecil disamping teras, tempat parkir mobil Arianna tadi.

Rumahnya tanpa pagar penutup, sepertinya keamanan dikomplek rumah Arianna cukup ketat. Terbukti tak sembarang orang boleh masuk kesini, bahkan ia sendiri tadi harus meninggalkan tanda pengenal di pos satpam pintu masuk.

Bukan.. Raffi bukan pria bodoh yang akan membiarkan wanita yang dicintainya menghilang dari kehidupannya lagi. Tadi setelah Arriana pergi, Raffi diam-diam mengikuti dibelakang.

Dia tidak akan membiarkan Arriana menghilang lagi. Sekalipun kenyataan pahit bahwa Arriana telah bersuami, setidaknya dia dapat memastikan bahwa praduganya tadi benar.

Raffi mengambil ponselnya di dasboardh mobil dan menghubungi seseorang.

"tolong selidiki Faridha Arriana dan anaknya Adeva Gracella Shaki"



TBC

My DaughterWhere stories live. Discover now