Bab 28: Crazier

16K 1.2K 34
                                    

Haloooo selamat pagi..!! Maaf ya aku baru bisa update sekarang. Kemarin-kemarinsibuk buat persiapan wisuda, abis wisuda selesai eh gantian laptopnya yang ngadat. Tapi alhamdulilah sekarang sudah jadi sarjana dan laptop sembuh sendiri. hihihi

===

"Sisi kemana Ma?" tanyanya pada sang Mama saat memasuki dapur, ini sudah hari ke-lima ia, Sisi dan Firdha berada dikediaman orangtuanya. Setelah hampir lima tahun dia tidak pulang, akhirnya ia bisa menginjakan kaki kembali dirumah ini.

Mama yang sedang mempersiapkan makan siang menoleh pada Arianna, "Lagi pergi sama Papa sama Firdha juga." Mama mengangkat bahu sambil tetap meneruskan kegiatannya.

Arianna hanya ber'oh ria, perempuan itu lantas membuka kulkas dan menuangkan air dingin ke gelas yang baru saja diambilnya dari rak piring. Ia menarik kursi dihadapannya Mamanya.

"Tadi anak kamu ribut terus minta diajakin naik motor sama Opanya. Padahal mama ngeri lo, kamu tau sendiri kan Papa kamu udah lama nggak naik motor? Tapi demi cucu Papamu bisa apa?" Mama terkekeh mengingat betapa rewelnya Sisi saat meminta Opanya untuk naik motor, karena Mama tidak tega jika Sisi hanya berdua saja dengan suaminya, alhasil ia menyuruh Firdha untuk ikut. Arianna ikut tersenyum.

Mama menarik kursi dan duduk disana. Kekehannya sudah mereda. Pandangannya tiba-tiba berubah serius ke arah Arianna yang sudah duudk didepannya dari tadi. "Anak kamu dari kemaren ngoceh terus soal Raffi"

Astaganaga, apa saja yang sudah dibicarakan Sisi? arianna cukup gugup dan panik. Apa yang harus ia jelaskan pada Mamanya mengenai hubungannya dengan Raffi? Arianna segera menguk air kembali lalu menghela napas pelan.

Arianna mengalihkan pandangannya pada meja, tidak berani menatap Mamanya yang masih setia memandang lurus kearahnya.

"Apa mungkin kamu masih mencintai Raffi?"

Arianna terkesiap mendengar pertanyaan Mamanya. Wajahnya tiba-tiba memanas dan ia yakin seratus persen wajahnya pasti sudah merah melebihi tomat busuk sekarang.

Arianna menggeleng ragu. "Nggak ma, aku udah nggak cinta lagi sama Raffi"

Mama memicing curiga. "Kamu serius? Tapi kenapa kesannya kayak kamu nggak yakin sama perasaan kamu sendiri ya?"

Aduh!!

Arianna mengumpat berkali-kali dalam hati, kenapa Mamanya bisa sampai tau kalau ia sendiri tidak yakin dengan perasaannya. Arianna terdiam namun tampak gelisah. Membuat Mamanya bertanya-tanya dalam hati apa yang sedang dipikirkan anaknya. digoncangnya pelan bahu Arianna. Wajahnya penuh tanya saat anaknya memperhatikannya dengan seksama. Arianna masih diposisi semula, namun matanya menerawang langit-langit dapur.

Mama menepuk pelan bahu anaknya. "Ada apa sayang?"

"Sebenernya Raffi sudah ngelamar aku Ma!"

Mama memajukan badannya. Ia mulai tertarik. Ia sudah menyangka cepat atau lambat Raffi pasti akan melamar anak perempuannya saat Arianna bercerita bahwa ia bertemu kembali dengan Raffi beberapa bulan yang lalu. Mama tau kalau Raffi sangat mencintai Arianna, begitupun sebaliknya. Hanya saja mungkin cara mereka yang salah.

"Kapan?" tanyanya berusaha terdengar tidak antusias.

Arianna sedikit mencondongkan tubuhnya lalu menopang dagu dengan tangannya. Mama mengikuti gaya Arianna dan mendengarkan dengan seksama. "Tiga minggu yang lalu Ma tepatnya. Waktu itu dia ngasih kejutan romantis banget. Raffi juga ngejelasin siapa cewek yang waktu itu ada dikamarnya. Dan ternyata selama ini kami hanya salah paham"

Mama menghela napas lega, perempuan berhijab itu sudah menduga bahwa anaknya salah paham. Dia yakin, bahwa Raffi mencintai Arianna. dan sangat mustahil jika laki-lai itu menghianati anaknya. tapi tetap saja, ia kecewa dengan Raffi. orangtua mana yang tidak kecewa melihat anaknya hamil diluar nikah?

My DaughterWhere stories live. Discover now