Bab 23: Someone From The Past

18.1K 1.2K 68
                                    

"Arianna!"

Sebuah panggilan membuat Arianna celingukan mencari asal suara. Senyumnya merekah lebar saat melihat perempuan cantik yang berdiri tak jauh darinya sambil melambaikan tangan ke udara. Arianna kemudian menarik tangan Raffi yang sedari tadi menggenggamnya.

Raffi menurut saja ketika perempuan itu dengan semangatnya menghampiri wanita yang tadi memanggil Arianna. disamping wanita itu berdiri sesosok laki-laki yang sangat dikenali Raffi, lelaki itu tersenyum simpul melihat Raffi yang datang ke pesta ini bersama Arianna. Mereka berdua terlihat sangat serasi.

Arianna yang memakai gaun dengan tema Swan dress berwarna lilac, dengan panjang dibawah lutut dan hiasan bulu-bulu dibagian dada terlihat sangat menawan malam ini. apalagi disampingnya berdiri seorang pria tampan nan gagah yang memakai kemeja berwarna senada dengan gaun yang dipakai Arianna, dan dipadukan dengan jas hitam dan celana bahan warna hitam pula. Raffi sengaja memesan khusus busana mereka disalah satu designer ternama.

"Nadine!"

"Arianna!"

Pekik kedua wanita itu heboh kemudian saling memeluk. Kehebohan keduanya mengundang beberapa pasang mata untuk melihat mereka. Hal itu membuat kedua pria yang berdiri disamping Arianna dan Nadine tersenyum kikuk, meminta maaf atas kehebohan dua perempuan didekatnya.

"Waaah, nggak nyangka bakalan ketemu disini.." Ucap Arianna dengan ceria

"Kok nggak bilang sih kalo dateng ke pesta ini juga.." Balas Nadine tak kalah cerianya

"Ya kan aku nggak tau, lagian kamu juga nggak bilang sih" Arianna berlagak menyalahkan Nadine sambil cemberut, mengundang Nadine untuk tertawa kecil.

Kening Nadine terlipat saat menoleh pada Raffi, pria yang berada disamping Arianna. Kenapa pria itu ada disini? Bersama Arianna pula?

"Lo ngapain kesini sama Arianna, Raf?"

Raffi mengangkat bahu acuh lalu melingkarkan tangan kanannya ke pinggang Arianna dengan santainya. Nadine yang melihatnya sontak menutup mulutnya ternganga, sedangkan Arianna celingukan tak mengerti-mengetahui fakta bahwa Raffi dan Nadine saling mengenal-, disusul kekehan dari Bima yang kemudian juga ikut-ikutan melingkarkan tangan kepinggang Nadine.

"Jangan bilang kalian berdua---" Seruan Nadine tertahan, kemudian ia beralih ,menatap Bima-suaminya- "Jadi ini cewek yang kamu bilang yang lagi dikejar-kejar Raffi babe? Dia kan temen kerja sekantor aku babe. Kalo Arianna ini sih aku mah tau banget"

"Hah?" Arianna gantian melongo "Babe? Jadi ini suami kamu Nad? Si Bang Toyib itu?"

Raffi yang melihat betapa lucu dan imutnya Arianna saat ini hanya mampu geleng-geleng kepala seraya terkekeh. Diraihnya pinggang Arianna semakin merapat pada tubuhnya. "Iya yank, Bima ini temen satu kos kita dulu. Kamu ingat nggak ?"

"Ohmygod, aku nggak nyangka dunia ternyata bener-bener cuma selebar daun kelor" teriak Nadine histeris.

***

Jemari lentik Arianna menyusuri pinggiran gelas yang tengah dipegangnya. Perempuan itu menatap kosong orang-orang disekelilingnya. Helaan nafas beratnya terdengar beberapa kali, mengundang rasa penasaran Nadine yang tengah duduk didepannya.

Perempuan itu menaikan sebelah alisnya menunggu reaksi dari Arianna. Mereka berdua sudah duduk disini -salah satu meja yang disediakan dalam pesta- selama beberapa menit yang lalu, tanpa ada pembicaraan sama sekali dan sepertinya Arianna juga belum berniat membuka percakapan.

Arianna masih terlarut dalam pikirannya sendiri ketika tangannya diraih dan digenggam oleh tangan mungil Nadine. Sahabatnya itu seakan memberikan kekuatan lewat genggaman tangannya. Kemudian kedua perempuan itu saling tatap dan tersenyum simpul, membuat Arianna mengehla nafas sekali lagi sebelum angkat bicara.

My DaughterWhere stories live. Discover now