Raffi berdiri gugup, Tak terhitung sudah berapa kali ia menarik napas dan menghembuskannya sejak berangkat dari kediaman orangtuanya. Tiba-tiba ia merasa mental yang sudah ia persiapkan sejak tadi menguap entah kemana. Ia mengumpat dalam hati. Kalau seperti ini, lebih baik ia pulang dulu dan kembali lagi setelah ia benar-benar siap. Entah kapan itu.
Raffi siap-siap melangkah kembali kemobilnya, namun terlambat, pintu didepannya perlahan terbuka dan menampakan Arianna yang melotot kaget melihat kehadirannya. Pun dengan Raffi yang tidak bisa menahan diri agar tidak kaget ketika melihat wajah sang pujaan hati yang sudah seminggu ini dirindukannya setengah mati.
Tenggorokan Arianna mendadak kering meihat Raffi yang berdiri didepan rumahnya dengan pandangan mata terkejut sama dengan dirinya. Arianna yang berniat ke supermarket depan komplek perumahan orangtuanya harus rela membatalkan niat tersebut karena kedatangan Raffi.
"Ngapain kesini?" tanyanya galak. Raffi mendesah kecewa, padahal tadi ia berharap mendapat sambutan manis dari Arianna. setidaknya sikap manis dari wanita itu bisa sedikit meredakan rasa gugup yang melandanya.
Arianna merutuki dirinya sendiri didalam hati. Sungguh, dia tidak bermaksud menyambut Raffi dengan kasar seperti itu. tapi melihat pria itu berdiri didepan rumahnya benar-benar membuatnya shock setengah mati. Pasalnya wanita itu sama sekali belum menyiapkan mental jika Raffi datang kerumah orang tuanya. Bagaimana reaksi Mama dan Papanya nanti? pertanyaan-pertanyaan itu datang silih berganti didalam otaknya.
"Ma-mau ketemu sama kamu dan orangtua kamu" Jawab Raffi sambil menelan ludah susah payah. Kegugupannya bertambah sepuluh kali lipat.
"Mau ngapain?"
"Mau minta maaf" kata Raffi akhirnya. Arianna menaikan sebelah alisnya tidak pecaya dengan perkataan Raffi barusan. Belum sempat Arianna bertanya apa maksud perkataan Raffi, tiba-tiba sebuah suara cadel menginterupsi mereka.
"Ayaaaaahhhhh...!!!!" teriak Sisi sangat nyaring. Tubuh kecilnya berlari kearah Raffi, membuat rambutnya yang dikuncir dua bergoyang-goyang kekanan dan kekiri.
Raffi menerima tubuh mungil Sisi dipelukannya. Ia menggendong Sisi dengan senyuman lima jari terukir di bibirnya. Setidaknya ia mendapatkan sambutan manis dari Sisi, itu bisa sedikit meredakan kegugupannya.
"Ayah cama ciapa kecini?" Tanya Sisi setelah puas mencium wajah Ayahnya yang dihiasi bulu-bulu halus disekitar wajah dan dagunya. Membuat gadis kecil itu terkekeh geli ketika wajahnya mengenai bulu-bulu halus Raffi.
"Sendiri" jawab Raffi sambil mencium puncak kepala Sisi, tangannya membelai lembut pipi anaknya yang jauh lebih gembul dibanding terakhir kali mereka bertemu.
"Cali Cici cama Bunda ya?" tanyanya seraya menangkup wajah Raffi dengan tangan mungilnya. Raffi mengangguk, ia melirik Arianna yang masih setia berdiri beberapa meter didepannya. Wanita itu bersedekap sambil memperhatikan interaksi Raffi dan Sisi.
"Arianna, ada siapa?" Raffi mendesah lega ketika mendengar sebuah suara lembut dari surga mengalun. Suara lembut itu adalah milik Allin, mama Arianna yang sekarang sudah berdiri disebelah Arianna.
Raffi tersenyum pada wanita yang masih tampak cantik di usianya yang mungkin sudah menginjak 50 tahun itu.
Perempuan paruh baya itu nampak kaget ketika menyadari keberadaan raffi. "Raffi?" gumamnya tak percaya.
Raffi buru-buru menyunggingkan senyum terbaiknya, lalu tanpa pikir panjang ia melangkah maju. Diraihnya tangan kanan Allin dan mencium punngung tangannya. "apa kabar tante?"
Allin sempat gelagapan mendengar sapaan Raffi, namun dengan cepat ia bisa menguasai diri. Ia melirik sekilas pada Arianna yang tampak tak peduli dengan kedatangan Raffi, berbeda dengan Sisi yang tampak sangat antusias dengan kedatagan Ayahnya. Buktinya gadis kecil itu masih setia bergelayut manja dileher sang Ayah. "Alhamdulillah baik. Kamu apa kabar?"
YOU ARE READING
My Daughter
RandomFaridha Arianna hanyalah seorang gadis lugu yang hidup dalam dimensi kisah dongengnya sendiri. Mecintai seorang lelaki dengan sepenuh hati namun terhianati. Cintanya teramat pada sosok tampan sang pujaan hati. Seseorang yang begitu hebat dimatan...