Seharian ini Arianna terlihat sangat uring-uringan, yang dikerjakannya hanya melamun, bermain gadget, lalu ketika merasa jenuh, wanita itu mengacak-acak rambutnya frustasi. Bahkan ia terpaksa pulang lebih awal karena moodnya benar-benar hancur hari ini.
Arianna semakin senewen saat memasuki rumah dan tak mendapati siapa-siapa didalam rumahnya. Niat hati ingin sedikit melupakan kejadian tadi pagi dengan menghabiskan waktu bersama Sisi, tapi apa daya rumahnya kosong melompong tak berpenghuni.
Arianna melirik jam di dinding, pukul empat sore tapi Sisi dan Firdha belum juga pulang. Arianna semakin gelisah, ia berjalan mondar mandir seperti setrika sambil menggigit kuku.
Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, mengernyitkan kening, Arianna berjalan kepintu. Keningnya berkerut melihat Dita berdiri didepan pintu rumahnya.
"Hai kak.." sapa gadis itu ceria. Arianna tersenyum tipis dan mempersilahkan gadis itu masuk.
"Ada apa kemari..? bukannya kamu udah balik ke Solo ya..?" tanya Arianna setelah meletakkan minuman untuk Dita. Ia duduk dihadapan Dita.
"Aku nggak ikut balik ke Solo kok.." gadis itu menyengir kearah Arianna. Arianna hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Dita.
"Kamu ada apa kemari Dit..?" tanyanya sekali lagi.
"ooh..heehee Firdhanya ada nggak ka..?"
"dia lagi pergi sama Sisi..nggak tau kemana.."
"yaaah..." bahu Dita terkulai lemas dikursi, ekspresi kecewa tercetak jelas diwajah cantiknya. Tapi sedetik kemudian, wajah gadis itu terlihat berbinar kembali.
"kakak Ann sibuk nggak..? temani aku ke acara temanku yaa..?" tanyanya setelah mengakkan tubuhnya kembali.
"Acara apa..?"
"ulang tahun. Mau yaa kaak..?"
Arianna menatap Dita ragu. Sebenarnya dia malas sekali keluar rumah saat ini. Moodnya sedang tidak baik. Tapi melihat wajah Dita yang memelas padanya membuatnya tidak enak.
"oke aku siap-siap dulu" ucapnya kemudian.
"tidak usah, kita kesalon saja. Aku sudah bawa bajunya.."
***
Dita melirik Arianna yang berjalan disampingnya, perempuan itu terlihat sangat anggun malam ini mengenakan dress panjang berwarna sampanye. Dengan bagian atas gaun terbuat dari brokat, hiasan serupa ikat pinggang polos berwarna emas mempercantik penampilannya. Rambut coklat panjangnya disanggul keatas, menampilkan leher jenjangnya yang putih tak ternoda.
"kak..dompetku ketinggalan dimobil nih..kakak Ann kesana dulu bisa nggak..?" gadis itu terlihat sebal ketika menyadari dompetnya tertinggal.
Arianna hanya mengangguk setuju, kemudian Dita memberi tau Arianna tempat acara tersebut berlangsung. Arianna menghela napas berat dan berjalan menuju tempat acara dengan malas.
Arianna mengerenyit bingung ketika melihat sebuah taman kecil, hanya cahaya dari lilin-lilin kecil sebagai penerangan. Arianna berjalan maju dan terkejut melihat lilin berbentuk love dengan taburan mawar didalamnya, beberapa saat kemudian lampu disebelah kanannya menyala.
Arianna dapat melihat ada sebuah potongan-potongan bambu yang terangkai menjadi sebuah tulisan, diatas bambu itu diberi lampu sehingga membuatnya terlihat cantik dan romantis.
Please.. Forgive me Arianna...
Arianna menatap tulisan itu tak mengerti, Dan tiba-tiba saja, Raffi sudah berdiri didepannya. Dengan membawa sebucket mawar pink kesukaanya. Laki-laki itu terlihat tampan menggunakan jas semiformal dipadukan kemeja yang dua kancing teratasnya sudah terbuka dan celana jeans.
YOU ARE READING
My Daughter
RandomFaridha Arianna hanyalah seorang gadis lugu yang hidup dalam dimensi kisah dongengnya sendiri. Mecintai seorang lelaki dengan sepenuh hati namun terhianati. Cintanya teramat pada sosok tampan sang pujaan hati. Seseorang yang begitu hebat dimatan...