****
Nabila's POV
****
Matahari mungkin sudah naik tinggi di atas sana. Para ayam jago mungkin sudah selesai mengabarkan pagi lewat trompet mereka. Dan para petani dapat dipastikan sudah berangkat untuk pergi ke sawah. Okay, stop this bullshit. Yang ingin kukatakan adalah kepalaku sakit. Badanku pegal-pegal. Dan ada tangan besar yang mengurungku dalam hangatnya surga.
Fine. Jangan pandang aku begitu. Aku masih ingat apa yang terjadi semalam dan yang menyedihkannya, aku ingin menangis keras-keras sekarang juga. AKU MASIH TING TING! At least, sampai kemarin malam.
Tanpa sadar aku menyeringai. Kulirik Angkasa yang masih tertidur pulas. Nafasnya berhembus teratur menerpa pipiku. Bibir seksinya terbuka sedikit mengeluarkan dengkuran halus yang semakin membuat dirinya terlihat seperti seorang pria.
Bukan berarti sebelumnya dia bukan pria. Jelas Angkasa adalah pria sejati. Terbukti dari kejadian semalam. Hawa panas mulai merambati pipiku mengingat kembali apa saja yang telah Angkasa lakukan padaku beberapa jam yang lalu.
Merasa pikiranku sudah tidak waras lagi. Aku bangkit untuk duduk. Mendorong Angkasa ke samping hingga tubuh pria itu berguling memperlihatkan punggungnya padaku. Sekilas dapat kudengar ia menggerutu kecil namun ia kembali memeluk bantal, menenggelamkan wajahnya di sana dan hanyut dalam tidurnya lagi. Oh my, Nabila! Hentikan pikiran kotor yang sudah menjamur diotakmu itu!!!
Tapi bagaimana lagi? Jika kalian ada diposisiku. Seorang wanita yang merasa benar-benar puas-Please, jangan menggodaku tentang hal ini-mana bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Angkasa kembali?! Tidak mungkin! Apalagi saat ini punggung liatnya terpampang menggoda tepat di depan wajahku.
Tanganku gatal ingin menyentuhnya. Merambat dari leher, turun ke tulang belakangnya yang melekuk sempurna, jauh menuju pinggulnya yang begitu aduhai, dan mungkin semakin ke bawah ke bagian yang tertutup selimut. Nakalnya kamu Nabila! Tapi aku penasaran, bagaimana reaksi otot-otot tubuh Angkasa terhadap sentuhanku? Apakah sama seperti bagaimana tubuhku beraksi atas sentuhannya?
Hell, hentikan senyuman kalian yang semakin lebar!
Mungkin sebelum pagi ini aku masih perawan, tapi aku juga wanita dewasa yang tahu tentang hal-hal seperti itu. Aku berpengalaman. Oke oke, setidaknya ciumanku tidak buruk.
Aku menggeleng kencang. Mengusir setan-setan kurang makan yang menggodaku untuk menjilat punggung Angkasa. Jadi dengan semangat melebihi semangat perang puputan, aku bangkit berniat untuk berendam air hangat.
Tapi.
"Hollyshit!" pantatku langsung jatuh mencium karpet karena kakiku yang tidak mampu untuk menopangku. Kenapa kakiku berubah jadi agar-agar begini? Kapan aku beli agar-agar? Dan, bagian bawah tubuhku terasa perih bukan main. Oh, suamiku sungguh luar biasa sepertinya.
Khayalanku yang mulai menjalar liar terhenti ketika mendengar Angkasa bergumam. Suaranya kasar dan seksi. Khas seorang Angkasa ketika bangun tidur. Ia menjauhkan wajahnya dari bantal dan merengut. Matanya mengernyit mencoba terbiasa pada sinar matahari yang tepat menyelinap ke wajahnya.
Setelah terbengong lama sekali, Angkasa akhirnya menoleh juga ke arahku yang sedang duduk dilantai dengan canggung. Ia tidak berkata apa pun dan hanya menyorotiku dari atas ke bawah. Membuatku meringis, sadar atas ketelanjanganku. Ku tundukkan tubuhku sehingga tertutup oleh tempat tidur. Menarik selimut dan membelitkannya cepat menutupi apa yang sedang menjadi objek tatapan Angkasa.
"Kamu ngapain sih?"
"Eh itu, aku," belum sempat kalimatku selesai, Angkasa sudah beranjak bangun dengan seluruh tubuh menggiurkannya yang tanpa pakaian. Aku melotot kaget dan semakin mengeratkan tanganku pada selimut, takut-takut kalau jemariku memilih untuk berkhianat dan membuatku tambah malu.
Merasa bodoh hanya duduk dilantai saja, aku bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Oke, perih.
"Masih sakit?" bukannya terlena atas perhatian Angkasa, aku malah semakin ingin kabur dari sini.
Dan inilah salah satu masa paling memalukan dalam catatan sejarah hidupku. Niatku ingin berlari cepat-cepat, tapi apa daya selimut yang membalutku memilih untuk menyentak kakiku dan membuatku jatuh seperti orang bodoh. Bisakah hari ini lebih menyenangkan lagi?
Angkasa dengan sigap berlutut di sampingku. Menyanggah bahuku dan membantuku untuk duduk. Oh please, dia tidak malu apa tidak pakai baju begitu?! Oh yeah, untuk apa malu, tubuhnya saja kokoh dan bagus begitu!
"Istriku yang manis, kamu mau ngapain?" Angkasa bertanya dengan sabar. Duh, baru hari pertama menikah aku sudah bikin masalah saja.
"Mandi," jawabku pelan. Antara malu dan ingin segera pergi dari sini. Bibirku cemberut karena tidak tahu harus berekspresi seperti apa disituasi macam ini.
Angkasa tertawa kecil, "Kenapa nggak bangunin aku? Kalau kamu kepeleset di kamar mandi gimana? Masih sakit kan?" Ia mengusap kepalaku dengan sayang. Matanya hanya menatap wajahku dengan senyuman terhibur. Senang sekali bisa menghiburmu tuan Angkasa!
Aku mengangguk kecil sebagai jawaban, membuat Angkasa menghela nafas dan berkata, "Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku, aku hanya merasa sangat bahagia."
Perkataan jujurnya membuat pipiku untuk entah yang ke berapa kalinya merona. Kupukul dadanya pelan sambil tersenyum malu-malu, "Aku juga, aku bahagia."
Entah mengapa, mataku melirik pada kasur yang super berantakan dengan bercak-bercak darah menghiasinya. Angkasa mengikuti arah pandangku. Ia berdehem kecil, mengusap belakang lehernya dan kembali menatapku. Oh! Seorang Angkasa wajahnya memerah!
Angkasa memajukan wajahnya kemudian melumat bibirku. Kasar. Tangannya bergerak ke pinggulku dan membawaku semakin mendekat dalam peluknya.
"Angkasa! Aku belum gosok gigi!" jeritku menolak untuk dicium.
Angkasa melepaskanku dengan seringai senang, "Itulah kenikmatan dari morning kiss, honey."
Ia mengedipkan sebelah matanya. "Well, kamu bilang mau mandi. Ayo kita bersihkan dirimu."
Ia menyelipkan tangannya di bawah tubuhku dan meraihku dalam sekali angkat. Membawaku masuk kamar mandi sambil bersiul senang.
Oke, setelahnya biar aku dan suamiku yang tahu.
****
Part 17 dan 18 versi lengkapnya lanjut ke Karyakarsa/Amubamini.com ya. Untuk selanjutnya akan tetap diupload lagi. Terima kasih sudah membaca, jangan lupa berikan vote dan tinggalkan komentar ya. Kalau ada salah-salah ejaan dan tanda baca silahkan ditegur.
Salam sayang,
Amubamini
![](https://img.wattpad.com/cover/23307042-288-k734465.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetly Broken
RomanceKata pepatah, polisi dan penjahat adalah pasangan serasi. Lalu apa jadinya jika mereka menikah? Angkasa David Leander. Tampan. Cerdas. Seorang anggota intelegen negara. Nabila Putri Galaksi. Cantik. Cerdas. Seorang kurir obat obatan terlarang. Lalu...