"Jangan curang!" Nabila ingin rasanya mendelik pada Denis, tapi jika ia melakukannya maka ia akan kalah.
"Oh come on!" ledek Denis. Matanya menatap Nabila lurus-lurus. Tidak berkedip.
Nabila membuka matanya tidak mau Denis memenangkan pertarungan ini. Ia memajukan wajahnya supaya lebih dekat dengan Denis, berharap remaja itu akan mundur kemudian mengedipkan mata. Nabila tidak pernah kalah dalam staring contest. Tapi kali ini lawannya adalah Denis, yang jelas juga tidak mau mengalah.
Tangan Nabila gatal ingin menggaruk bibir Denis yang tersenyum miring saat menatap Nabila yang sudah dalam ambang batas dan akan segera mengeluarkan air mata. Baru tangannya ingin bergerak, Denis tiba-tiba menjulurkan lidahnya. Membuat Nabila mundur dan berkedip kaget.
"Kamu curang!" teriaknya kemudian memukuli kepala Denis. "Sudah kubilang jangan curang! Makhluk licik!"
"Aw! Aw! Kak!"
"Rasain! Rasain! Eh eh, kok bales, DENIS!"
Saat keduanya sedang adu tinju, Angkasa memperhatikan dengan wajah sebal. Apron ungu milik Nabila tersampir menggemaskan ditubuh besarnya. Ia berkacak pinggang siap memakan dua manusia yang malah sedang asyik bermain tanpa membantunya sama sekali di dapur.
"NABIL! DENIS!" ujarnya keras.
Denis dan Nabila berhenti saling pukul kemudian menoleh pada Angkasa. Bertukar pandang sejenak tapi tidak memedulikan peringatan pria itu dan malah tertawa-tawa sambil kembali melemparkan pukulan.
Angkasa menghela nafas keras kemudian memutar matanya sebal. Ia melepaskan apronnya, menggantungnya asal berniat untuk bergabung dengan dua orang yang sedang asyik itu. Masa bodo dengan makan siang. Kenapa harus dia yang memasak sedangkan Nabila sudah bisa bersenda gurau bahkan saling tinju dengan Denis?
Nabila tahu Angkasa mendekat ke arah dirinya. Ia langsung menjauh dari Denis dan melemparkan diri ke sofa lain. Tertawa-tawa melihat bibir suaminya yang mencebik.
"How about lunch?" tanya Nabila. Berusaha memasang wajah memelas, yang akhir-akhir ini ia tahu dapat dengan mudah meluluhkan Angkasa.
"Don't give me that face!" ucap Angkasa.
Denis langsung ambil langkah seribu, mencari tempat sejauh mungkin dari Angkasa. Bukannya takut, ia suka jijik kalau Angkasa sudah berduaan dengan Nabila. Seringnya berpelukan seperti teletubis.
"What face?" tanya Nabila dengan nada sepolos mungkin.
"That..." Angkasa duduk di samping Nabila. Merangkum wanita itu agar masuk dalam pangkuannya. "Face."
"Aku lapar Angkasa!" kali ini ia merengek. Sedikit meringis dalam hati karena masih belum terbiasa bersifat manja seperti ini. Matanya melirik kecil pada Denis yang sedang duduk di kursi makan sambil mencomoti kripik singkong. Remaja itu mencibir ingin muntah mendengar kalimat Nabila.
"Oke. Biarkan aku istirahat sebentar. Aku capek tahu!" kali ini Angkasa yang merengek. Ia menenggelamkan hidungnya ke lekukan leher Nabila. Nyaman, gumamnya dalam hati.
"Kasian suamiku sayang, kupijit ya..." Nabila menyeringai dibalik punggung Angkasa. Tanpa memberi aba-aba atau tanda sedikit pun, ia melancarkan setrum dahsyat ke pinggang Angkasa.
"Sayang!" jerit Angkasa kaget. Oke, belum ada yang tahu mungkin. Tapi titik kelemahan seorang Angkasa David Leander adalah pinggangnya. Nabila bahkan hanya menggunakan satu jari dan pria besar itu langsung kelojotan dengan mata melotot.
"Masih pegal?" Nabila mengatupkan bibirnya menahan tawa. Sedangkan Denis sedang mengubur wajahnya ke meja makan karena tawanya yang terlalu kencang.
"Mau bercanda rupanya..." Angkasa menggigit bibirnya gemas melihat sinar cerah yang mewarnai wajah istrinya. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Nabila, dan satu tangan lainnya langsung menggelitiki leher bagian belakang istrinya itu.
"Angkasa!" pekik Nabila. Ia bergerak-gerak ingin keluar dari kungkungan Angkasa. "Lepas! Ampun! Ampun!"
****
Terima kasih telah membaca! Jangan lupa berikan vote dan tinggalkan komentar ya. Cuplikan dari cerita ini akan di upload setiap hari Rabu dan Sabtu pukul 20.00.
Bagi yang ingin membaca versi lengkap bisa menuju ke Karyakarsa/Amubamini, pilih menu "Seri" dan pilih karya "Sweetly Broken". Kalian juga bisa mendapatkan diskon-diskon menarik jika hendak membeli satu paket bacaan. Keterangan dan lain-lain bisa kalian baca di menu "Paket" ya.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
Salam sayang,
Amubamini.
![](https://img.wattpad.com/cover/23307042-288-k734465.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetly Broken
RomanceKata pepatah, polisi dan penjahat adalah pasangan serasi. Lalu apa jadinya jika mereka menikah? Angkasa David Leander. Tampan. Cerdas. Seorang anggota intelegen negara. Nabila Putri Galaksi. Cantik. Cerdas. Seorang kurir obat obatan terlarang. Lalu...