Argh...
Ku rentangkan tangan ku ke atas tinggi-tinggi,terasa lega sudah sampai pada tujuan.
My Cinta ku, I Coming...
"Din ieu téh dimana,meni alus pisan![1]" Suara di sampingku membuat ku terfokus padanya.
"Ibu ini téh di jakarta,kita bakal tinggal disini" jawabku membuat Ibu di sampingku manggut-manggut tanda ia mengerti gembira.
Jakarta,Sebelum nya aku tidak pernah membayangkan akan datang kesini,Setelah abah[2] meninggal seminggu lalu akhirnya aku memutuskan pergi ke jakarta untuk mencari pekerjaan sekalian aku ingin bertemu dengan kang[3] ujang yang tak lain adalah pacarku dan semoga akan menjadi suamiku kelak.
Sebenarnya aku juga bingung setelah ini harus kemana? Tempat tinggal tidak ada,Mau bertemu dengan kang ujang tidak tahu dimana? Ini kebiasaan ku,sering melakukan hal sebelum berpikir.
"Din sekarang kita téh mau kemana?" Tanya Ibu membuatku bungkam seribu bahasa,aku pun bingung harus kemana.
"Kita berkeliling saja bu,siapa tahu kita ketemu sama kang ujang" ucap ku pada akhirnya.
"Kang ujang? Jadi, kamu kesini buat nemuin si ujang kampret itu" omelan Ibu membuat mood ku tambah buruk.
Entahlah kenapa dengan Ibu yang tak pernah setuju aku menjalin hubungan dengan kang ujang padahal kami sering meyakinkan hubungan ku dengan kang ujang sangat serius.
"Kenapa bu? Padahal kang ujang kan baik" belaku.
"Baik aja gak cukup,kamu mau hidup melarat sama dia" kata Ibu lagi.
"Mau,asalkan pernikahan ku bahagia bersama nya!" Aku berusaha meyakinkan Ibu,bukan nya menanggapi malah pergi meninggalkan ku di sini.
"Ibu mau kemana,nanti Ibu tersesat!" Aku langsung mengejar Ibu mensejajarkan langkahku dengan nya.
"Ibu jangan marah"
"Jangan membujuk Ibu jika kamu masih mau bersama Ujang" tegas Ibu membuat ku bingung.
Apa Ibu tidak tahu jika aku sangat mencintai kang Ujang.
Apa yang harus aku lakukan?"Baiklah!" Jawab ku mengalah.
"Baiklah apa?" Tanya Ibu menyelidik.
"Baiklah aku akan berusaha melupakan kang ujang" ketus ku.
"Benarkah? Ibu pegang kata-kata mu" ucap Ibu penuh binar kebahagiaan.
---
Berapa lama aku berkeliling di jalan ini yang pada akhirnya pasti kembali ke tempat ini.
Aku gak tahu jalan...Hiks..pengen nangis! Apalagi liat wajah Ibu yang sudah ke lelahan,anak seperti apa aku ini membiarkan Ibu sendiri ke susahan.
"Kita kemana lagi Dinda,Ibu udah cape banget!"rintih Ibuku sambil mengusap peluh di sekitar wajahnya.
Aku bingung banget,gak mungkin aku ke tempat kang ujang pasti Ibu akan marah besar.
Lalu aku harus kemana?Tiiit...tiiit...
Suara klakson mobil di belakangku membuat aku langsung berjengkit ke atas trotoar.
"Kamu gak apa-apa din" tanya Ibu yang langsung ku anggukan kepala.
Kurang ajar banget sih mobil udah tahu jalan itu masih lebar kenapa harus mepet-mepet ke arahku.
Waduh..duh.. Kayanya yang punya mobil marah sampe turun dari mobilnya segala,Tampang nya serem banget lagi yah walaupun ganteng,ish.. Aku ini!
"Huh,emang loe pikir ini jalan punya nenek moyang loe" omel nya ketika berhadapan dengan ku.
Ciut dah keberanian ku,tapi aku kan gak salah pokonya aku gak boleh kalah sama ini cowo."Si akang teh gimana atuh saya mah gak salah,yang salah itu akang kenapa mepet-mepet ke arah saya udah tahu jalan masih lebar" amarah ku makin memuncak,dasar orang kota nyebelin.
"Kamu itu ngomong apa sih? Gue bilang emang nya ini jalan nenek moyang loe,kenapa pake acara bawa-bawa si Akang,Gue gak kenal sama tuh nama"
Apa? Hahaha... Dasar orang kota nyebelin,di kira nama.
Haduh akang itu bahasa Indonesia nya bisa di bilang 'abang,mas,atau kakak' kenapa di maksudkan ke nama, dia gak ngerti kali yah bahasa sunda.
Maklum kan saya orang purwakarta.
Udah ah,kembali ke laptop.Aku menoyor kepalanya dengan tangan ku,terbawa suasana dengan ucapan lucu nya,dan tertawa terbahak-bahak.
"Gak lucu!"ucap nya garang dan tatapan nya seperti ingin menelanku hidup-hidup.
"Udah jangan berantem,maafin anak saya yah" ucap Ibu memisahkan kami.
Untung aja ada Ibu jadi rasa takut ku padanya mulai menurun.
"Dasar cewe galak,garang,kejam,dan egois" cicit nya menghinaku.
"Huh,gak miror" ketus ku.
"Tunggu! Cewe galak,garang,kejam,egois.." dia mengulang kata-katanya,dasar sekali saja sudah sakit hatiku malah di ulangi nya lagi.
"Aku butuh bantuan mu" lanjut nya sambil menarik lengan ku masuk ke dalam mobil nya,entah apa yang di katakan nya di luar sana sehingga Ibuku juga masuk kedalam mobil nya di sampingku dan laki-laki itu langsung menginjak gas mobil nya.
---
"Apa? Kau gila!" teriaku padanya.
"Sst..nanti Ibumu bangun!" ucap nya sambil membekap mulutku lalu melepaskan nya lagi.
Ibu sudah tertidur setelah aku dan lelaki yang ku ketahui namanya adalah Rizky ini membawa kami ke apartemen nya.
Sebelum nya hatiku terasa berterima kasih karena dia sudah mau meminjam kan apartemen nya untuk kami beristirahat tapi sekarang rasa terima kasih ku sudah hilang.
Rizky memintaku untuk menjadi calon Istrinya tepat nya pura-pura dengan menjajikan akan menanggung biaya hidupku beserta Ibuku karena dia tahu jika aku dan Ibuku tak punya apa dan siapa-siapa di kota ini.
Memang nya aku ini perempuan seperti apa? Lagi pula aku harus ingat jika aku adalah seorang kekasih orang.
Tapi tawaran nya sungguh menggiurkan.Tidak..tidak boleh aku harus menolaknya,dia pasti punya niatan buruk padaku.Bayangkan karena aku gadis galak,garang,dan egois dia memintaku untuk berpura-pura menjadi calon Istrinya.
Apa yang harus ku lakukan? Aku bingung sekarang,jika aku katakan setuju aku merasa malu karena aku bukanlah perempuan yang setia ketika pasangan ku tak berada di sampingku tapi jika aku menolak aku juga butuh bantuan nya untuk bisa bertahan hidup di kota ini.
Apa yang harus aku lakukan?
Tbc
***
A/N : jika ada yang tidak mengerti bahasa sunda di dalam cerita,ini terjemahannya.
[1] = "din ini dimana,bagus sekali"
[2] ="ayah"
[3] =" mas,abang atau kakak untuk sebutan kepada laki-laki"Trim's
![](https://img.wattpad.com/cover/43112415-288-k783285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage? (Completed) √
Romance[Private part 25-End] Aku hanya seorang gadis yang singgah ke kota bersama Ibuku. Aku tidak tahu apa-apa,tahu-tahu aku ditawari sebuah perjanjian oleh seorang yang tak ku kenal dan bodoh nya kenapa aku menyetujui ide gila nya. Sekarang aku terperang...