Part 34 : Author Pov

978 77 3
                                    


"Ini saatnya aku melepaskan mu" tekad Dinda dengan sungguh-sungguh sambil memeluk erat selembaran kertas di dadanya.

Keputusan Dinda sudah bulat hari ini dia akan menemui Rizky untuk menyerahkan surat perceraiannya. Bagaimana pun caranya dia harus mendapat tanda tangan Rizky agar dia terlepas dalam kehidupan Rizky lagi.

Hatinya berdebar ketika tepat berada di depan pintu rumah Rizky dan keluarga nya. Bagaimana pun rumah ini telah menjadi saksi awal mula kepergiannya.

Tok...tok...tok...

Dinda mengetuk pintu dengan gelisah memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah bertemu dengan mereka. Tak ada satu patah kata pun yang hinggap dalam pikirannya untuk dapat dia ungkapkan.

Hingga pintu itu terbuka Dinda masih sibuk dengan pikirannya.
"Maaf nyonya ada keperluan apa?"

Dinda langsung menatap seseorang yang begitu asing di hadapannya. Dilihat dari penampilannya mungkin pembantu baru di rumah Rizky.

"Saya ingin bertemu dengan..."

"Siapa bi?" suara dari arah depan Dinda yang semakin membuatnya bingung.

"Anda siapa dan ada keperluan apa?" orang yang baru datang tadi kembali bertanya.

"Saya ingin bertemu dengan Rizky"

Orang yang bertanya pun mengerutkan kedua alisnya. Merasa bingung apa yang dibicarakan tamunya.

"Rizky? Maaf sebelumnya tapi disini tidak ada yang bernama Rizky"

Sekarang Dinda yang dibuat bingung.

"Tapi dia adalah pemilik rumah ini"

"Maaf. Mungkin kamu salah alamat nyatanya saya pemilik rumah ini"

Ucap wanita paruh baya tersebut sebelum menutup kembali pintu rumahnya meninggalkan Dinda yang masih terpaku.

"Jika ini bukan rumah nya Rizky lagi lalu dimana kini Rizky tinggal" gumamnya kemudian meninggalkan tempat tersebut

____________________________________

"Apa kau tidak ingin bertemu dengan suami mu lagi" sebuah suara menyadarkan Dinda dari lamunannya.

Dinda menatap Fero yang entah sejak kapan berada di sampingnya. Tak ada lagi semangat dalam hidupnya, Dinda hanya melirik pria itu kemudian kembali berkutat dengan pikirannya.

Merasa di acuhkan Fero kembali berbicara berusaha menarik perhatian Dinda.
"Dia sangat membutuhkan mu"

Dinda yang mendengarnya pun merasa bingung, Apa mungkin Fero mengenal Rizky seperti dugaannya. Dinda kembali menatap Fero penuh tanda tanya.

"Tentu saja aku mengenalnya" seakan tahu apa yang Dinda pikirkan Fero menjawab dengan tepat.

"Jadi.."

Sebelum Dinda menyelesaikan ucapannya dia harus dikejutkan dengan Fero yang bersimpuh dikaki nya. Fero yang sangat merasa bersalah berkali-kali menggumamkan kata maaf.

"Maafkan aku Dinda karena aku kamu seperti ini" ucap Fero masih dengan posisi bersimpuh dihadapan Dinda.

"Kamu tidak perlu meminta maaf, harusnya aku yang berterima kasih karena kamu dengan rela hati menampungku disini"

Fero menggeleng dengan cepat.
"Aku tetap salah. Apa kau akan memaafkan ku setelah tahu perbuatan ku padamu" tanya Fero putus asa.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang