Epilog

2.8K 105 6
                                    


"Pagi sayang" ucap Rizky sambil mengecup kening Dinda.

Dinda yang baru terbangun pun langsung menggeliat kemudian menyusul Rizky duduk di ranjang.

"Mas kamu gak ke kantor?" tanya Dinda dengan suara khas bangun tidur.

Rizky menggeleng kemudian tidur di atas paha Dinda.

"Kemarin semua tugas telah ku selesaikan karena hari ini aku ambil cuti" ucap Rizky sambil memeluk pinggang Dinda dengan erat.

"Ck.. Memang kamu mau kemana? Pake acara ambil cuti"

"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat untuk buat adik buat Junior"

"Adik? Aduh mas aku masih trauma waktu lahiran pertama. Kamu enggak akan pernah ngerasain gimana rasanya"

Rizky semakin mengerucutkan bibirnya. Kemudian dia berdiri masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Dinda yang masih termangu di tempatnya.

"Ish.. Ini bibir kok pake acara keceplosan"

Setelah membersihkan diri Dinda segera menyiapkan sarapan ke meja makan. Semenjak percakapan pagi tadi dirinya dengan Rizky sedang perang dingin. Rizky yang tak ingin bicara dengan Dinda dan Dinda yang entah harus berbicara apa pada Rizky.

Dengan segala rasa bersalah yang masih bersarang di hatinya Dinda pergi ke kamar Junior untuk membangunkan anaknya.

"Junior.. Ayo bangun sayang. Kamu tahu nggak tadi Ayah ngajak kita jalan-jalan" rayu Dinda sambil menepuk-nepuk pantat Junior agar segera terbangun.

Junior hanya menggeliatkan tubuhnya kemudian kembali bergelung dengan selimut tebal nya.

"Ayo dong bangun. Bantu bunda buat baikkan sama ayah" lirih Dinda dengan putus asa.

Berhasil. Hanya dengan sebuah lirihan yang mengharukan kini Junior sudah terbangun dan memeluk leher Dinda.

"Bunda gak boleh nangis. Sering banget sih kalian berantem pusing Junior jadinya" decak Junior sambil mencium pipi Dinda.

"Ayah kamu tuh yang mudah marah. Bunda kan cuma gak mau bikin adik buat kamu dalam waktu dekat ini ta.."

"APA? Jadi bunda gak mau bikin adik buat Junior?"

Dinda mengangguk kemudian dengan cepat Junior melepaskan pelukannya dari Dinda.

"Asal bunda tahu itukan permintaan Junior pada ayah. Junior gak akan bantu bunda, junior juga marah sama bunda" ketus Junior kemudian berlalu meninggalkan Dinda yang sudah memerah kesal.

"Ish.. Lagi-lagi ditinggalin. Nggak ayahnya, nggak anak nya sama aja"

____________________________________

"Junior mau makan apa?" tanya Rizky pada Junior ketika mereka sudah berada di meja makan.

"Junior mau makan nasi goreng sama ayam nya yah" ucap Junior dengan semangat.

"Baiklah ayah akan ambilkan"

Dinda hanya menumpu dagu dengan tangannya. Tatapan nya mengikuti interaksi antara ayah dan anak yang ada di hadapannya.

"Keterlaluan mereka sengaja tak menghiraukan ku disini" batin Dinda yang sudah kesal melihat mereka yang asik sendiri.

Sepanjang mereka makan hingga selesai Dinda hanya bisa memperhatikannya. Sebenarnya hatinya sudah geram untuk menegur sikap mereka namun dia terlalu tahu diri semua ini terjadi karena kesalahan nya.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang