Part 4

2.1K 141 2
                                    

Cahaya matahari dari mana yang berani masuk kedalam kamarku,mengganggu ku sedang beradu bersama alam mimpi saja.

Aduh.. Tubuhku begitu lemas hingga tak sanggup beranjak dari ranjangku.
Aku ingat sekali, sesudah memakan makanan Rizky kemarin siang efeknya langsung membuatku sakit perut malamnya,hingga aku harus bolak-balik ke kamar mandi.
Dan inilah hasilnya mungkin karena kehabisan cairan di tubuhku jadi tubuhku begitu lemas.

Rizky tidak tahu jika hari ini aku sedang sakit,aku takut jika ia merasa bersalah karena telah membuatku seperti ini,dan seperti janjinya ia akan datang kembali menjemput ku kemarin untuk menemui kedua orangtuanya.

Tok..tok..

Suara ketukan pintu kamarku membuatku langsung mengarahkan pandanganku ke arah pintu berwarna putih tulang itu,dan tak lama pintu pun terbuka.

"Ibu" panggilku pada Ibu yang sedang menghampiriku dan duduk di tepi ranjang sampingku sambil membawa makanan dan minuman di atas nampan.

"Ayo makan dulu biar kamu tidak terlalu lemas" tawar ibu dan langsung ku jawab dengan anggukan kepala.

Aku langsung merubah posisiku menjadi duduk dan berdiri ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dengan di bantu oleh Ibu.

Tubuhku terasa segar setelah mandi dan mengisi perutku dengan makanan yang di bawakan Ibu hingga ludes tak tersisa.

Kemana Rizky katanya dia akan menjemputku namun kenapa belum datang juga padahal aku sudah rapi seperti ini.

Detik ke detik,menit ke menit sampai jam ke jam,aku menunggu nya namun yang ditunggu tak kunjung datang.

Lelah menunggu akhirnya aku putuskan mengganti baju ku ke lebih yang santai dan duduk di sofa depan Televisi.

"Loh kok ganti baju,bukannya tadi kamu bilang Rizky mau menjemputmu?" tanya Ibu sambil duduk di sampingku.

"Entahlah bu" ketusku dan berlalu ke dalam kamar.

Maafkan aku Ibu,tapi entah kenapa sekarang hatiku seperti terbakar amarah dan aku takut jika aku berada di dekatmu aku malah kelepasan membentakmu.

Rizky adalah biangnya semua mood buruk ku.Menurutku kalo tidak sanggup menepati janji jangan berani membuat janji.

Huft..

Tunggu! Punya hak apa aku kesal pada Rizky,bukankah dari awal aku tahu akibat nya akan seperti ini.

Argh..

Drrrt... Drrrt...

Kepala ku bergetar,berasal dari ponsel di bawah bantalku..
Ku ambil ponselku dan ku usap layarnya,ternyata sms dari Rizky.

From : Rizky

Maafkan aku,acara hari ini batal!

Irit sekali dia! jika hanya mengirim sms seperti itu tidak usah sekalian.Membuat ku murka saja,lagian dimana-mana seorang laki-laki biasanya membuat alasan jika acara bersama sang kekasihnya di batalkan.

Argh... Bodoh sekali aku! Jika itu kan pada kekasihnya,Siapa aku dimata Rizky? Perempuan hanya mengikuti alur hidupnya penuh sandiwara dan mungkin aku seperti robot yang bergerak jika di komando oleh nya.

Ini salah,sungguh salah besar.Aku sadari hampir satu bulan kami bersama menimbulkan rasa itu ada di hatiku,tapi aku takut jika rasa itu juga sebagai bumerang bagi hatiku.

Dan aku harus bagaimana ...

----

"Ya ampun ini anak dari pagi sampai pagi lagi kerjaan nya tidur saja" bentak Ibu dan aku tahu suara itu tanpa membuka kedua mataku.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang