Part 17

1.5K 92 1
                                    

Ini pasti yang terbaik antara kita. Aku marah, tapi rasa itu tak sebanding dengan rasa cinta yang ku miliki untuknya. Apalagi setelah tahu jika selama ini Rizky juga mencintaiku. Aku harus bisa mencoba memaafkannya, bagaimanapun dia sudah menjadi suami sah ku.

Angin menghembus menggelitik di setiap kulitku yang tak tertutupi kain. Hari sudah sangat malam dan kini aku masih berkeliaran di luar.

Sekarang aku harus kemana? Tak ada tempat yang bisa aku kunjungi. Orangtua telah tiada hanya nasib yang masih meraung diri.

Aku mulai merasa takut ketika aku mulai melewati jalan yang gelap tak ada lampu jalan yang menghiasi. Selangkah demi langkah ku maju namun rasa takutku lebih besar daripada rasa keberanianku.

Apa harus aku lewati jalan ini? Tak ada jalan lagi, ku beranikan diri mencoba melangkah kembali.

Namun tiba-tiba deru suara tawa beberapa orang terdengar di depan. Mereka tak terlihat karena gelap nya cahaya. Aku sontak berhenti melangkah.

Suara itu semakin keras terdengar. Hingga wajah mereka terlihat ketika memasuki jalan yang cukup terang tepat di depanku.

Tiga pria berjaket hitam itu pun memandangiku ketika menyadari kehadiran ku. Ku lihat salah satu dari mereka berbisik-bisik entah apa yang di rencanakannya.

"Memang rejeki gak kemana" ucap salah satu diantara mereka.

Aku mulai ketakutan dan melangkah mundur kebelakang. Aku harus bagaimana? Berlari. Hanya itu yang terlintas di pikiranku sekarang.

1..2..3 ku rapalkan aba-aba di hatiku dan tanpa membuang waktu lagi ku berlari secepat mungkin.

Seperti tahu pergerakan ku mereka tak tinggal diam,mereka mengejarku.Ku percepat langkah berlariku, cukup susah dengan gaun yang sangat panjang serta hills yang sangat tinggi akhirnya aku melepaskan hills tersebut dan mengangkat sedikit gaun ku ke atas.

Akhirnya terjadilah sesi kejar-kejaran.

Hos..hos..

Semoga mereka tak melihatku. Sekarang aku sedang bersembunyi di sebuah pohon besar yang cukup gelap. Ku intip mereka di seberang jalan sana, mereka kebingungan mencariku dan tak lama pergi di tempat sana.

Huft. . .

Akhirnya aku bisa bernapas lega. Ku senderkan kepala ku menyandar ke pohon itu dan menatap kosong ke langit. Lihatlah di atas langit penuh dengan bintang, ku perhatikan satu persatu bintang tersebut hingga kegelapan menyergapku.

________________________________

"Aku mencintaimu"

"Dengar aku mencintaimu"

"Kembali,karena aku mencintaimu"

"RIZKY!"

Ku edarkan pandanganku ke segala arah. Bukan Rizky yang ku lihat tapi semak-semak dan pohon besar yang ku lihat.

Aku pikir sebelumnya aku sedang berada di sebuah kamar mewah dengan setiap paginya aku akan terus melihat wajah Rizky yang sedang terlelap.

Aku baru tersadar semalam aku ketiduran di sini. Aku bangkit dari tempat duduk ku dan ku lihat ternyata aku sedang berada di pinggir jalan dengan jarak 5 meter di depan sana terdapat sebuah terminal bus.

Ternyata jika di siang hari tak menyeramkan ketika di malam hari. Aku harus kemana setelah ini, aku hanya berharap semoga Rizky menemukan ku dengan cepat.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang