Langit kian menghitam namun aku masih bergelut dengan pekerjaan yang seakan tak ada habisnya.
Bagiku tak ada hal yang menarik selain pekerjaanku. Walaupun itu menyangkut wanita. Wanita di dunia sama saja, mendekatiku hanya karena parasku dan isi dompetku. Memuakkan.Namun pendirianku runtuh ketika aku melihatnya. Melihat seorang gadis yang begitu cantik dan manis. Aku tidak melihatnya secara langsung namun aku melihatnya dari sebuah foto. Gila bukan? Melihat dia dari foto saja sudah menarik hatiku apalagi jika aku bertemu langsung dengannya.
Sayangnya dia adalah milik asistenku. Huh, gadis secantik itu mau-maunya bersanding dengan seorang ajudan.
Bagaimana pun caranya aku akan mendapatkannya,merebutnya dari asistenku yang bernama ujang."Maaf tuan non Nadia.."
Aku langsung berdiri tanpa mendengarkan ujang melanjutkan perkataan nya. Aku sudah tahu kemana aku harus pergi setelah mendengar kata Nadia.
Nadia adalah kekasih. Bukan, lebih tepatnya adalah mantan Istri dari kakak ku yaitu Nazar. Aku prihatin dengan hubungan mereka. Nazar dan Nadia saling mencintai namun Orangtua kami tak merelakan hubungan Nazar dan Nadia bertahan lama setelah tahu penyakit dari Nadia.
Mungkin umur Nadia tak akan lama lagi. Itulah hasil diagnosa dari dokter yang membuat Orangtuaku dengan keras menentang hubungan mereka. Orangtua ku terlalu takut jika nantinya Nazar tak bisa merelakan kepergian Nadia jika masih bersama. Jika mereka berpisah Nazar akan terbiasa tanpa Nadia. Itulah pemikiran Orangtuaku yang tidak disadari oleh mereka telah menyakiti perasaan Nazar dan anaknya bernama Gerald.
Aku mendapat amanah dari kakak ku untuk menjaga Nadia yang kini tengah dirawat di rumah sakit. Aku yakin Nazar pasti masih mencintai Nadia tanpa ingin menyakitinya.
Kini aku melihat seorang gadis yang tengah terbaring lemas dengan alat-alat medis yang menancap hampir di seluruh tubuhnya. Kemarin Nadia telah menjalankan operasi pertamanya dan sekarang aku tidak tahu bagaimana ke adaannya.
"Maaf tuan pakaian non Nadia mau disimpan dimana?" tanya asistenku bernama ujang.
"Simpan saja di sana" tunjuk ku ke arah ujung ruangan.
Dengan sigap ujang menyimpan semua pakaian Nadia di sana. Hingga tak di sadarinya sebuah kertas terjatuh di sakunya.
Tak ambil pusing aku menghampirinya dan meraih kertas itu yang ternyata bukan sebuah kertas kosong namun ini adalah sebuah foto dimana gadis yang begitu memikat terbingkai diatas kertas tersebut.
"Ini pasti kekasihmu" ucap ku membuat ujang berbalik meghadap ke arahku.
Ujang yang tadi tak menyadari jika foto miliknya terjatuh pun terbingung namun setelah melihat apa yang aku genggam ia langsung mengangguk.
"Benar. Dia kekasihku yang sangat setia. Padahal aku begitu lama meninggalkannya namun ia tetap menempatkan saya di dalam hatinya. Ku dengar dia akan ke jakarta untuk mengunjungiku. Aku begitu senang mendengarnya" aku nya begitu bangga.
Lihat saja aku bisa merebut apa yang kamu miliki. Gadis di dunia itu sama hanya mementingkan uang diatas segalanya.
"Aku tertarik dengan kekasihmu" tuturku membuat ujang terbatuk.
"A-apa maksud tuan" tanya ujang sambil mengerutkan kedua alisnya.
"Aku ingin menjadikan nya milikku" ucapku kembali membuat ujang terbelakak.
Kini pria di depanku begitu salah tingkah. Lihat saja aku bisa mendapatkannya semudah aku membalikkan kedua tanganku.
"Tuan mulai tidak masuk akal, lagi pula saya yakin kekasih saya tidak akan tertarik pada anda" kilah nya mulai geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage? (Completed) √
Romance[Private part 25-End] Aku hanya seorang gadis yang singgah ke kota bersama Ibuku. Aku tidak tahu apa-apa,tahu-tahu aku ditawari sebuah perjanjian oleh seorang yang tak ku kenal dan bodoh nya kenapa aku menyetujui ide gila nya. Sekarang aku terperang...