Part 8

1.7K 110 1
                                    

Aku masih memandang nya lekat-lekat hingga intrupsi suara menyadarkan kami.

"Kalian jika berpacaran jangan di pinggir jalan seperti ini" ucap Ibu yang entah dari kapan sudah ada di sampingku.

Dengan cepat aku menarik tanganku dari wajah Rizky dan kecanggungan mulai melingkupi kami.

Bodoh .. Kenapa aku tidak bisa menahan diriku agar tak menghapus setiap peluhnya.Jika sudah seperti ini aku harus bagaimana?

"Siapa yang pacaran bu,kami tidak pacaran" sanggah ku mengelak tentang pendapat Ibu dan memang itu adanya.

"Maaf atas kekhilafanku.Ibu tidak pernah muda saja,Cinta yang membuat kami begini sampai tidak tahu tempat" ucap Rizky begitu enteng dan bisa-bisa ibu salah faham.

"Ternyata kalian benar pacaran" goda Ibu padaku,apa ini? Ibu mencolak-colek lenganku.

"Bukan sekedar pacaran bu,bahkan kami sudah merencanakan pernikahan.Bagaimana Ibu setuju?" tanya Rizky blak-blakan yang membuat ku kecimplungan menahan rasa kesal serta malu.

Kenapa harus memberi tahu Ibu,padahal sudah jelas-jelas semua ini hanya sandiwara.Aku tidak mengerti cara pemikiran Rizky.

"Ibu sangat setuju jika Dinda bersama nak Rizky,sangat setuju sekali" sahut Ibu antusias.

Aku memandang tajam terhadap Rizky,Ini orang minta di pites kali yah.
Semakin banyak yang tahu pernikahan pura-pura antara aku dan Rizky maka akan banyak pula yang tersakiti karena kecewa semua hanya sebatas sandiwara.Apa Rizky tak berpikir sampai kesana?

"Ya sudah bu kalo gitu Rizky pulang dulu" pamit Rizky.
"Jangan lupa nanti sore aku jemput,dan masalah kepindahan mu akan aku urus" ucap Rizky beralih kepadaku.

"Tidak.maafkan aku Rizky,masalah kepindahan akan aku urus sendiri" sergah ku pada Rizky.

"Kau memang keras kepala.Terserah,aku serahkan semua kepada mu" kata Rizky sambil menepuk-nepuk puncak kepalaku setelahnya ia pergi untuk pulang.

Setelah Rizky benar-benar hilang di telan jalan,kemudian aku menggandeng Ibu untuk masuk ke apartemen.

Aku sudah menceritakan kepada Ibu tentang Rizky telah memberi ijin soal permintaan kami semalam,dan respon Ibu kegirangan banget setelah mendengarnya.Paling nyebelin nya lagi Ibu pake acara memuji Rizky lagi.Bilang dia udah ganteng,baik,ramah dan paling parah menohok jantungku ketika Ibu berbicara "Rizky memang Calon mantu dan suami yang baik" Baik darimana? Dari hongkong.

Sambil mendengar Ibu mengoceh tentang fantasy nya terhadap Rizky,Aku tak henti membereskan setiap sudut ruangan dan memasukan semua baju-baju ku serta Ibu masuk ke dalam koper,mengingat besok aku dan Ibu akan pindah dari apartemen Rizky.

Aku teringat tentang janjiku pada Rizky nanti sore untuk bertemu dengan kedua orangtuanya.Tiba-tiba detak di jantungku berdegub begitu cepat.Walaupun pernikahan ini hanya pura-pura bukan berarti calon mertua ku juga pura-pura.Rasa kegugupan melanda jiwaku saat ini.

----------

Aku sudah rapi dengan gaun selutut berwarna peach dan heels yang senada serta make up yang tidak terlalu tebal.
Aku menunggu Rizky menjemput ku.Tiba-tiba rasa takut melingkupi ku.Bagaimana Rizky tidak akan menjemputku seperti saat kala itu karena menemani Nadia di Rumah sakit ia tidak jadi menjemputku.

Namun rasa ketakutan itu hilang ketika mendengar suara gedoran pintu dan menemukan Rizky di baliknya.

"Maaf telat,Sudah siap?" tanyanya dan ku jawab dengan anggukan kepala saja.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang