Part 9

1.7K 109 1
                                    

Tak kuduga tanganku melesat dan mendarat di pipi halusnya.Siapa suruh dia berlaku tidak sopan?
Aku bukan perempuan murahan yang akan rela di perlakukan tak layak oleh seorang kaum adam.walaupun itu hanya sekedar ciuman.

Ku lihat Rizky terpaku dengan apa yang telah aku lakukan.Tanpa basa-basi aku keluar dari mobilnya dan menghempaskan pintu mobil nya dengan keras.Aku sebal sekali dengan nya.

Tok..tok..

Pintu ku ketuk hingga terpampang Ibu di depanku.Aku langsung memeluk nya menikmati kehangatan dari nya.
Kurasakan sebuah elusan di punggungku.Aku rindu momen seperti ini.Dimana aku bisa menyalurkan keresahan ku hanya dengan merasakan kehangatannya aku kembali tenang.

"Ayo masuk.tunggu mata kamu kenapa merah?" tanya Ibu ketika melepas pelukannya dan melihat kedua mataku.

Aku hanya menggelengkan kepala ku dan Ibu mengerti.Aku langsung menggiring Ibu masuk kedalam.

----------

Aku meregangkan tangan dan setelah terbangun dari tidurku.Rizky terlalu baik,memberikan kontrakan sebagus ini dan barang-barang tak kalah bagusnya.Lihat,kasurku begitu empuk hingga aku tak rela beranjak di atasnya.

Tapi aku tak boleh bermalas-malasan.Pagi ini aku ingin mencari pekerjaan.Dengan terpaksa aku harus turun dari ranjangku dan masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual pagiku.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya aku sudah siap dengan penampilan ku.karena aku orangnya gak biasa pake rok akhirnya aku memakai celana jeans yang tidak terlalu ketat dan di padu padankan dengan kemeja putih.

Setelah merasa puas dengan penampilanku,Aku langsung pamit dan tak lupa meminta do'a kepada Ibu.

----------

Huft...

Sudah mendatangi hampir seluruh tempat di Ibu kota aku masih belum mendapat pekerjaan.Ternyata susah mencari kerja di kota jakarta itu bukan rumor belaka.lagi-lagi penolakan.alasan nya karena tempat itu sudah tidak menerima pegawai barulah atau karena ijazah ku hanya sampai SMA.

Kini aku menyesalinya,harusnya dulu aku menerima tawaran dari Pak kantos juragan ikan di kampungku yang menawarkan akan membiayai kuliahku sampai lulus.Tapi aku tak ingin menikah dengan nya juga.karena syarat yang di berikan pak kantos ia akan membiayai kuliahku asalkan aku menikah dengannya.
Iuuh.. Jangan sampai aku menikah dengan pak kantos si tua bangka yang sudah beristri lima.

Bugh...

Aku terkejut tiba-tiba ada seseorang yang menubruk bagian bawah tubuhku.Ku lihat seorang anak laki-laki yang sudah terduduk di atas tanah.Dengan cepat aku membangunkannya,menepuk-nepuk bagian tubuhnya yang kotor.

"Ada yang sakit?" tanyaku dengan lembut dan membungkukan tubuhku menghadapnya.

Gelengan kepala yang hanya ku dapat dari nya.Lucu sekali dan tampan sekali anak ini.Kecilnya aja udah begini apalagi kalo udah besar.

"Siapa namamu?" tanyaku lagi.Aku hanya ingin mendengar suara nya.Tapi sampai sekarang dia masih bungkam.

"Kamu datang bersama siapa,mana orangtuamu?" aku masih berusaha menanyai nya.Aku menunggu nya untuk menjawab pertanyaanku tapi hanya sebuah tatapan intens yang ku dapat.

Aku menyerah agar membuat anak ini berbicara denganku.Ya sudahlah tidak penting juga.Akhirnya aku berbalik badan untuk pergi melanjutkan misiku yaitu mencari pekerjaan.Tapi baru saja satu langkah sebuah jemari kecil menggenggam tanganku.

"Tunggu.. Apa kau orang jahat?" akhirnya aku mendengar juga suaranya.Tapi kenapa harus menanyaiku seperti itu.

Dengan mata berbinar aku berjongkok untuk mengimbangi anak kecil tersebut yang tingginya hanya sebatas pinggangku.aku langsung menangkup wajahnya yang sangat putih dan bersih.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang