ini revisi isinya sama kok,cuman mungkin per partnya bakal lebih pendek.happy reading.
------------
Author pov.
Pagi yang membosankan untuk anak kelas 11 IPA-1 .Kelas sangat sunyi ,semua sibuk mencatat apa yang di jelaskan bu Nita,guru kimia yang baru .Disaat semua sibuk mencatat dan mendengarkan celoteh bu Nita ,Jacklyn malah asik dengan dunianya.
Dengan bermodalkan pulpen pinjeman dan kertas robekan dari buku Jessi-taman sebangkunya-Jacklyn membuat gambar gambar abstrak.Bu Nita yang sedang menjelaskan menerawang Jacklyn dari jauh.
Satu . . . Dua . . . Tigaaaa. . . .
"Jacklyn Nathalia Deindra Wirana!???" Pekik Nita dengan nada membentak membuat Jacklyn mendongakkan kepalanya.
"Ah,yaaa??" Jacklyn menatap Nita datar."Kamu sudah pintar tidak mendengarkan apa yang saya jelaskan?!ini materi baru." Bentak Nita. Dengan satu hentakan Jacklyn bangkit dari duduknya dan berjalan kearah meja guru. Membuat semua mata tertuju pada Jacklyn.
"Saya udah ngerti bu, tenang aja bab ini masih kepegang sama saya." Jelas wanita itu dengan santai mengatakanya ,karena ia memang sudah mengerti. Nita meraih selembar kertas dan memberikannya pada Jacklyn.Jacklyn menatap bingung.
"Kerjain!Jangan di pelototi doang."Jacklyn meraih kertas tersebut lalu berkata "Siaplah." Jacklyn langsung berjalan keluar dibarengi dengan merampas pulpen milik teman sekalasnya yang sedang dipakai menulis.
Dengan langkah yang mantap Jacklyn menelusuri koridor kelas 11,menuju ke kantin tempat nongkrong paling ampuh ngobatin rasa bosannya sekaligus menyelasikan tugas dari gurunya.
❇
"Sialan ini bel kaga bunyi bunyi sih." Grutu Jacklyn yang sedari tadi sibuk melirik jam tangannya karena telah bosan menunggu bel berbunyi. Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya,sontak Jacklyn kage dan ternyata itu sahabatnya Randy.
"Gila bu ketua ngapain disini?" Celoteh Randy membuat Jacklyn memutarkan bola matanya jengah.
"Dih, apa sih gue tabok nih." Ancam Jacklyn sambil mengangkat tangannya didepan wajah Randy."Ampun, bu ketua" Sindir Randy sambil mendorong halus pundak Jacklyn.
"Dihukum lagi?" Tebak Jacklyn. Dengan mudahnya Randy mengucapkan kalimat 'iya' dari mulutnya membuat Jacklyn menampar pipi kanan Randy."Ujian mau ngerjain apaan lu? Isi pake strategi tawuran?" Sindir Jacklyn sekali lagi, pria itu terkekeh pelan sambil menunjukkan cengiran andalannya. Randy memang sahabat Jacklyn paling berbeda, ia masuk ruang BP udah kayak minum obat bahkan mungkin tinggal tunggu surat drop out.
"173 kali Lyn." ucap Randy sambil terkekeh.173 kali Jacklyn mengatakan hal yang sama,dan sebanyak itu juga Randy hanya menunjukkan cengirannnya.
"Bosen kan? Makanya tobat." Tukas Jacklyn sambil mengitung soal kimia yang ada di hadapannya."Songong amat bu ketu-" Belum selesai Randy bicara ia langsung berteriak lagi tepat ditelinga Jacklyn membuat Jacklyn ingin menendangnya sekarang juga disini.
"EH LYN!!ADA ANAK BARU " Benar benar heboh, Jacklyn memutar bola matanya jengah."Terus gue harus gimana?teriak heboh kayak lu juga?" Balas Jacklyn malas.
"Dia tuh jago parah sih, seriusan." Ucap pria itu dengan execited-nya. Jacklyn meninju pundak Randy dengan kencang."Lu apaan sih, heboh banget." Balas Jacklyn malas karena tidak berminat sama sekali.
"Seriusan Lyn, dia alumni SMAN Rajawali. Gue mau ngajak dia nongkrong bareng kita kita." Ucap Randy membuat Jacklyn melongo,benar benar kaget tidak percaya."Ngaco banget ngomongnya." Ucap Jacklyn tidak berminat lalu langsung fokus pada kertas soal yang ada dihadapannya.
"Ketemu aja dulu Lyn, siapa tau klop kan bisa jadi partner." Tawar Randy, wanita itu hanya membalas dengan tatapan datar.❇
vote?coment?
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Badgirl
Teen FictionJacklyn memang anak nakal, bahkan masuk dalam kategori keterlaluan. Jacklyn mengenal rokok sampai dunia malam terburuk lainnya, namun ia punya cara sendiri untuk membahagiakan ibunda kesayangannya. Semua kebiasaan buruk itu hanya pelarian dari dunia...