Sugar ☕

2.2K 92 1
                                    

Baru saja El membeli sarapan untuk Fiandra, Riel dan untuk dirinya. Tangannya menenteng  kantung kresek berisikan bubur ayam. Saat memasukki rumah sakit El melihat Riel yang sedang berdiri di depan lift, Riel sudah berganti pakaian. Ya, Riel sudah mandi.

Riel sedang menghubungi seseorang. Setelah selesai, El langsung mengajak Riel keruangan Jacklyn untuk sarapan bersama Fiandra.

"Tante kita sarapan dulu, El beli bubur ayam." Ajak El. Namun Fiandra menolaknya, sampai akhirnya Riel yang memaksa Fiandra sarapan.

Mereka sarapan bersama di ruang tunggu. Semuanya menghening, tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Kalian kapan menikah?" Tanya Fiandra setelah menyendokkan bubur kedalam mulutnya.
"Tunggu Dee sembuh baru kita ngebahas pernikahan bun." Serga Riel dengan cepat.

"Maafin Riel ya El, dia kalo lagi stress emang gini. Jangan tersinggu ya."
"Ngerti kok tante hehe, kayak El baru kenal aja hehe. Semoga Jacklyn cepet cepet keluar rumah sakit ya, gak tega liat alat medis nempel dimana mana." 

"Doain ya El, eh jangan panggil tante lagi dong panggil bunda aja."
"Mamio hehe." Ujar El dengan senyum manis.

"Apa tuh mamio?" Fiandra bertanya sambil terkekeh kecil.
"Paggilan sayang dari El, boleh kan hehe?"

"Boleh sayangg, lucu banget sih kamu, Riel gak salah pilih." Puji Fiandra sambil mengusap rambut El. Setelah itu mereka melanjutkan sarapan mereka sampai selesai.

\\\

Jam telah menunjukkan pukul 12 siang, Jacklyn belum sadar sadar. Rachingbad telah mengetahui kabar Jacklyn masuk HCU dari Riel, semuanya tidak menyangka termasuk Reyhand karena baru saja pria itu bercanda dengan Jacklyn.

Akhirnya mereka semua merencanakan untuk menjenguk Jacklyn, semua kumpul di basecamp. Mereka membicarakan banyak hal, mulai dari Reyhand yang telat datang party sampai sakit apa yang Jacklyn derita. Namun tak satupun mengetahuinya.

Semua berangkat ke RS pada pukul 3 sore. Saat mereka berbondong bondong masuk, mereka bertemu dengan Revan.
"Loh kalian pada mau ngapain?" Tanya Revan penasaran.

"Jenguk Jacklyn." Jawab mereka serentak. Ternyata tujuan Revan juga sama untuk menjenguk Jacklyn, akhirnya mereka berjalan bersama sama menuju ruangan HCU.

Setelah sampai di ruang tunggu HCU, Riel meyambut Rachingbad dan Revan.
"Bang Riel." Sapa mereka satu persatu. Ada dorongan untuk bertanya tentang Jacklyn, namun semua memilih bungkam karena melihat wajah Riel yang kelelahan.

"Yang mau masuk langsung aja masuk, berdua berdua ya. Jangan lupa pake masker sama bajunya tuh." Tunjuk Riel. Akhirnya Jean dan Randy masuk pertama sisanya berbincang bincang di luar.

Reyhand bangkit dari duduknya, ia berjalan gelisah kearah Riel. Benar benar rasanya ia ingin bertanya apa yang terjadi pada Jacklyn. Sampai akhirnya Riel menyadari kegelisahan Reyhand dan mulai menanyakan apa yang membuat Reyhand gelisah.

"Jacklyn kenapa? Kemarin oke oke aja bang." Ucap Reyhand ragu ragu.
"Dia kejang, panas interval gak lama setelah lu balik." Jelas Riel sambil mengusap wajahnya.

"Dia sakit apa sih kalo boleh tau? Apa dia kena l—upus? " Ujar Reyhand. Air wajah Riel berubah drastis.
"Kenapa lu bisa bilang gitu?" Tanya Riel balik.

"Karena tanda tanda lupus itu, demam tinggi dan itu dialami sama Jacklyn. Dia kalo banyak pikiran muncul gejala pusing pusing dan berat di bagian kepala dan itu di alamin sama dia. Di tambah ada bekas merah di wajahnya yang membentuk kupu kupu, itu terjadi setelah dia bawa motor di siang bolong, iya kan?" Jelas Reyhand panjang lebar.

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang