Ujian nasional telah selesai terlaksana, semua seakan berjalan mulus bagi Reyhand sekalipun kendala pada fisiknya masih belum juga selesai karena masih butuh waktu lebih lama lagi. Jacklyn, ia lebih memilih tidur pada pukul 6 pagi dan terbangun pada pukul 12 siang. Itu sengaja ia lakukan agar ia merasa hari yang ia lewati terasa singkat.
Tak ada kegiatan apapun yang ia lakukan selama libur seminggu ini selain mengurung diri di kamar. Hanya sekali ia keluar rumah, itu juga hanya ke cafe milik Dreana. Jacklyn memerlukan waktu istirahat yang lebih untuk pemulihan fisiknya juga.
Pikiran wanita itu tak pernah libur memikirkan masalah masalah yang ada di sekolahnya. Bukan, yang dimaksud ialah pria itu. Pikirannya terus tertuju pada pria itu, masih dengan pertanyaan apa yang terjadi dan mengapa hal ini terjadi.
Baru saja Jacklyn beranjak dari kasurnya, ia langsung meneguk abis air mineral yang ia simpan pada nangkasnya. Jacklyn mengusap matanya lalu melirik jam. Pukul 13.25. Jacklyn memainkan ponselnya sebentar, ia tak lagi mengharapkan pesan dari siapapun.
Azhello Reyhand W. : lyn?
Azhello Reyhand W. : oi
Azhello Reyhand W. : oi
Azhello Reyhand W. : ketemu?missed voice call at 09:10 am
Terkejut, itu yang ia rasakan. Reyhand menepati omongannya kemarin. Untuk mempersingkat waktu wanita itu langsung keluar dari kamar dan menuju meja makan untuk menyantap sarapan sekaligus makan siangnya yang telah terlewat.
Saat menuruni anak tangga, ia mendapatkan Fiandra sedang duduk di ruang tamu berbincang serius dengan seorang pria berjaket jeans duduk membelakangi arah Jacklyn datang. Ternyata ada tamu, dengan suara yang ia kenal.
"Pagi Lyn." Cibir seseorang itu. Ya, Reyhand. Bukan main, rasanya Jacklyn ingin memeluk pria itu sakin rindunya tapi semua ia urung begitu saja. Jacklyn menghampiri pria itu tanpa suara. Jacklyn ingin menampar pipi pria itu, ingin meluapkan kekesalannya.
"Ngapain disini?" Tanya Jacklyn dengan nada suara sedatar mungkin.
"Gak tau juga gue, yaudah gue pamit ya." Ucap Reyhand sambil meraih kruk miliknya namun dengan reflek Jacklyn menarik ujung jaket pria itu membuat Reyhand melemparkan senyuman meledek."Bunda ada kerjaan, bunda tinggal dulu ya Dee Hand." Ucap Fiandra lalu beranjak dari teman duduknya. Keduanya malah saling berdiaman seakan sedang memikirkan sesuatu.
"Bagus banget tidur pagi bangun jam segini." Ucap Reyhand. Jacklyn menyengir.
"Maafin gue ya." Ucap Reyhand pelan.
"Gak dimaafin karena lu ngebucin tanpa gue tahu." Sindir Jacklyn.
"Ngebucin dari mana sih?" Bela Reyhand.
"Lupain aja."
"Gimana UNnya?""Lumayan..." Jawab Reyhand sambil menyenderkan punggungnya pada sofa Jacklyn. Kepalanya dimiringkan kearah Jacklyn sehingga Jacklyn merasa ditatap dengan intens oleh pria itu.
"Lumayan apa nih?" Tanya Jacklyn dengan mata yang tak berani menatap pria itu.
"Lumayan gampang lah,"Keduanya terdiam.
"Keluar yuk?" Ajak Reyhand tiba tiba.
"Udah punya nyawa berapa emangnya ngajak gue keluar?"
"Sialan, jauh jauh gue kesini tapi gue giniin." Jawab Reyhand dengan nada memelas.Kathryn tertawa, "Lagian jalan aja masih susah sok ngajak gue lagi.". Reyhand menyengir kuda lalu menepuk kepala Kathryn gemas. Jacklyn meruntuki dirinya yang terlalu kegirangan, persetan dengan keadaannya yang belum mandi.
"Lu sama siapa kesini?"
"Sama supir,""Lyn gue mau minta maaf sekaligus mau ngasih tau kalau gue mau study aboard ke Netherland." Ucap Reyhand ragu ragu. Jacklyn yang tadinya tersenyum saat ini senyumnya itu hilang entah kemana digantikan dengan kerutan di keningnya.
Jacklyn menyenderkan tubuhnya, ia seakan terkejut akan ucapan pria itu. Reyhand membunuh jarak yang ada, kepalanya ia jatuhkan pada puncak kepala wanita itu. Jacklyn tidak berontak sedikitpun, ia justru merasa kehangatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/53462899-288-k207008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Badgirl
Dla nastolatkówJacklyn memang anak nakal, bahkan masuk dalam kategori keterlaluan. Jacklyn mengenal rokok sampai dunia malam terburuk lainnya, namun ia punya cara sendiri untuk membahagiakan ibunda kesayangannya. Semua kebiasaan buruk itu hanya pelarian dari dunia...