Sugar ☕

1.2K 51 1
                                    

Paginya Jacklyn bangun dengan terkejut. Ia melirik kesekeliling mencari reyhand, namun nihil. Ia langsung meraih ponselnya, untung masih pukul 6. Ia mengirimkan pesan singkat untuk Reyhand menanyakan keberadaan pria itu.

Ternyata pria itu sedang membeli sarapan untuknya dan Jacklyn di luar. Jacklyn memilih untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi lalu kembali berkutat pada ponselnya sambil mendengarkan alunan musik dari One Direction.

Sesampainya di rumah, Reyhand langsung menuju kearah Jacklyn duduk.
"Gue cuman beli nasi uduk karena gak ada pilihan lain, di depan komplek masih pada baru buka." Ucap pria itu sambil menaruh plastik hitam diatas meja ruang tamu.

Jacklyn berjalan kearah dapur mengambil sendok dan piring bersih serta kemasan botol air meneral yang selalu RB simpan di dalam lemari penyimpanan bahan makanan.

"Wah, thanks." Ucap Jacklyn yang baru membuka bungkusan nasi uduk miliknya. Ia menuangkan beberapa sendok sambal, namun saat itu ingin menyendokkan lagi pria di hadapannya menahan tangannya.

"Jangan kebanyakannya, kata ibu yang jualan sambelnya pedes." Ujar Reyhand sambil menggigit gorengan yang ada di tangannya. Jacklyn menjawab dengan anggukan lalu mulai menyantap sarapannya dengan lahap, membuat Reyhand tanpa sadar ingin mengeluarkan ledekan pedas dari mulutnya.

"Apaan sih Hand cengengesan sendiri liatin gue? Kenapa sih?" Tanya Jacklyn dengan nada setengah kesal. Ia merasa risih saat Reyhand tertawa sambil menatapi dirinya.

"Lu makannya gak bisa santai. Rasanya pengen gue hujat." Balas Reyhand lalu tertawa terbahak bahak menatap Jacklyn yang menghentikan makannya lalu menatap tajam kearah pria itu. Jacklyn hanya mengancam sambil menjitak Reyhand lalu melanjutkan makannya.

Setelah mereka selesai makan mereka berdua memilih bermain dengan ponsel masing masing. Reyhand memilih bermain game sedangkan Jacklyn sibuk membaca artikel tentang materi pelajaran. Yap. Ini sisi lain Jacklyn, ia akan mengisi waktunya dengan membaca beberapa artikel yang berisikan materi pelajaran disekolahnya, terlepas dari paham tidaknya ia setelah membaca itu.

"Eh, gue balik dulu ya, mau ganti baju. Pokoknya gue sampe sini lu harus udah siap, gue gak mau telat ke Gereja." Ucap Reyhand sambil mengambil kunci motornya lalu berjalan menjauh keluar base camp.

"Ada ya orang kaya gini. Nakalnya ampun ampun tapi ke Gereja gak mau telat, panutan banget." Batin Jacklyn sambil tertawa mengingat batapa anehnya pria itu. Ia menyadari kemana sisi bisu Reyhand saat ini.

Selanjutnya Jacklyn masih mengumpulkan niat untuk mandi. Setelah 20 menit berlalu, barulah wanita itu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Selesai mandi, ia langsung mengenakan jeans hitam panjang dengan atasan kemeja putih polos. Ia mengenakan sepatu yang semalam ia pakai, lalu menunggu Reyhand datang.

\\\

Pulang dari Gereja, Reyhand berniat mengajak Jacklyn pergi namun tidak jadi kerena RB berencana untuk kumpul di base camp. Namun rencana mengantar Jacklyn pulang untuk menyuruh ia meminta maaf pada ibunya jadi.

"Gak. Gue gak mau." Hanya itu balasan Jacklyn, ia tidak mau bertemu dengan ibunya sekarang karena masih menyimpan rasa tidak enak hati pada ibunya. Reyhand membujuk Jacklyn perlahan agar wanita itu mau, namun terus ia menolak.

Reyhand tidak punya pilihan lain selain mengajak Jacklyn kembali ke base camp. Namun sebelum itu, Reyhand mengajak Jacklyn untuk makan es krim disalah satu kedai es krim terkenal di Jakarta. Jacklyn yang mendengar ajakan itu langsung menyetujuinya karena Jacklyn sendiri sedang ingin es krim saat ini.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kedai yang Reyhand maksud, selanjutnya mereka memesesan dan duduk di salah satu meja yang berada di luar kedai es krim tersebut.

"Gue pengen ngakak tau sama kelakuan aneh lu ini." Ujar Jacklyn sambil terkekeh menatap Reyhand yang kebingungan dengan ucapannya. Reyhand hanya menautkan kedua alisnya tanda ia tidak paham maksud wanita itu.

"Komuknya control dong woi. Minta gue sliding tuh kepala." Ucap Jacklyn sambil menepuk pelan pipi Reyhand. Reyhand hanya mengendus kesal, lalu pesanan mereka datang.

Jacklyn sangat menikmati es krim pesanannya begitupun Reyhand. Setelah menghabiskan es krim itu, mereka langsung menuju base camp. Sesampainya disana mereka berdua di sambut dengan tatapan tajam dan kebingungat melihat Jacklyn dan Reyhand bersama sama.

"Lah lah, ini bocah berdua darimana? Pantes aja susah dihubungin ternyata jalan berdua." Ujar William saat Jacklyn dan Reyhand bersamaan masuk kedalam base camp. Reyhand hanya meresponnya dengan decakan kesal sedangkan Jacklyn menanggapi ucapan William dengan penuh nada kekesalan.

"Dih, ini berdua darimana dah?" Tanya Randy dengan melemparkan tatapan curiga pada Jacklyn. Jacklyn hanya menjawab kalau ia baru pulang dari Gereja bersama Reyhand lalu meninggalkan Randy menatap Jacklyn tidak percaya.

"Lyn, nyokap lu nyariin lu kemarin sambil nangis nangis." Ucap Randy saat Jacklyn sedang menegung air mineralnya. Jacklyn mencoba meredam rasa kekecewaanya pada diri sendiri karena telah membuat ibunya menangis.

"Pulang Lyn. Nyokap lu hari ini udah telefon gue 3 kali, nanyain hal yang sama." Bujuk Randy. Namun, semua sia sia Jacklyn masih belum bisa bertemu ibunya sekarang sekipun ada dorongan kuat dalam diri Jacklyn. Jacklyn menggeleng sebagai penolakan.

Jacklyn memilih menikmati waktunya teras base camp sendirian. Tiba tiba pikirannya tertuju pada ibundanya, sampai saat ini ia masih di balut dengan rasa bersalah sekaligus kecewa yang entah tertuju pada siapa.

Ia melihat banyak notif panggilan tak terjawab dari Fiandra dan beberapa pesan dari Fiandra. Jacklyn membuka pesannya satu persatu, namun enggan untuk membalasnya. Mungkin malam ini ia akan kembali, menemui ibunya.

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang