Without Sugar ☕

1.1K 62 3
                                    

01.33 am

Sampai saat ini Jacklyn masih terjaga, ia sedang duduk di sofa tempat biasa teman temannya bermain. Tepat di samping wanita itu Reyhand duduk terdiam menunggu Jacklyn bercerita, padahal sudah lebih dari satu jam Reyhand menunggu itu namun Jacklyn tak kunjung bercerita. Mereka berdua larut dalam diam, sampai sampai Reyhand sudah menghabiskan hampir setengah bungkus rokoknya.

"Mending lu tidur di kamar biasa, gue tidur disini. Ini udah jam 2 kurang." Ucap Reyhand akhirnya, karena ia tahu kalau Jacklyn akan duduk diam dengan pandangan kosong di tempat ini. Reyhand menyentuh punduk wanita di sampingnya, tetapi ia terus diam bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Gue bikin nyokap gue ngamuk. Dia gak pernah marah sama gue sebelumnya." Ucap Jacklyn tiba tiba, membuat Reyhand memutar badannya menghadap Jacklyn. Setelah mengucapkan kalimat itu Jacklyn kembali menutup mulutnya rapat rapat, padahal Reyhand menunggu kelanjutan ceritanya.

"Lyn, seharusnya lu jujur sama nyokap lu karena dia khawatir lu yang kenapa-napa. Lu kan anak cewe jadi nyokap lu extra care sama lu." Jelas Reyhand pada Jacklyn masih membungkam. Jacklyn hanya menatap kearah depan.

"Lu gak ngerti keadaannya. Gue begini cuman mau lari dari kenyataan yang ada, gue rasanya pengen jadi daun yang selalu jatuh karena angin tanpa membenci angin dan keadaan yang ada kalau memang ia sudah layu. Gue selalu mencoba tapi gak bisa, justru malah bikin gue makin benci sama hidup gue." Balas Jacklyn dengan nada biacara tinggi. Ia merasa orang lain tidak pernah merasakan di posisinya. Banyak hal yang gak bisa ia rubah, dan banyak hal yang membuat ia selalu jatuh saat ia berusaha keras.

"Lyn, gue dulu dari keluarga broken home. Gue ngelewati masa kecil gue tanpa figur ayah yang selalu mantau pertumbuhan gue, ditambah lagi gue ini anak hasil perselingkuhan sama suami orang.Nyokap gue dulu itu hamil diluar nikah. Tapi keadaan yang ada gak bisa di sesalin Lyn. Semua kejadian di hidup lu itu berkat dari Tuhan, lu harus bersyukur punya nyokap yang kuat. Kalau lu kayak gini terus, lu bisa sakit lagi Lyn." Reyhand mencoba membujuk Jacklyn untuk beristirahat, jujur mata Reyhand sudah terasa berat namun melihat Jacklyn seperti ini, rasa kantuknya mulai menghilang.

"Lu..." Ucap Jacklyn sambil menatap Reyhand tidak percaya. Reyhand langsung mengangguk memahami apa yang akan ia tanyakan. Reyhand tersenyum pada wanita di hadapannya.

"Mungkin keduanya gak ada yang menguntungkan. Nyokap lu cuman takut Lyn, nyokap lu gak akan bisa terus mantau lu Lyn. Kalau lu kenapa kenapa gimana? Hati dia sakit kalau itu bener kejadian. Besok pulang Gereja lu minta maaf sama nyokap lu ya Lyn. Sekarang lu tidur." Ucap Reyhand sambil mendorong pelan pundak Jacklyn agar segera menuju kamar yang biasa di pakai anak anak cowo untuk tidur.

Jacklyn menggeleng dan tetap terdiam dihadapan Reyhand. Jacklyn masih ingin mendengar cerita tentang Reyhand, entahlah dorongan dari mana itu. Jacklyn menanyakan apa ada RB yang mengetahui itu, namun Reyhand langsung menggeleng dengan cepat. Reyhand menjelaskan alasan dia untuk menutup ini rapat rapat dan juga mendesak Jacklyn untuk tidak membeberkan hal ini pada sahabat mereka.

Reyhand bercerita pada Jacklyn kalau dia baru mengenal figur seorang ayah saat dia duduk di bangku SMA. Mungkin ada sisi berat saat harus menerima sosok yang pernah membuat ibunya sakit, atau lebih lagi menerima sosok yang membuat ia kehilangan masa indah semasa kecilnya. Semua yang di ceritakan pria itu membuat Jacklyn tersentuh, keduanya merasakan hal yang sama di masa yang berbeda.

"Tapi gue ini anak kesalahan Lyn." Ujar Reyhand dengan memelankan suaranya, karena merasa malu akan kenyataan yang satu ini. Jacklyn menautkan kedua alisnya, tanda iya memiliki tanda tanya besar atas ucapan pria dihadapannya ini.

"Iya, nyokap gue hamil di luar nikah Lyn. Gue anak yang gak diinginkan dari keluarga. Selama ini gue gak pernah di anggap sama kakek nenek gue, tapi semenjak ada oma opa gue dapetin kasih sayang dari figur kakek nenek. Nyokap gue udah gak pernah di cemooh lagi sama keluarga besar nyokap gue terutama sama kakak kakaknya nyokap gue. Tapi gue tetep aib bagi mereka, jadi gue gak pernah ikut acara keluarga apapun. Nyokap gue ngejaga biar gue gak sakit hati saat keluarga besar gue ngejauhin gue. Dan itu juga yang buat gue jadi introvert yang suka lu ledek gue bisu nyatanya gue bawel kan?haha" Cerita Reyhand pada wanita yang sedang memperhatikannya itu. Jacklyn benar benar mendengarkan semua cerita Reyhand dengan seksama.

"Gue gak tahu harus ngomong apa, kalo masalah keluarga gini gue gak bisa ngomong apa apa. Asli." Ungkap Jacklyn dengan jujur, karena ia sendiri juga terkejut saat mendengar pernyataan tentang latar belakang keluarga Reyhand.

Reyhand langsung mengalihkan pembicaraan yang serius ini agar ia juga tidak membahas lebih dalam lagi tentang keluarganya. Cukup satu rahasia besar itu saja yang bisa ia ceritakan. Sampai akhirnya wanita itu terlelap sambil terduduk membuat Reyhand memilih pindah dan meperbaiki posisi tidur wanita itu.

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang