Jacklyn mengetuk pintu ruangan pak Jingga dengan ragu ragu.Namun seseorang menyahut dan Jacklyn segera membuka pintu dan melangkah masuk kedalam.
Benar saja,ada tamu pria berjas hitam rapih sekali.Jacklyn menatap sebentar pria itu.Lalu mengiraukannya dan langsung menyerahkan buku ditangannya kepada pak Jingga.
"Itu ya pak." Jacklyn buka suara.Pria yang tadi duduk manis langsung berdiri menghadap Jacklyn.Jacklyn menyadari itu dan ia langsung mengkerutkan keningnya.
"Apa ada yang salah?" Tanya Jacklyn sopan.
"Siapa namamu nak?""Ja-cklyn," Balas Jacklyn ragu ragu.Tiba tiba atmosfer berubah menjadi dingin,mereka saling bertatapan.Manik mata pria itu tak henti hentinya meperhatikan detail wajah Jacklyn,entah apa yang pria ini mau.Jacklyn merasa risih.
"Duluan ya pak." Ucap Jacklyn meninggalkan ruangan pak Jingga.
Itu orang siapa sih, horror bener.Batin Jacklyn lalu segera melupakan kejadian tadi.Sementara itu pria yang di hadapan pak Jingga terus memandangi pergerakan Jacklyn,menatapnya tajam entah apa yang salah dengan tampilan Jacklyn.
Saat sudah di luar ruangan,Jacklyn terus memikirkan siapa pria itu.Ia merasa mengenali wajah itu,tapi ia benar benar lupa.
Bugh.
Jacklyn merasakan kepalanya terhantam sesuatu yang tegap,diliriknya sebentar ternyata seseorang berseragam sama sepertinya."Revan sialan." Umpat Jacklyn lalu meninju pelan pundak Revan.
"Lu kenapa nyet?ada masalah?" Tanya Revan sambil memegang pundak Jacklyn.Jacklyn menggelengkan kepalanya cepat.
"Engga,sotoy kek dukun wooooooo....""Ini orang ngocol banget sumpah."Bentak Revan gemas.Jacklyn tertawa sambil menatap Revan geli.
"Pulang sekolah jalan yuk?" Ajakan ini keluar dari mulut Revan secara spontan.
"Ha?" Ini respon Jacklyn saat salting,ya Jacklyn salting."Ha he ho.Jalan yuk sama gue?" Ulang Revan dengan memutarkan bola matanya jengkel.
"Kalo gak mau lu ngapain gue?kalo mau lu ngapain gue?" Jacklyn bertanya kembali."Kalo gak ya gapapa,kalo iya gapapa juga." Jawab Revan sambil melempar pandangannya jauh,tidak berani melirik lawan bicaranya.
"Okay." Balas Jacklyn membuat Revan ingin bertanya tanya."Okay itu maksudnya apa!?mau apa engga?" Bentak Revan gemas,untuk kedua kalinya.
"Gak ada siaran ulang.Bye nyet!" Ucap Jacklyn berjalan meninggalkan Revan yang kesal karena tidak mengerti atas jawaban Jacklyn.Revan menatap lekat lekat pinggung gadis itu.Lalu Revan memulas senyumnya.
"Bisa bisa gue gangguan mental gara gara lu nyet." Gumam Revan pelan lalu berjalan ke kelas.
Jacklyn tersenyum kecil mengingat perkataan Revan.
"Kalo di pikir pikir,kocak juga ya punya temen kayak Revan apa apa pasrah aja." Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya."Bang—" Jacklyn menangkap sosok Reyhand.
"Bang apaan?bang Reyhand?bangsat?" Tanya Reyhand dengan wajah bodohnya."Lu ngagetin gue bangsat." Bentak Jacklyn gemas.
"Gue kan gatau kalo lu lagi bengong.""Ada apaan?" Potong Jacklyn dengan ketusnya.
"Kantin buru,anak anak nyariin lu,kat—" Belum selesai Reyhand berbicara Jacklyn langsung berjalan meninggalkan Reyhand.Sesampainya di kantin Jacklyn langung menjatuhkan bokongnya tepat di samping Randy.
"Ada apaan nih?" Tanya Jacklyn sambil meraih kuaci milik Jean."Dateng dateng nyipet kuaci gue!" Pekik Jean tidak terima.
"Kita di undang party sama anak anak Badfair,lusa jam 10 otw bareng.Dress code grey.""Wawww,boleh juga nih." Ucap Reyhand.
"Oke sip Jemput gue di rumah ya coy." Ucap Jacklyn sambil meletakkan tangannya di pundak Randy sambil menaik turunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Badgirl
Roman pour AdolescentsJacklyn memang anak nakal, bahkan masuk dalam kategori keterlaluan. Jacklyn mengenal rokok sampai dunia malam terburuk lainnya, namun ia punya cara sendiri untuk membahagiakan ibunda kesayangannya. Semua kebiasaan buruk itu hanya pelarian dari dunia...