Without sugar ☕

1.3K 47 0
                                    

Hello! 2000+ word gais, semoga suka ya hehe.
Happy Reading,
Jangan lupa vomment💚

Jacklyn sudah siap dengan seragamnya, kali ini ia benar benar tepat waktu bahkan sejak setangah jam yang lalu ia sudah siap. Jacklyn mengenakan sepatunya di depan rumah, menghindari Fiandra yang memergokinya bersama Reyhand.

Tepat jam 6 Reyhand sampai di depan rumah Jacklyn. Jacklyn buru buru keluar sebelum semua orang rumah bangun. Hanya satpam rumah Jacklynlah yang menanyakan Jacklyn saat ia keluar dari gerbang rumahnya mengendap endap.

"Tumben tepat waktu." Sindir Reyhand sambil memberikan helmnya. Jacklyn hanya berdecak lalu mengenakan helm pemberian Reyhand. Di perjalanan Reyhand tertawa terbahak bahak saat mendengar cerita Jacklyn yang diam diam keluar rumah.

"Lagian lu kurang kerjaan banget sih jemput jemput segala, ngeselin. Harusnya jam segini gue baru bangun." Ucap Jacklyn sambil memukul keras helm yang dikenakan oleh pria itu. Reyhand tertawa sambil meledek Jacklyn.
"Pantes aja telat mulu, kalo mau nakal jangan ketara dong. Main cantik."

"Berisik deh kulkas dua pintu." Balas Jacklyn.
"Dih, triplek warteg. Cewe kok rata." Balas Reyhand tidak mau kalah, Jacklyn memukul helm milik Reyhand lagi, kali ini lebih kencang. Reyhand melihat ekspresi kesal Jacklyn dari spion motornya membuatnya ingin tertawa kencang.

Sesampainya di sekolah, Jacklyn dan Reyhand menjadi pusat perhatian terutama saat ia memasuki gerbang sekolah, puluhan pasang mata menatap penasaran pada Reyhand dan Jacklyn. Bukan karena motor Reyhand yang bagus bukan juga karena ketampnan Reyhand tapi karena wanita yang di bonceng Reyhand.

"Kenapa sih? Seleting rok gue kebuka ya?" Ujar Jacklyn dengan nada kesal saat ia turun dari motor Reyhand sambil menenteng helm yang ia kenakan tadi. Reyhand membuka helmnya.
"Soalnya gue ganteng." Balas Reyhand asal, Jacklyn melemparkan tatapan ganas sambil mengangkat helm pria itu atas wajah pria itu, tanda ia ingin memukul wajah Reyhand.

"Ampun deh gue punya temen cewe banget kelakuannya. SUKA MUJI DIRI S-E-N-D-I-R-I." Ucap wanita itu penuh penekanan, Reyhand hanya bisa terkekeh pelan sambil membenarkan rambutnya. Jacklyn menyentuh rambut Reyhand dengan sengaja membuat Reyhand berdecak kesal lalu merapihkannya lagi.

"Udah ah gue mau duluan lama banget dandannya najis." Jacklyn berdecak pinggang memerhatikan Reyhand yang sibuk merapihkan rambunya di depan kaca spion motornya tanpa memperdulikan ucapan Jacklyn dan juga adik adik kelas cewe yang melewati mereka sambil membicarakan keduanya.

"Tangan lu tuh iseng bego. Heh, nyisir kenapa sih—" Ucap Reyhand sambil menyisir rambut Jacklyn yang ia kuncir asal. Jantung keduanya tiba tiba berdetak secara tidak normal. Entah setan apa yang menggerakkan tangan Reyhand melakukan hal itu dan entah setan apa yang membuat Jacklyn tidak marah pada pria itu.

Seseorang berdehem membuat keduanya tersadar, Reyhand menarik tangannya cepat dari kepala Jacklyn. Keduanya menatap pria bersweater hitam dengan tas yang bertengger di pundak sebelah kanannya. Pria itu Revan.

"Woi kemana aja lu?" Tanya Jacklyn sambil yang terkejut mendapati pria itu ada dihadapannya. Jelas ia terkejut, karena Revan sudah lama tidak pernah muncul dihadapan wanita itu bahkan pesannya pun tak satupun Revan balas.

Air muka Revan sangat jelas ia tidak menyukai pemandangan tadi termasuk orang yang ada di depan Jacklyn saat ini. Revan hanya menjawab pertanyaan Jacklyn dengan singkat. "Ngeliatinnya biasa aja." Ucap Reyhand dengan nada yang tidak enak didengar.

"Gue biasa aja." Jawab Revan lagi. Reyhand yang mendengar itu hanya tersenyum miring lalu meninggalkan keduanya tanpa berpamitan. Jacklyn sangat bingung, apa yang terjadi antara mereka berdua. Jacklyn mengajak Revan berjalan ke kelas bersama karena kelas mereka berdekatan.

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang