Akhirnya update lagi hehe🌞 maafkan ya lama sekali tidak update. Enjoy!
Ternyata setelah kesembuhan Jacklyn, ia malah merasa Reyhand yang menjauh darinya. Selama ia di rumah sakit sampai saat ini Reyhand hanya menemuinya sekali. Hari ini merupakan hari pertamanya kembali masuk sekolah, tentu dengan semangat baru dan diantar oleh abangnya Riel.
"Mau gue anter masuk apa engga?" Tawar Riel saat mobil Riel hampir sampai di sekolah Jacklyn. Jacklyn menggeng lalu tersenyum tipis. "Gue anter aja lah ya sampai kelas." Goda Riel sukses membuat mata Jacklyn membulat.
"Arrived. Jangan kecapekan pokoknya, jangan kena sinar matahari, jangan lupa makan bekalnya, dan jangan keluyuran setelah pulang sekolah. Gue bakal jemput setengah jam sebelum bel pulang." Ucap Riel sambil mengusap pucak kepala adiknya disusul dengan decakkan Jacklyn. Jacklyn keluar dari mobil abangnya dan berjalan perlahan mengingat beberapa bagian tubuhnya masih sakit.
Randy menyambut kedatangan Jacklyn saat wanita itu sudah memasuki gerbang sekolah. Wanita itu tersenyum lebar menyambut uluran tangan Randy yang membantunya berjalan. Ia sangat merindukan teman temannya.
"Welcome back pentolan." Kekeh Randy dengan tangan yang melingkar pada pundah Jacklyn. Randy mengambil alih tas sekolah sahabatnya itu.
"Kecelakaan terus aja kali ya, biar tasnya di bawain hahaha." Kekeh Jacklyn membuat Randy menoyor pelan kepala Jacklyn.Keduanya berjalan menuju kelas Jacklyn sambil berbincang bincang. Mata Jacklyn tak henti hentinya mencari keberadaan Reyhand, bahkan saat Rachingbad sudah kumpul ia tidak melihat keberadaan Reyhand.
"Kira kira masa pemulihan berapa persen lagi?" Tanya Jean di sela sela pembicaraan mereka. Jacklyn menjawabnya dengan nada senang karena memang ia hanya harus menjaga agar tidak terlalu lelah, selebihnya luka lukanya sudah kering semua.
"Reyhand mana?" Tanya Kelvin tiba tiba membuat RB terdiam dan saling melirik.
"Di kelas tuh, lagi gak pengen kumpul karena ngantuk terus kayaknya tidur sih." Jawab Randy. Jacklyn sendiri tidak bisa menutupi wajah penasarannya tentang keberadaan Reyhand. Jacklyn bangkit dari duduknya dan pamit ingin ke kelas membuat semua Rachingbad terdiam sesaat.Jacklyn meninggalkan teman temannya dan melangkah menuju kelas Reyhand. Sesampainya di depan kelas pria itu Jacklyn mencari keberadaan pria itu dari jendela kelas pria itu. Dan yap, ia menemukan keberadaan Reyhand yang sedang duduk di pojok kelas dan sedang tertawa bersama temannya yang lain. Jacklyn menatap sebentar, ia sendiri bingung untuk apa ia kesini dan untuk apa ia harus mencari cari keberadaan pria itu.
Reyhand bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar kelas, senyum yang tadinya tipis semakin merekah. Namun saat ia melihat Reyhand berjalan keluar menuju arah lain senyum yang tadinya merekah menjadi kerutan pada keningnya. Pertanyaan muncul, mengapa ia pergi ke arah lain sedangkan pria itu tahu keberadaannya.
Jacklyn terdiam pikirannya terbang kemana mana entah apa yang terjadi apa ada sesuatu yang salah antara ia dan Reyhand. Dengan berat hari ia berjalana meninggalkan kelas itu dan berfikir ulang apa yang terjadi. Jacklyn melangkahkan kakinya kembali kekelasnya, ia masih tetap memikirkan sikap Reyhand tadi.
✨
Jacklyn saat ini sedang duduk sendiri di gazebo belakang sekolahnya. Ini hari pertamanya kembali kesekolah dan ini kali pertamanya ia juga kabur dari pembelajaran, Jacklyn sangat sangat jenuh dengan jam pelajaran yang sangat padat dikarenakan minggu depan libur ujian karena ujian nasional.
Jacklyn memainkan ponselnya sambil mengambil posisi berbaring, menjadikan jaketnya bantal. Ia benar bosan dan ingin segera pulang karena tidak ada satupun RB yang menemaninya ditempat ini. Ia mencoba menghubungi Reyhand untuk menemaninya tapi sepertinya sia sia, pesannya tak dibaca sama sekali.
Tiba tiba seseorang duduk tepat disampingnya. Jacklyn berharap itu Reyhand, ia langsung melirik kesampingnya. Ternyata itu Randy.
"Baru hari pertama udah cabut aja." Ucap Randy. Jacklyn terkekeh pelan dan menjelaskan kalau ia benar benar bosan."Eh, lu tahu gak kenapa si Reyhand?" Tanya Randy serius.
"Kenapa apanya? Gue aja baru masuk."
"Kirain tau, abisnya lu kan yang paling deket." Jawab Randy santai. Jacklyn sebenarnya sangat penasaran apa yang terjadi pada sahabatnya itu tapi ia tidak tau bagaimana cara ia bertanya tenyang Reyhand pada Randy."Lyn, kayaknya bakal ada jadian sama Reyhand deh." Ucap Randy tiba tiba. Jujur, Jacklyn terkejut dan penasaran, namun sebisa mungkin tidak sedikitpun merubah mimik wajahnya. Ia juga berfikir kalau sikap Reyhand pagi tadi dikarenakan ucapan Randy tadi terlepas benar atau tidaknya.
"Terus gue harus ngapain?" Ucap Jacklyn dengan nada tenang mungkin walaupun hatinya berkata lain. Ia penasaran, sangat ingin tahu apa itu benar atau tidak. Randy memicingkan matanya, ia seperti sedang membaca gerak gerik Jacklyn.
"Jangan jangan lu lagi orangnya!" Tuduh Randy membuat Jacklyn berdecak kesal.
"Soalnya lu doang Lyn yang deket sama dia." Lanjut Randy. Jacklyn menggeleng tak acuh, "Udah ah gak penting banget bahas hidup orang."."Tapi si Reyhand jadi gak mau kumpul kalau ada lu." Selidik Randy lagi.
"Ih apa sih lu, kayak cewe deh kepo sama urusan orang." Jawab Jacklyn santai. Randy terkekeh dan membenarkan ucapan Jacklyn."Heh lu tuh ya, udah mau UN masih aja cabut di detik detik terakhir gini." Sindir Jacklyn. Randy hanya terkekeh menanggapi sahabatnya.
"Nanti gue mau lanjut ke UGM jangan kangen ya...""Halah UGM, belajarnya aja masih begini."
"Kalau udah mepet SBMPTN engga lah." Ucap Randy membela dirinya. Jacklyn berdecak dan membiarkan pria dihadapannya merokok."Sebentar lagi gue lulus, lu harus jaga diri baik baik disini. Jangan berulah deh pokoknya, jangan pacaran juga, jangan telat mulu, jangan ngerokok lagi udah harus pensiun pokoknya." Ucapan Randy sukses membuat Jacklyn tertohok, ucapan sahabatnya tanpa sadar membuatnya tersenyum. Kepedulian Randy memang selalu asupan kebahagiaan untuk Jacklyn.
✨
Masih dengan rasa penasaran yang sama. Jacklyn sengaja pulang lebih lama untuk melihat reaksi Reyhand lagi walaupun abangnya Riel sudah menunggu lebih dari satu jam dan selama itu juga ia hanya menyaksikan semua siswa siswi SMA Garuda berlalu lalang.
Namun tak lama dari itu ia mendapati Jean dan Reyhand jalan bersama menuju parkiran. Saat itu juga Jacklyn dapat menyimpulkan. Jacklyn tidak marah atas itu, ia juga tidak cemburu tapi ia hanya kecewa. Disaat hubungan mereka membaik, mereka bersahabat, semua hilang begitu saja hanya padahal yang Jacklyn inginkan dapat lebih lama lagi bersama Reyhand karena pria itu merupakan pria yang selalu ada setelah Randy.
Jacklyn sangat kecewa, bukan karena perasaannya yang mudah tersinggung atau sakit hati. Ternyata semua berubah begitu saja setelah banyak hal yang telah mereka lewati. Jacklyn melangkah meninggalkan tempat persembunyiannya dan menghampiri Riel karena abangnya telah lama menunggu.
"Kenapa Dee? Susulannya susah? Kusut amat mukanya." Ya, Jacklyn berbohong tantang ulangan susulan itu. Ia bukan ulangan susulan tapi menunggu Reyhand. Jacklyn mengangguk pelan lalu menyenderkan dirinya dan memilih untuk menutup telinganya dengan earphone.
Jacklyn masih saja memikirkan hal tadi, ia sendiri belum siap menjadi jauh dengan Reyhand lagi. Semua tidak semudah itu karena ia sudah nyaman dengan keberadaan Reyhand yang bukan hanya sekedar ada tapi menjadi sosok terbaik yang dapat mengimbangi sikap keras kepala Jacklyn.
Intinya Jacklyn hanya berharap pertemananya tidak berakhir hari ini. Ia belum siap karena perasaan nyamannya telah lebih dahulu menguasainya. Bukan karena ketampanan pria itu tapi kerena sosoknya.
Jacklyn memejamkan matanya berharap pikirannya berhenti terpusat pada pria itu.
"Jangan jadiin gue asing lagi Hand. Gue belum siap untuk itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Badgirl
Novela JuvenilJacklyn memang anak nakal, bahkan masuk dalam kategori keterlaluan. Jacklyn mengenal rokok sampai dunia malam terburuk lainnya, namun ia punya cara sendiri untuk membahagiakan ibunda kesayangannya. Semua kebiasaan buruk itu hanya pelarian dari dunia...