Without sugar☕

1K 37 3
                                    

Beberapa pertanyaan terus muncul dari mulut sahabatnya, menanyakan apa yang terjadi antara Reyhand dan Jacklyn saat ini dan tentu saja juga antara Jacklyn dan Revan saat ini. Revan sudah tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya, bahkan tidak pernah lagi Jacklyn terlihat bersama dengan Revan.

Beberapa kali Randy melihat Jacklyn dan Reyhand bersama diluar sekolah, entah apa yang terjadi diantara mereka berdua. Randy sempat bertengkar dengan Jacklyn karena sikap keras kepala Jacklyn yang benar benar menambah masalah. Masalah kali ini berkaitan dengan wanita itu dan juga Fiandra.

"Lu seharusnya gak usah ikut campur urusan gue sama nyokap gue." Desis Jacklyn saat terus mendengar sahabatnya menyuruh ia pulang. Randy benar benar sudah sebisa mungkin menahan amarahnya sekalipun sudah di ubun ubun. Kali ini benar benar sikap Jacklyn mengecewakan sekaligus menyusahkan banyak orang.

"Lu gila ya? kenapa sikap egois lu muncul disaat yang gak tepat!? Nyokap lu khawatir lu kambuh." Randy benar benar kepalang murka pada sahabatnya ini. Jacklyn yang mendengar ucapan Randy hanya membuang pandangannya dan kembali sibuk dengan ponselnya, tanpa peduli ucapan Randy.

Perdebatan itu membuat Jacklyn malas berbicara dengan Randy terutama bertemu pria itu di base camp. Randy sangat tahu kalau Jacklyn tidak mungkin membiarkan ibundanya menangis karena sikap bodohnya, namun kali ini ternyata semua itu tidak berlaku. Fiandra bercerita pada Randy, bahwa Jacklyn juga perang dingin sampai sekarang dengan ibundanya itu. Randy bahkan tidak habis pikir. Randy melangkah gontai menuju lapangan basket indoor, ia sangat suntuk dengan empat jam pelajaran sejarah. Saat ia melangkahkan berdiri dimulut pintu ia mendengar suara decitan sepatu, tanda seseorang sedang bermain basket disana. Randy memasukki lapangan indoor tersebut dan mengambil duduk ditepi lapangan.

"Reyhand." Panggil pria itu saat melihat tubuh Reyhand yang berlarian kesana kemari membawa bola. Kaki pria itu langsung terhenti dan bola yang ditangannya terlepas begitu saja. Reyhand langsung menghampiri Randy lalu duduk seraya mengatur nafasnya. Randy sejujurnya ingin meleparkan semua pertanyaan yang ada dipikirannya saat ini juga, karena merasakan suatu perubahan yang sangat drastis.

"Lu sama Jacklyn ada apa sih?" Tanya Randy langsung membuat nafas pria itu terasa tercekal. Pria itu hanya menggeleng ambil meneguk air mineral milik Randy yang ada disamping tangannya. Seperti biasanya, Reyhand sosok yang irit bicara dan menjengkelkan untuk kebanyakan orang. Randy gemas saat menerima jawaban dari pria itu.

"Lu jangan macem macem ya, Jacklyn itu udah sama Revan dari lama." Jelas Randy dengan nada memperingati yang terdengar seperti ancaman. Randy hanya memberikan peringatan karena tidak mau terjadi masalah lain antara Revan dan Reyhand nantinya. Mengingat masalah yang terjadi didalam Rachingbad karena seorang Jacklyn.

"Gue gak ada apa apa sama dia." Ujar Reyhand menjelaskan, ia tidak mau Randy salah oaham nantinya karena pria itu paham kearah mana pembicaraan mereka nantinya. Reyhand mencoba memberi penjelasan karena memang jelas tidak ada apa apa antara Reyhand dan Jacklyn selain ingin memperbaiki hubungan yang telah buruk sejak awal.

"Tapi kenapa lu berdua bias nginep di base camp? Itu bikin anak anak mikir yang engga engga, terutama Jean. Lu kan deketnya sama Jean, kenapa kemarin kita bisa nyaksiin lu sama Jacklyn berduaan." Dada Reyhand berdetak kencang mendengar ucapan Randy barusan, entah mengapa ia merasa gusar padalah ia sudah jelas dan jujur mengutarakan semuanya sekalipun hanya satu kalimat.

"Gue cuman mau memperbaiki hubungan gue sama Jacklyn yang dari awal gak baik. Cuman itu dan gak lebih." Reyhand menjawabnya dengan nada sesantai mungkin, toh ia mengatakan sejujurnya apa yang harus ia khawatirkan. Reyhand hanya mencoba menjadi sahabat yang baik dalam keadaan apapun untuk Jacklyn, bahkan untuk semua sahabatnya. Randy masih belum puas dengan jawaban Reyhand, ia terus melemparkan pertanyaan pertanyaan penuh selidik, Reyhand sangat tidak nyaman saat hal itu terjadi.

"Hand inget ya, jangan macem macem. Kalaupun emang lu deket sama Jean yaudah bersikap sewajarnya sama Jacklyn." Ucap Randy mengingatkan walaupun nada bicaranya sangat terdengar memerintah. Randy langsung menarik sahabatnya itu untuk bermain basket, yang sebenarnya untuk menghindari pertanyaan pertayaan yang membuat jantung Reyhand tidak karuan.

///

Jacklyn saat ini sedang berada didalam kelas, mengerjakan latihan soal dari guru Bahasa indonesianya. Pikiran Jacklyn sangat tidak karuan terutama masalah dengan ibunya, sampai saat ini masih perang dingin. Jacklyn melirik ponselnya, menyadari saat ini adalah tanggal 9 dibulan maret yang berarti ulang tahun ibunya dua 3 hari lagi. Ia bingung apa yang harus ia kasih pada bunda kesayangannya itu mengingat keadaan saat ini tidak mendukung.

Sudah lama Jacklyn merencanakan merayakan ulang tahun Fiandra bersama kakaknya dan adik bungsunya, namun tak satupun bisa ia lakukan. Riel sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan adiknya sungguh Jacklyn sangat merindukan adiknya. Jacklyn bersumpah jika ia dipertemukan oleh adiknya ia akan berhenti merokok begitupun keluar malam, tapi tak satu pun kesempatan ia dapatkan. Saat ini semua menjadi berantakan, rencana itu tidak akan berjalan tapi satu, wanita itu akan tetap membeli kue dan juga kado untuk ibunda kesayangannya.

"Kayaknya gue mau beli kue, kado dan keperluan lain sama Reyhand deh." Batin Jacklyn, sepertinya ia juga akan cabut dari pelajaran biologi besok lusa karena mencari kado untuk Fiandra sangatlah sulit mengingat selera Fiandra yang tinggi. Ia masih memikirkan apa yang harus ia berikan, entah baju, sepatu, tas, atau rumah, yang pasti bukan opsi keempat.

Jacklyn masih berharap dapat bertemu adiknya dan membawa adiknya pada Fiandra di hari ulang tahunnya ke 45 ini. Ia juga masih berpegang pada janjinya, jika ia dipertemukan dengan adiknya maka ia akan berubah menjadi Jacklyn tanpa rokok dan Jacklyn tanpa pergaulan malam. Ia masih mengharapkan itu.

Pasti dia udah jadi gadis yang tidak lagi manja, gadis yang tidak lagi takut mendengar suara keributan ayah sama bunda karena mereka udah gak sama sama lagi hehe. Dia pasti udah jadi gadis yang penuh kebahagiaan mengingat memiliki figur mama baru, dia pasti udah bisa mengobati luka selama 6 tahun ini. Apa dia masih ingat kalau dia punya kakak perempuan yang suka jahil, apa dia masih ingat kalau dia punya abang sepenyayang Riel, apa dia masih ingat kalau dia punya bunda yang selalu manjain dia? Apa dia masih ingat kalau dia pernah bahagia bersama sosok ayah dan bunda yang luar biasa? Semua pertanyaan itu selalu berputar dek. Gue kangen. Enam tahun cukup untuk luka yang tergores dalam, saat kita pengen ketemu, itu semua serasa sulit, padahal kita tinggal satu kota dengan jarak yang mungkin tidak terlalu jauh, tapi kenapa kakak, abang, bunda gak punya kesempatan itu? Apa kamu dirawat dengan baik sama ayah dan mama baru kamu? Apa mereka memberikan kasih sayang sama seperti ayah dan bunda kasih ke kakak dulu? Kakak harap iya. Kali ini biarin kakak ketemu kamu Fel. Rindu.

Lamunan wanita itu tersadarkan karena bunyi bel pergantian jam. Jacklyn menghela nafas, setelah ini ia akan bertemu jam kosong karena guru guru akan mengadakan rapat persiapan ujian sekolah untuk kelas 12 yang akan dilaksanakan. Jacklyn meraih ponselnya, ia sangat ingin bertemu Revan saat ini karena sudah lama sekali ia tidak bertemu pria itu. Ia mengetikkan pesan untuk Revan, berharap dibalas oleh pria itu dengan cepat.

5 menit...

20 menit...

40 menit...

Tidak juga ada jawaban, kemana pria itu. Jacklyn memilih menghabiskan jam kosong yang menyenangkan ini dengan tidur. Ia sudah bertekat untuk mendatangi kediaman oma opanya sore nanti sepulang sekolah, dengan tujuan dan harapan yang masih sama. Ia memejamkan matanya sembari larut dalam alunan musik Aftertaste dari Shawn Mendes. Ia akan menghabiskan sisa waktunya hari ini untuk mencari adik kesayangannya yang telah pergi dibawa oleh si luka yang terdalam tanpa menyisihkan waktu untuk sempat menemuinya.

haloooooooo, long time no see hehehe. semoga part ini engga ngebosenin karena abis ini bakalan klimaks dan yap.... Badboy vs Badgirl bakalan selesai yey! by the way happy new year! dan juga jangan lupa tinggalin jejak,

luv, G

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang