Whoaa!!1,3K readers !!tapi sedih yang vote dikit:(.tapi gapapalahhh masih pemula,intinya thanks guys💞.
Oke sekian. . . enjoy🙌
///
Author POV.
Jacklyn memasukki rumahnya.Sangat sepi di tambah lagi Riel tidak dirumah.
"Udah biasa lah gue sendiri gini." Ucap Jacklyn pelan.Lalu Jacklyn menaikki anak tangga menuju kamarnya,melempar tasnya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.Jacklyn memejamkan matanya sebentar.Memikirnya kekosongan hari harinya.Pikirannya terus melayang di putaran memori bersama ayahnya.
Dimana dari dulu setiap pulang sekolah ayahnya selalu pulang duluan,dan menyelesaikan pekerjaannya di rumah.Dimana dulu Jacklyn masih bisa merasakan makan malam bersama.Dimana dulu dia masih merasakan ibundanya dirumah mengurusinya,seperti makan siang.
Sekali lagi ia mengerjapkan matanya,berharap momen saat merayakan natal bersama terulang ,moment dimana semuanya baik baik saja.
Berharap saat membuka mata semua kembali seperti semula.
"Gak akan kembali,dan gak akan pernah."Jacklyn memutarkan posisi tubuhnya ,memeluk bantal dan menenggelamkan wajahnya.Jacklyn pun terlelap.
///
"Jacklynnn bangunnnnn!!!" Teriak seseorang yang sangat khas di telinga Jacklyn.Menyadari hal itu Jacklyn langsung bangun dan mendapatkan Dreana sedang berdiri di depan pintu sambil melipat tangannya.
"Lah lu ngapain disini?" Tanya Jacklyn tak percaya.
"Oh jadi mau gue pergi aja? Di suruh bunda Fin lah,kalo engga mah juga ogah nginep sama manusia kayak lu." Ledek Dreana sambil terkekeh pelan."Lah bunda kemana emang?"
"Mau ke Bandung,ketemua sama Riel,selasa balik."
"Lahhh kok gue gak di kabarin?!"
"Lu tidur bodoh,coba liat berapa kali bunda misscall ?""Hm . . . yaudah gue nanti malem telfon bunda." Ucap Jacklyn lalu kembali ketempat tidurnya,namun Dreana mencegatnya.
"Heh mau kemana lu!? Tidur lagi? Oma opa ada di bawah bodoh,bikin ulang lagi lu ya?""Ih gila lu,jangan bercana napa sih." Air muka Jacklyn langsung berubah.
"Yeee ,seriusan.Tujuan gue bangunin elu karena oma manggil lu.""Panik beneran gue njir ." Batin Jacklyn lalu meninggalkan Dreana yang masih berdiri di depan pintu kamar Jacklyn.
"Oma opa?" Ucap Jacklyn saat mendapati oma opanya sedang duduk ruang tamu.
"Bikin ulah apa lagi kamu Dee?" Tanya oma to the point.
"Dee telat oma."
"Telat lagi,lagi dan lagi gimana sih kamu ?gak mau sekolah? Kamu berenti sekolah aja deh semenjak gak ada ayahmu kamu jadi gak teratur!pusing oma!" Bentak oma Jacklyn.Jacklyn terdiam sejenak.Apa maksud dari omanya bicara seperti itu.Pertanyaan itu muncul di otaknya.
"Kenapa diam kamu?biasanya ngelawan ,selalu ada alasan." Bentaknya lagi ."Jangan karena gak ada ayah kamu ,kamu jadi gini Dee!Hidup kamu masih panjang!Semua gak beraturan dibuat kamu!"
"KENAPA HARUS BAWA BAWA AYAH SIH HAH? OMA SAMA MAMA SELALU NANYA KAN KENAPA AKU KAYAK GINI?KALO DEE BILANG KARENA AYAH EMANG OMA BISA BUAT AYAH PEDULI SEKALIPUN OMA MAMANYA AYAH?" Untuk pertama kalinya seorang Jacklyn membentak omanya.Setelah itu Jacklyn meninggalkan oma opanya ,dan kekamarnya
"Seharusnya jangan kerasin dia ,Dee tidak bisa di bentak seperti itu.Apa lagi membahas ayahnya." Opa Jacklyn angkat bicara dan menyusul cucunya je kamarnya.
"Bisa bukakan pintu untuk opa?" Tanya pria tersebut sambil mengetuk pelan pintunya.Jacklyn tak menjawab ,lalu opanya memilih masuk dan mendapati Jacklyn yang duduk di balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Badgirl
Ficção AdolescenteJacklyn memang anak nakal, bahkan masuk dalam kategori keterlaluan. Jacklyn mengenal rokok sampai dunia malam terburuk lainnya, namun ia punya cara sendiri untuk membahagiakan ibunda kesayangannya. Semua kebiasaan buruk itu hanya pelarian dari dunia...