Sugar ☕

1.9K 100 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Reyhand mengeluarkan ponselnya karena bergetar. Keningnya mengkerut saat melihat notif pesan dari Randy.

Kemana pria itu setelah istirahat keberadaanya tidak di ketahui oleh siapapun.Di benak Reyhand hanyalah pasti Randu kabur.

Randy : ke lapangan indoor skrng
Reyhand : ok

Saat itu juga Reyhand langsung ke tempat yang Randy maksud. Sejujurnya Reyhand bingung mengapa Randy mengajaknya bertemu, mengingat beberapa hari lalu semua anak Rachingbad marah besar padanya.

Setelah sampai di lapangan tersebut Reyhand mencari keberadaan Randy, ternyata dia ada sedang duduk mentapnya dengan sepuntung rokok yang telah terbakar.

"Kenapa panggil gue?" Tanya Reyhand dengan nada dingin.
"Kemarin lu niggalin Jacklyn dengan keadaan??" Randy bertanya balik.

"Dia demam tinggi." Jawab Reyhand.
"Dan lu ninggalin dia gitu aja, udah tau dia demam?"
" Saat itu gue udah telat, gue kelamaan disana."

"Lu bisa ngabarin kita kan!? Kenapa lu tolol banget Reyhand?????" Bentak Randy.
Reyhand menatap Randy tajam.
"Kemaren pas gue balik kalian semua marah sama gue.Gak ada yg nanyain kan?"

"Lu harusnya pake otak Hand, dia itu orangnya nekatan lu udah tau karakter dia gimana. Lu gak tau kan karena lu berujung apa?"
"Lu juga harus pake otak lah, Jacklyn paling gak suka sama gue tapi semua nunjuk gue buat nyamper dia."

"Gue lagi gak bahas itu. Sekarang lu harus tau, akibat ketololan lu dia hampir mati."
Reyhand kaget, benar benar kaget.
"Sorry, gue teledor. Dia dimana sekarang?"

"Teledor? Hahaha, gue harap lu gak ngulangin ketololan lu ini."
"Dimana sekarang Jacklyn?" Tanya Reyhand lagi.

"Lu gak perlu tau dia dimana. Gue duluan." Randy langsung pergi begitu saja. Pikiran Reyhand melayang, ia penasaran apa yang terjadi pada Jacklyn, pasti lebih parah dari demam.

Reyhand langsung berjalan kearah lorong kelas 11, ia mencari kelas Jacklyn.
" Permisi, lu semua tau kelas Jacklyn?" Tanya Reyhand pada gerombolan anak anak perempuan yang dimatanya menjijikan.

"Anak IPA 1 dia kak, kelas IPA 1 di ujung sana." Ucap salah seorang perempuan sambil menunjuk arah yang di maksud.
"Makasih." Reyhand langsung pergi menuju kelas tersebut.

Kelasnya masih ramai, mereka sedang berbincang bincang. Ada juga yang tertawa terbahak bahak. Namun saat Reyhand menginjakkan kakinya di kelas itu, semua berhenti. Semua mata menatap kearah Reyhand yang berdiri di depan pintu.

"Sorry gue ganggu. Sekretarisnya mana ya?" Tanya Reyhand dengan nada datar. Seorang perempuan bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah Reyhand.

"Saya, ada apa??"
"Gue mau nanya Jacklyn masuk gak?"
"Enggak kak." Ucap grombolan anak cowo.
"Ada yang tau kenapa?"

"Engga, dia emang biasa gak masuk dan gak ngabarin. Nanti kalo udah masuk baru ada surat." Ucap wanita di hadapan Reyhand.
"Boleh minta alamat rumahnya?"

Wanita itu mengangguk, lalu mengambil buku absen. Disana ada alamat dan nomor telepon, wanita itu mencatatnya di selembar kertas lalu memberikannya pada Reyhand.

"Thanks." Ucap Reyhand lalu pergi. Saat itu juga semua teman temannya membicarakan Reyhand.

"Si Rara bego bat, dia kakak kelas woi."
"Tau yak... Btw ganteng juga tuh"
"Rara mah dongo semua orang udah bilang kak, cuman lu doang yang engga."

Reyhand langsung keparkiran untuk mengambil motornya. Ia langsung menuju rumah Jacklyn. Ia perlu waktu yang agak lama untuk mencari rumah wanita itu karena komplek perumahan Jacklyn terbilang sepi.

Badboy vs BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang